Wise Man Are Brilliant On Choise, In Contrast With Those Who Are Not.

title

Everyday we have been placed to face so many choices , yet it supposed not to be that hard to choose one choice among those choices since the essence of what we need to choose is only either we choose to be constant to fulfill our self indulgence and selfishness, or, willingness to choose to do things that brings Joy to God and worth for the kingdom of God.

In the end we figure out the reason why did God chose Jacob to received the blessings from Abraham instead of Esau. Actually, Jacob is the one who deserves it. He knew and understood the preciousness of the birthright, while Esau did not. So do, when it’s come to the situation when they are taking their wifes. Concerning this thing Esau seemed so reckless, at first he married strangers outside his tribe even though he knew unhappy with it, however he chose to keep married the daughters of Ishmael, those who neither his father nor God recommendation to be taken as to be his wife. This condition just like recalling what Abraham did when he took Hagar to be his concubine. In case of hunting, Esau might be an expert , yet in case of acknowledging what God wants for him to be done, he does unwise.

My friends, it is easy to choose something, but choosing what’s best and delightful for God, you need to be wise, humble, deny yourself, and a genuine desire towards it. We should set aside the lust of flesh, set aside things that we seek only to satisfy and benefit our own self in this world, and letting God will be done, and Him rule your life. Deciding to follow God and implemented His will, might not be the most common decision taken by so many people in this world. Yet, it is the best decision for you, if you choose to follow Him, not only for today, not temporary, also not only what we see today, it is beyond, it is cover your future that only can be seen with faith once you decided to follow Him.

Good Morning. Ask God to give you ability to lead yourself, to choose the good and the right decision, to be taken as to be implemented in your life.

Orang Bijak Terlihat Cemerlang Dihadapan Pilihan-pilihan, Tetapi Tidak Demikian Orang Yang Tidak Berhikmat

title

Setiap hari kita diperhadapkan dengan banyak pilihan yang sebenarnya tidak sulit, sebab inti pilihannya hanya dua yaitu antara kesenangan kita atau kesenangan Allah, kepentingan kita atau kepentingan kerajaan Allah.

Akhirnya kita tahu mengapa Allah memilih Yakub dan bukan Esau untuk menerima berkat dari Abraham. Karena secara aktual, Yakublah yang memang pantas untuk mendapatkannya. Ia menganggap hak kesulungan sebagai sesuatu yang sangat berharga, sementara Esau tidak. Begitupun dalam memilih istri. Dalam hal ini Esau terlihat lebih sembrono, pertama-tama ia memilih istri-istri dari suku bangsa asing, dan walaupun setelah tahu bahwa Ribka dan Ishak tidak menyukainya, ia malah pergi memperistri anak dari Ismael, yang tidak direkomendasikan oleh Ishak, terlebih lagi Allah, seolah ia ingin mengulangi kesalahan Abraham yang mengambil Hagar sebagai gundiknya. Dalam memilih buruan yang baik Esau ahlinya, tetapi dalam melihat yang terbaik dari Allah, dia kurang berhikmat.

Sahabat Alkitab, memilih itu gampang, namun memilih yang terbaik dan yang berkenan di bagi Tuhan diperlukan hikmat, kerendahan hati, penyangkalan diri, dan kemauan yang kuat. Kita harus benar-benar menanggalkan segala keinginan yang hanya memuaskan diri sendiri, menguntungkan diri sendiri, sebagai pembuktian diri di hadapan dunia, lalu mengarahkannya pada kehendak dan tujuan besar Allah dalam hidup kita. Memilih mengikut yang Tuhan mau mungkin bukanlah pilihan yang populer, tetapi pasti yang terbaik, tidak hanya untuk hari ini, untuk sesaat, dan yang kelihatan, namun juga untuk masa yang jauh dan yang hanya dapat dilihat dengan mata iman.

Selamat Pagi. Mintalah kepada Tuhan suatu kemampuan untuk memimpin diri sendiri dalam memilih pilihan yang tidak hanya baik tapi terutama yang benar.

Salam Alkitab Untuk Semua

LAI Dan Mandat Negara

title

Masih ada beberapa sahabat yang bertanya dengan setengah tidak percaya, apakah benar Pak Jokowi - Presiden RI akan hadir pada malam pengucapan syukur dan apresiasi Ulang Tahun ke 65 Lembaga Alkitab Indonesia pada hari Sabtu, 9 Februari 2019.

Mereka mencoba mencari apa kira-kira alasan yang kuat sehingga Presiden RI berkenan hadir di acara resmi LAI. Lembaga penerjemah, penerbit dan penyebar Alkitab kok beraninya mengundang Presiden RI hadir? Begitu kira-kira pertanyaan dalam benak beberapa sahabat.

Fenomena di atas bisa dipahami. Pasalnya, sejak LAI berdiri 9 Februari 1954 belum pernah ada Presiden RI yang hadir dalam acara ulang tahun atau acara resmi lain yang diselenggarakan oleh LAI. Kalau audiensi Pengurus LAI ke kantor Presiden RI dan diterima oleh Presiden RI waktu itu (Pak Harto) sudah pernah terjadi.

Lembaga Alkitab Indonesia sudah 65 tahun berkarya di Indonesia dan menjalankan dua mandat negara RI, yaitu: (1) Membangun mental spiritual warga negara Indonesia yang beragama Kristiani dengan menyediakan Alkitab dan bagian-bagiannya, (2) Melestarikan bahasa-bahasa daerah dengan karya penerjemahan Alkitab ke berbagai bahasa daerah di Indonesia.

Tidak kurang dari 30.300.780 Alkitab yang sudah dicetak dan disebarkan ke seluruh Indonesia dalam 33 bahasa daerah dan 2 bahasa Indonesia selama 65 tahun ini. Meski jumlah ini melebihi jumlah orang Kristiani di Indonesia yang menurut statistik resmi Pemerintah ada 26,3 juta orang (10% dari 263 Juta), namun kebutuhan Alkitab masih terus ada karena masih banyak warga Kristen di pelosok negeri yang belum memiliki Alkitab. Juga untuk menggantikan Alkitab yang sudah lama, hilang, maupun yang rusak terkena bencana.

Dari sisi penerjemahan ke dalam bahasa-bahasa daerah di Indonesia, dengan jumlah bahasa yang sekitar 741 bahasa daerah, bila semua butuh terjemahan Alkitab, maka masih ada PR yang maha banyak. Dengan penerjemahan satu Alkitab dari bahasa asli (Ibrani, Aram dan Yunani) yang membutuhkan waktu paling cepat 20 tahun, maka masih dibutuhkan waktu untuk 706 bahasa x 20 tahun = 1.412 tahun!! Seribu empat ratus dua belas tahun!! Pekerjaan yang amat-amat sangat panjang.

Pelestarian bahasa yang begitu banyak, salah satu cara yang paling efektif adalah dengan penyediaan dokumen-dokumen yang bernilai di dalam bahasa tersebut. Lembaga Alkitab Indonesia sudah melakukannya secara konsisten dan persisten selama 65 tahun terakhir.

Bukti kerja keras yang secara konsisten, gigih, pantang menyerah dan penuh pengabdian kepada bangsa ini adalah legalitas LAI untuk memohon perkenan Presiden RI hadir di tengah acara resmi LAI. LAI bermohon agar Presiden RI berkenan memberikan arahan dan membuka secara resmi rangkaian acara ulang tahun LAI ke 65 sepanjang tahun 2019 ini, sebagai penyemangat untuk meneruskan karya-layanan LAI untuk bangsa Indonesia tercinta.

Mohon dukungan doa dan upaya semua sahabat agar jadwal Pak Jokowi - Presiden RI tercinta cocok di tanggal 9 Februari 2019, sehingga dapat hadir bersama 5000 undangan di Grand Mahaka Britama Kelapa Gading Jakarta Utara.

Oleh: Sigit Triyono
(Sekum LAI)

Salam Alkitab Untuk Semua

We Look After As People Who Worth To Suffer, Yet Have You Ever Take A Look Deep Down Into Their Heart ?

title

Mistakes are always mistakes. But, it is wise to look deeper into the hearts of people and see why a mistake happens. It is even perfect if we are willing to cope with it and restore the situation.

Who is to blame regarding what had happened in the life of Esau? Is it he himself, only because he made light of the birthright? Indeed he had faced the consequence of his mistake. And his descendants too! No dews from heavens; no good soil. Only swords! He and his offspring survived with the sword and lived as slaves. Maybe we are sneering at Rebecca, thinking that she deserved the suffering because of the hostility between her two sons. Nevertheless, she had a reason for what she did. She once told Isaac that she really loathed Esau’s wives who were from foreign nations. All that she did actually fulfill what God had designed (cf. 25:23). Can we imagine if Esau refused to give the birthright and he received the blessing from his father, his foreign wives and their children would also be blessed?

Dear friends, to pass judgment too quickly is a fatal mistake. Jesus has told us not to judge our neighbor (see Matthew 7:1-5). Sometimes we judge others hastily and stigmatize them for all the mistakes that they make because we see them through our own point of view, which is superficial. Instead of helping them improve, we never try to look deeper into their hearts and understand why they make mistakes. We are even being more wicked if, when others have to suffer from their fault, we feel good about ourselves. Doesn’t Jesus ask us to pray, even for those who have done evil to us? (Matthew 5:44). As the saying goes, “There's no smoke without fire,” our task is not to cover the mistakes, but overcome the problem, or even prevent it from happening.

Good morning! Certainly, we deserve to suffer for all the mistakes that we have done. But, God shows His love for us.

Kita Memandang Mereka Sebagai Orang-orang Yang Pantas Menderita, Pernahkah Engkau Menengok Isi Hatinya ?

title

Kesalahan tetaplah sebuah kesalahan, namun menyelami ke dasar hati manusia untuk melihat mengapa kesalahan itu terjadi adalah sebuah tindakan yang sangat bijak, menjadi sempurna apabila kita mau mengatasi dan memulihkannya.

Siapakah yang paling pantas disalahkan dengan apa yang terjadi ini? Esau, karena menganggap remeh hak kesulungannya? Ia telah menerima konsekuensi yang begitu berat dari kesalahannya, bukan hanya dia tetapi seluruh keturunannya juga. Tidak ada embun dari langit, tidak ada ladang subur, hanya ada pedang. Ia dan keturunannya hidup oleh pedang dan sebagai hamba. Kita mungkin memandang Ribka juga pantas disalahkan dan pantas menderita karena permusuhan kedua anaknya. Tetapi ia pun punya alasan untuk itu. Kepada Ishak, Ribka bercerita bahwa ia jemu dan bosan dengan istri-istri Esau yang berasal dari bangsa asing. Apa yang Ribka lakukan juga telah menggenapi rencana Allah (bnd. 25:23). [Bisakah kita membayangkan jika hak dan berkat kesulungan itu tetap diberikan kepada Esau, jatuh pada istri-istrinya yang bangsa asing, dan kepada keturunannya? (bnd. 24:3)]

Sahabat Alkitab, menghakimi terlalu cepat adalah sebuah kesalahan yang sangat fatal. Bukankah Yesus juga melarang kita untuk menghakimi sesama manusia? (lih. Mat. 7:1-5). Kadang kita terlalu cepat menjatuhkan penghukuman dan menstigmakan seseorang atas kesalahan yang dilakukannya yang terlihat dari permukaan. Jangankan untuk memperbaiki, kita bahkan tidak pernah mau tahu kedalaman hati mereka, penyebab mengapa kesalahan itu terjadi. Lebih jahat lagi ketika kita mensyukuri kemalangan yang menimpa mereka sebagai akibat kesalahan mereka. Bukankah Tuhan Yesus mminta kita berdoa bagi mereka yang sekalipun sangat jahat kepada kita? (lih. Mat. 5:44). Tidak ada asap kalau tidak ada api. Tugas kita bukanlah menutupi asap, tetapi memadamkan api, bahkan mencegah munculnya api.

Selamat Pagi. Jika ada orang yang sangat pantas menderita karena kesalahannya, maka kita semualah orang itu. Namun Tuhan mengasihi kita.

Salam Alkitab Untuk Semua

When Something We Want Most Has Been Given To Others. Still Means This Life To Be Lived ?

title

"a time to weep and a time to laugh,a time to mourn and a time to dance," said Ecclesiates (Ecclesiates. 3:4, NIV)

“... he cries out loud full of sorrow.” This sentence is close enough to describe the situation when Esau knew the truth that his belongings and things that will be his own, have been taken away from him. Perhaps the situation back then was beyond what those words can tell us. More than his own life, his birthright and blessings he was supposed to receive from Isaac, have been taken away from him. That happens due to his own fault of taking zero care about his own right (25:32) along with the plot of Rebekah and Jacob (27:8-10)

Dear friends, sometimes we realize the importance and value of what we have, only when it is already gone. When it is still in our grasp, sometimes we underestimate it, ignore it, or even throw it away. Regret comes when the milk is already spilled. Whatever we do and no matter how much we sacrifice, we can never turn back time and restore the situation. Does our life still matter after all? The answer is Yes! God still gives us breath to breathe, and that means there’s hope for another chance. We can start over, maybe with more efforts. The result might not be the same as it was before, but at least we have a willingness to try

Good morning, believe that everything is beautiful in its time, as long as we hold on to the promise of God and appreciate His wonderful gift.

Ketika Yang Paling Kita Inginkan Telah Diberikan Kepada Orang Lain, Masih Berartikah Hidup Ini Untuk Dijalani ?

title

"Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa, ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari" demikianlah kata Pengkhotbah (Pkh. 3:4)

"... dia menangis dengan nyaring dan penuh kesedihan" Kalimat ini mungkin cukup untuk menggambarkan bagaimana keadaan Esau saat tahu bahwa semua yang ia miliki dan akan ia miliki, telah diambil dari padanya, bahkan mungkin kalimat itu belum cukup menggambarkannya. Sebab apa yang diambil darinya mungkin jauh lebih penting dari hidupnya sendiri dan juga bersifat kontinuitas hingga akhir zaman, yaitu hak kesulungan dan segala berkat dari Ishak. Semua terjadi karena kesalahannya sendiri yang menganggap remeh (25:32) dan karena penipuan yang dilakukan oleh Yakub dan Ribka (27:8-10).

Sahabat Alkitab, inilah yang sering terjadi yaitu kita baru akan menyadari sesuatu itu sangat berharga dan berarti bagi kita setelah kita kehilangannya. Saat masih dalam genggaman, kita menganggap remeh, tidak mengacuhkan, bahkan membuangnya, setelah itu datanglah penyesalan dan kepedihan yang dalam pada kita, karena apa pun yang kita lakukan, apa pun yang mau kita korbankan, dan berapapun mahalnya harga yang ingin kita bayarkan, tidak akan mengubah atau mengembalikannya lagi. Masihkah hidup kita berarti setelah itu? Ya. Jika Tuhan masih memberikan kehidupan berarti masih ada harapan dan kesempatan yang baru. Kita dapat memulai kembali dari awal, tentu dengan upaya yang lebih, walaupun yang kita dapatkan nantinya mungkin tidak akan pernah sama lagi.

Selamat Pagi. Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya, jika kita mempercayai janji-Nya dan menghargai apa yang diberikan-Nya.

Salam Alkitab Untuk Semua

Keinginan Yang Kuat Membawa Manusia Kepada Seribu Jalan Yang Tak Pernah Terpikirkan

title

Tuhan ingin kita menjadi manusia yang cerdik seperti ular, tapi ingat, juga harus tulus seperti merpati!

"Sempurna", itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kecerdikan dari Ribka dan Yakub dalam mengelabui Ishak, demi agar Yakub mendapatkan berkat dari Ishak. Mereka telah mengantisipasi segala kemungkinan akan terbongkarnya kebohongan mereka sampai pada hal yang terkecil sekalipun. Ishak tahu betul bagaimana bau Esau yaitu bau padang, karena itu untuk menyempurnakan kebohongan mereka, Ribka memakaikan pakaian Esau kepada Yakub.

Sahabat Alkitab, manusia telah diberikan oleh Allah kecerdasan yang melebihi segala makhluk ciptaan-Nya di bumi. Kecerdasan adalah kekuatan manusia yang membuatnya tidak hanya bertahan hidup tapi juga untuk memenangkan kehidupannya. Kita tahu ungkapan yang berkata: "Ada seribu satu jalan menuju Roma", ungkapan itu menunjukkan bagaimana usaha dan kecerdasan manusia dapat membuatnya menggapai apa saja yang ia inginkan melalui begitu banyak cara dan jalan. Karena keinginan yang kuat itu adalah tenaga pendorong untuk menggerakkan manusia berpikir lebih dan berusaha lebih daripada biasanya. Allah menyeimbangkan kecerdasan itu dengan memberi hati kepada manusia agar melakukan semuanya dengan ketulusan. Yakub memang berhasil menerima berkat dari Ishak, tetapi cara jahat yang ia gunakan harus ia tanggung konsekuensinya di kemudian hari. Begitupun juga dengan kita, jika menempuh jalan dan cara yang jahat untuk mendapatkan keinginan kita, Allah sudah menyediakan konsekuensi buruk sebagai hukuman bagi kita.

Selamat Pagi. Marilah berpikir sebelum bertindak, pencapaian yang kita peroleh tidak pernah jauh lebih penting daripada proses bagaimana kita memperolehnya.

Salam Alkitab Untuk Semua

Ketulusan Tetap Cemerlang Sekalipun Didalam Kabut Kebohongan Yang Pekat.

title

Tetapi aku, Engkau menopang aku karena ketulusanku, Engkau membuat aku tegak di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. (Mzm. 41:13)

Betapa gelapnya hari itu karena kebohongan Yakub dan Ribka kepada Ishak. Yakub berbohong dengan mengatakan bahwa dia adalah Esau (18-19). Yakub juga memperalat nama Tuhan untuk memuluskan kebohongannya (20), sementara Ribka adalah pemrakarsa dari semuanya itu. Sementara Ishak dalam kelemahan fisik dan ketulusannya tetap memberkati Yakub, dan berkat itu tetap turun atas Yakub.

Sahabat Alkitab, Tuhan mengasihi orang yang tulus hatinya, Tuhan membuat berhasil apapun yang dikerjakannya, bahkan niat jahat manusia tidak dapat menggagalkannya. Dalam nas pembacaan kita, dapat kita lihat keutulusan hati Ishak dan berkat yang ia turunkan tidak terhalangi oleh kebohongan Yakub. Berkat itu tetap tercurah atas Yakub dan kepada seluruh keturunannya. Seperti Ishak, kiranya dalam melakukan tugas pelayanan yang Tuhan percayakan, kita melakukannya dengan ketulusan hati, karena kita melakukannya untuk Tuhan yang melihat hati manusia.

Selamat Pagi, Ketulusan adalah sifat yang dapat kita kembangkan dalam diri, usahakanlah itu dan kiranya Tuhan menjaga dan memeliharanya dalam kita.

Salam Alkitab Untuk Semua

Lupakan Salah Dan Benar, Kasih Seorang Ibu Tetaplah Yang Terkuat.

title

Kasih ibu sepanjang masa, ia hanya memberi dan tidak mengharapkan kembali, bak sang surya yang menyinari dunia.

"Ribka lebih sayang kepada Yakub", demikianlah pengantar yang diberikan pada Kej. 25:28. Tindakan yang dilakukan oleh Ribka dapat menjadi sebuah perdebatan yang tidak ada akhirnya. Tindakan kasihnya kepada Yakub ia tunjukkan meskipun dengan melakukan kebohongan kepada Ishak. Ia bahkan rela menerima kutuk itu seandainya kebohongan itu terungkap (13).

Sahabat Alkitab, melalui kisah Ribka dan Yakub kita tahu bagaimana kuatnya kasih seorang ibu kepada anaknya dan bagaimana besarnya pengorbanan mereka. Mereka bahkan tidak peduli dengan kehidupan mereka sendiri, dengan kebahagiaan mereka, dengan masa depan mereka, dengan segala resiko yang akan mereka terima, demi kehidupan, kebahagiaan, dan masa depan anaknya. Karena itu marilah kita sebagai anak menghargai dan mengasihi ibu kita sambil meminta kepad Tuhan agar mereka dapat menjadi teladan yang baik bagi kita.

Selamat Beribadah. Dalam segala kekurangannya, seorang ibu harus mendapat kasih yang besar dari kita. Jangan kehilangan sedikitpun rasa hormat kita kepadanya hanya karena kelemahannya sebagai manusia. Bawalah dia di dalam doa kita.

Salam Alkitab Untuk Semua