Tuhan, Suara-suara Dunia Yang Berbeda-beda Membuat Kami Kadang Bimbang Dan Salah Melangkah. Jangan Meninggalkan Kami Karena Hal Itu Ya Tuhan.

Galatia, Warung Sate Kamu, Timotius. Hakim-hakim, BIMK, Lembaga Alkitab Indonesia,LAI, united bible society, sahabat alkitab, renungan pagi, santapan rohani, warung sate kamu, kasih, suka cita, damai sejahtera, pengharapan, iman, bijak, amsal, pengkhotbah, doa, kehendak tuhan, alkitab berkata, alkitab, ayat alkitab, renungan,  doa, firman tuhan, firman, tuhan, jesus christ,  bible, god, yesus, jesus, kristen, god bless,  christan motivasi, inspirasi, renungan alkitab,  motivasi, mindset, semangat, cinta, tuhan memberkati, kata bijak, amen, gereja, komunikasi, keselamatanku, keselamatan, gitu, renungan pagi, critical christians, gereja tuhan, bijaksana, bijak, saat teduh, kekristenan, mikir, generasiku, alkitabku, sabdaku, my bible, CSLewis, Religion, gereja masa kini, gereja mula mula, kemyliaaan. Kebaikan tuhan, kasih karunia, pertobatan, roh kudus, buah roh, faith, kristen cerdas iman, berkat, amanat agung, melayani, injil, menginjili, satu dalam kasih, sahabat alkitab
Galatia 3 : 1 – 5

Kawanan domba tahu siapa gembalanya, sebab mereka mengenali suaranya dan mereka berjalan mengikutinya (bnd. Yoh. 10:4-5).

Dalam jemaat Galatia beredar ajaran yang berbeda dari apa yang Paulus beritakan. Yang disayangkan oleh Paulus adalah karena mereka begitu cepat terpengaruh dan mengikuti ajaran lain itu. Sementara mereka sendiri telah menerima ajaran yang benar, menerima Roh Allah, dan mengalami berbagai mukjizat karena kepercayaan kepada Kristus. Itulah sebabnya Paulus begitu keras menegur mereka dan mengatakan bahwa mereka adalah oang-orang yang bodoh.

Sahabat Alkitab, hingga hari ini, di tempat di mana kita berada, ada begitu banyak ajaran palsu. Orang-orang dengan berbagai maksud menyebarkan ajaran yang palsu, untuk menarik sebanyak mungkin orang menjauh dari kasih karunia Allah yang diberikan-Nya di dalam Yesus Kristus. Dan sekali lagi, sangat disayangkan, orang-orang yang telah mengenal Allah sejak dari kecilnya yang mereka terima dari orang tua bahkan kakek-nenek mereka, secara jasmani atau rohani, begitu cepat berbalik, seolah ajaran baru itu lebih benar dan ajaran yang dahulu mereka terima adalah salah. Tanpa penyelidikan yang sungguh-sungguh mereka menelan bulat-bulat “buah terlarang” itu sehingga menjauhkan mereka dari anugerah Allah dan keselamatan dalam Yesus Kristus. Mereka tidak lagi mengagungkan nama Yesus yang oleh-Nya dunia diselamatkan (bnd. Kis. 4:10-12), namun sibuk dengan hal-hal yang tidak mendasar dan hanya mendatangkan pertengkaran dan perpecahan.

Selamat Beribadah. Marilah kita dengan sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan, berbalik kembali pada ajaran yang benar dan mengikuti-Nya.

Salam Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Kesibukan Dan Mimpi-mimpi Membuat Orang Tidak Merasakan Hadirat-Mu Dalam Hidup Mereka. Tolong Kami Menglihkan Fokus Dari Dunia Kepada-Mu.

Galatia, Warung Sate Kamu, Timotius. Hakim-hakim, BIMK, Lembaga Alkitab Indonesia,LAI, united bible society, sahabat alkitab, renungan pagi, santapan rohani, warung sate kamu, kasih, suka cita, damai sejahtera, pengharapan, iman, bijak, amsal, pengkhotbah, doa, kehendak tuhan, alkitab berkata, alkitab, ayat alkitab, renungan,  doa, firman tuhan, firman, tuhan, jesus christ,  bible, god, yesus, jesus, kristen, god bless,  christan motivasi, inspirasi, renungan alkitab,  motivasi, mindset, semangat, cinta, tuhan memberkati, kata bijak, amen, gereja, komunikasi, keselamatanku, keselamatan, gitu, renungan pagi, critical christians, gereja tuhan, bijaksana, bijak, saat teduh, kekristenan, mikir, generasiku, alkitabku, sabdaku, my bible, CSLewis, Religion, gereja masa kini, gereja mula mula, kemyliaaan. Kebaikan tuhan, kasih karunia, pertobatan, roh kudus, buah roh, faith, kristen cerdas iman, berkat, amanat agung, melayani, injil, menginjili, satu dalam kasih, sahabat alkitab
Galatia 2 : 16 – 21

Hanya orang yang benar-benar telah diselamatkan yang tahu bahwa hidupnya sekarang adalah milik Kristus.

Paulus sungguh-sungguh meyakini bahwa keselamatan dari Allah hanya datang sebagai anugerah karena iman kepada Yesus Kristus, bukan karena melakukan hukum Taurat. Karena itu ia telah meninggalkan cara hidupnya yang lama dan menyerahkan sepenuhnya kepada Kristus. Sekarang ia menjalani hidupnya sebagai milik Kristus, dan ia sendiri tidak lagi menguasai dan memiliki hak atas hidupnya sendiri.

Sahabat Alkitab, pengakuan iman Paulus lahir dari sebuah kesadaran dan keyakinan penuh akan karya dan kepemilikan Kristus atas hidupnya serta atas hubungan pribadinya dengan Kristus yang begitu teramat akrab. Apakah pengakuan iman kita juga lahir atas dasar yang sama? Ataukah justru hanya sebuah pernyataan sepihak dan tanpa makna karna kita sendiri tidak memiliki hubungan yang dekat dengan Kristus? Kesibukan kita dengan dunia dan diri sendiri adalah jurang yang memisahkan kita dari hubungan dengan Kristus. Kita menghabiskan banyak waktu, pikiran, tenaga, perasaan kita untuk mencintai dunia dan mengejar kefanaan sedang kita melupakan Allah Sang Pemberi dan pemilik hidup.

Selamat Pagi. Marilah kita kembali kepada kasih yang semula, di mana tidak ada lagi jarak antara kita dengan Kristus, dan mengarahkan hidup hanya kepada-Nya.

Salam Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Ketakutan Kepada Manusia Membuat Orang Menyimpang Dari Jalan-Mu. Tolonglah Kami Untuk Takut Kepada-Mu Saja.

Galatia, Warung Sate Kamu, Timotius. Hakim-hakim, BIMK, Lembaga Alkitab Indonesia,LAI, united bible society, sahabat alkitab, renungan pagi, santapan rohani, warung sate kamu, kasih, suka cita, damai sejahtera, pengharapan, iman, bijak, amsal, pengkhotbah, doa, kehendak tuhan, alkitab berkata, alkitab, ayat alkitab, renungan,  doa, firman tuhan, firman, tuhan, jesus christ,  bible, god, yesus, jesus, kristen, god bless,  christan motivasi, inspirasi, renungan alkitab,  motivasi, mindset, semangat, cinta, tuhan memberkati, kata bijak, amen, gereja, komunikasi, keselamatanku, keselamatan, gitu, renungan pagi, critical christians, gereja tuhan, bijaksana, bijak, saat teduh, kekristenan, mikir, generasiku, alkitabku, sabdaku, my bible, CSLewis, Religion, gereja masa kini, gereja mula mula, kemyliaaan. Kebaikan tuhan, kasih karunia, pertobatan, roh kudus, buah roh, faith, kristen cerdas iman, berkat, amanat agung, melayani, injil, menginjili, satu dalam kasih, sahabat alkitab
Galatia 2 : 11 – 15

Ketakutan dan hormat berlebihan kepada manusia dapat membuat orang mengingkari atau bahkan kehilangan standar kebenaran yang telah dimilikinya dari Tuhan.

Paulus tidak dapat menahan kekecewaannya terutama terhadap sikap Petrus yang berlaku munafik yang kemudian diikuti oleh beberapa orang Kristen Yahudi termasuk Barnabas. Taurat Musa memang melarang mereka untuk makan bersama dengan orang-orang non-Yahudi yang dianggap sebagai orang berdosa, kafir, dan tidak bersunat. Namun mereka telah menerima anugerah Allah dan tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat. Tetapi Petrus dan yang lainnya menyangkali anugerah itu. Ia juga menyangkali bahwa Allah juga beranugerah kepada bangsa-bangsa non-Yahudi.

Sahabat Alkitab, memang sungguh memuakkan menghadapi sikap-sikap munafik dari mereka yang tidak berintegritas dan tidak berpegang teguh pada prinsip kebenaran firman. Sebab mudah sekali mereka tergoda dan digoyahkan entah dengan apa yang mereka inginkan maupun dengan yang tidak mereka inginkan. Mereka seperti kapal yang berlabuh tanpa jangkar sehingga mudah terombang-ambing oleh hantaman ombak. Ketakutan kepada manusia salah satu penyebab dari sikap munafik seperti itu. Jika apa yang kita pegang adalah sebuah kebenaran maka belajarlah untuk bertahan dengan itu. Jangan berubah hanya karena keinginan, tekanan, atau paksaan dari manusia. Firman Tuhan jelas bagi kita “Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan, tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa. Takutlah kepada Allah yang berkuasa membinasakan baik badan maupun jiwa di dalam neraka” (Mat. 10:27, BIMK).

Selamat Pagi. Percayalah ada banyak tempat yang Tuhan sediakan bagi kita yang berani berdiri di atas kebenaran dan takut akan Tuhan.

Salam Alkitab Untuk Semua

LAI dan Pendeta Tugas Khusus GBKP

LAI  (Lembaga Alkitab Indonesia) dan GBKP (Gereja Batak Karo Protestan) telah menandatangani Kesepakatan Kerjasama (MOU) pada bulan Mei 2018 lalu. Dalam Pasal 1, ayat 4.a. tertulis: “LAI dan GBKP sepakat untuk melanjutkan dan mengembangkan kerjasama yang telah terjalin berlandaskan kemitraan yang saling memberdayakan.”

Sebagai tindak lanjut dari MOU di atas, LAI diminta untuk terlibat aktif dalam program pemberdayaan para pendeta di lingkungan GBKP. Pada 3-4 September 2018 Moderamen GBKP menyelenggarakan lokakarya “Kepemimpinan Strategis Kristiani” untuk para Pendeta Tugas Khusus GBKP. Sesuai kompetensi dan pengalaman yang dimiliki, Sekum LAI dipercaya untuk menjadi fasilitator dan narasumber lokakarya yang diselenggarakan di kesejukan kota Kabanjahe tersebut. Bersamaan dengan lokakarya ini, LAI sedang memroses pengiriman 10.000 Alkitab Pesanan Khusus Moderamen GBKP untuk didistribusikan ke jemaat-jemaat GBKP. Sungguh suatu kemitraan yang indah dan sangat sinergis antara LAI dan GBKP.

GBKP memiliki 18 (delapanbelas) Pendeta Tugas Khusus yang diberi tanggung jawab mengelola unit-unit pelayanan GBKP di luar Klasis dan Jemaat (Runggun). Indikator keberhasilan dari masing-masing unit layanan ini sangat berbeda dengan indikator keberhasilan Klasis dan Jemaat. Klasis dan Jemaat lebih menekankan aspek kerohanian warga jemaat GBKP, sedangkan unit Abdi Karya (Percetakan dan Toko Buku) misalnya, indikator keberhasilannya tidak secara langsung berhubungan dengan aspek kerohanian warga jemaat. Begitu juga dengan unit-unit lain seperti unit layanan ODHA HIV/AIDS, unit layanan Lansia, Bank Perkreditan Rakyat, Credit Union, Pusat Pembinaan Warga Gereja, Retreat Center, dll. yang memiliki indikator-indikator keberhasilan yang khas. Disinilah perlunya pengembangan kemampuan menetapkan indikator keberhasilan lembaga dan upaya mencapainya dengan kepemimpinan yang strategis berbasis iman Kristen.

Di awal lokakarya saya mengajak peserta untuk berefleksi tentang ciri-ciri pemimpin yang efektif. Seluruh peserta sepakat bahwa “setiap pemimpin harus memiliki pengaruh positif terhadap lembaga yang dipimpinnya”. Untuk dapat “berpengaruh” maka pemimpin harus: (1) Memiliki visi besar yang mampu menjawab Beban Utama pemangku kepentingan lembaganya, dan harus selalu berorientasi ke masa depan. Pemimpin tidak boleh sekadar menjalankan hal-hal rutin tanpa menghadirkan perubahan positif bagi lembaganya. (2) Mampu mendemostrasikan karakter pribadi yang positif (kebiasaan positif, integritas, dapat dipercaya dan berpikir analitis), (3) Mampu memobilisasi komitmen individu (berbagi peran, optimalisasi potensi), serta (4) Mengembangkan kapasitas organisasi (membangun tim dan mengelola perubahan).

Empat hal di atas dapat diibaratkan seperti keutuhan manusia: (1) Kepalanya, (2) Badannya, (3) Kaki kanannya, dan (4) Kaki kirinya. Keempatnya harus dalam kondisi prima agar dapat menghasilkan dampak bagi lingkungannya.

Dalam diskusi yang sangat dinamis di kelas, peserta mengungkapkan banyak sekali kendala dan hambatan yang menyebabkan kurang dapat mengoptimalkan kepemimpinannya. Setelah dideteksi, mayoritas kendala-kendalanya berada pada “lingkaran keprihatinan”, dimana disitu terdapat faktor-faktor yang tidak dapat dipengaruhi, melainkan hanya sekadar dapat berprihatin saja. Mengacu pada teori yang dikembangkan Stephen R Covey, saya mengajak semua peserta untuk konsentrasi pada “lingkaran pengaruh”, yaitu faktor-faktor yang dapat dipengaruhi oleh kehadiran kita.

Semua peserta terinspirasi untuk mengembangkan terus “lingkaran pengaruh” ketimbang terbenam dalam “lingkaran keprihatinan” saja. Misalnya dengan mengoptimalkan kewenangan yang diberikan (ketimbang menuntut kewenangan lebih besar), merumuskan Visi besar lembaga (ketimbang menunggu adanya visi dari pihak lain), memanfaatkan peluang-peluang yang ada (ketimbang mengeluhkan banyaknya kendala), membangun kultur kerja yang positif (ketimbang mengeluhkan banyak orang tidak serius bekerja), memberikan perhatian kepada bawahan secara tulus (ketimbang menuntut agar dirinya diperhatikan), memberikan teladan positif (ketimbang menuntut orang lain menjadi teladan), memberikan arahan-arahan solusi berbasis data yang jelas (ketimbang berputar-putar dengan opini tanpa data), dan fokus kepada kinerja (ketimbang fokus kepada kendala).

Dalam diskusi mengembangkan kemampuan menjadi pemimpin yang strategis, disepakatilah agar: (1) selalu berorientasi kepada Visi besar, (2) selalu mampu merumuskan strategi-strategi yang tepat, dan (3) harus menjalankan nilai-nilai bersama yang dapat mendukung keberhasilan lembaga. Visi, Strategi, dan Nilai-nilai adalah tiga kata kunci yang tidak dapat ditawar-tawar dan harus terus ada di benak para pemimpin yang efektif.

Kelas yang sangat dinamis dengan peserta (para Pendeta Tugas Khusus) yang setara dalam kemampuan, pengalaman, dan komitmen membuat hasil pembelajaran sungguh menjadi sangat bermakna. Waktu dua hari bukan sebagai “kronos”, tapi sungguh menjadi “kairos” bagi seluruh peserta dan fasilitator lokakarya. Sinergitas LAI dan GBKP yang saling memberdayakan sudah terwujud dalam lokakarya ini. Puji nama Tuhan. Salam Alkitab Untuk Semua.

Sigit Triyono (Sekum LAI)

Tuhan, Sekalipun Sangat Berguna, Kepandaian Kadang Membuat Orang Sombong Dan Tersesat. Kerendahan Hati Adalah Satu Buah Roh Yang Dapat Mengatasinya.

Galatia, Warung Sate Kamu, Timotius. Hakim-hakim, BIMK, Lembaga Alkitab Indonesia,LAI, united bible society, sahabat alkitab, renungan pagi, santapan rohani, warung sate kamu, kasih, suka cita, damai sejahtera, pengharapan, iman, bijak, amsal, pengkhotbah, doa, kehendak tuhan, alkitab berkata, alkitab, ayat alkitab, renungan,  doa, firman tuhan, firman, tuhan, jesus christ,  bible, god, yesus, jesus, kristen, god bless,  christan motivasi, inspirasi, renungan alkitab,  motivasi, mindset, semangat, cinta, tuhan memberkati, kata bijak, amen, gereja, komunikasi, keselamatanku, keselamatan, gitu, renungan pagi, critical christians, gereja tuhan, bijaksana, bijak, saat teduh, kekristenan, mikir, generasiku, alkitabku, sabdaku, my bible, CSLewis, Religion, gereja masa kini, gereja mula mula, kemyliaaan. Kebaikan tuhan, kasih karunia, pertobatan, roh kudus, buah roh, faith, kristen cerdas iman, berkat, amanat agung, melayani, injil, menginjili, satu dalam kasih, sahabat alkitab
Galatia 2 : 6 – 10

Tidak ada padi berisi yang tetap tegak berdiri melainkan merunduk, hanya lalang yang mengering dan mati dengan kepongahannya.

Para rasul menerima penjelasan Paulus tentang berita Injil yang dikabarkannya kepada orang-orang non-Yahudi di mana mereka tidak perlu lagi untuk mengikuti hukum Taurat Musa seperti sunat. Mereka juga mengakui bahwa tugas panggilan Paulus memang datang dari Allah sendiri karena itu dalam hal otoritas dan kerasulannya di anggap sama dengan mereka. Hanya ada beberapa orang Kristen Yahudi – yang mengaku sebagai saudara padahal bukan – menolak Paulus dan ajarannya.

Sahabat Alkitab, keadaan seperti yang diungkapkan Paulus itu juga sering terjadi dalam kehidupan kita baik berjemaat, berorganisasi, maupun dalam lingkup kerja di mana orang-orang tertentu tidak menerima keputusan pemimpin sekalipun itu baik dan benar. Mengapa? Karena ada perasaan yang menganggap diri lebih; lebih pandai, lebih bijaksana, lebih benar, dsb yang tidak dapat dan tidak mau mereka tundukkan dalam diri mereka sendiri. Ada banyak latar belakang yang mendasari sikap sombong dan superior ini seperti kedudukan, kekayaan, status, pendidikan, dan usia. Sadarkah kita bahwa jika sikap yang demikian ada dalam diri kita maka kita menjadi salah satu orang yang akan menimbulkan hambatan dalam perkembangan dan kemajuan tempat di mana kita berada. Allah ingin kita mengembangkan kerendahan hati sebagai bagian dari kesatuan buah roh dengna begitu Dia dapat memakai kita untuk melakukan karya-Nya.

Selamat Pagi. Seberapa besarpun potensi dalam diri kita, tetaplah rendah hati, karena Tuhan mengasihi orang yang rendah hati.

Salam Alkitab Untuk Semua

LAI dan Kongres GMKI: “Ut Omnes Unum Sint”


Tanggal lahir Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia(GMKI) sama-sama jatuh pada tanggal 9 Februari. GMKI lebih tua 4 tahun karena lahir 9 Februari 1950, sedangkan LAI lahir 9 Februari 1954. Meski lebih tua 4 tahun, sampai saat ini dunia GMKI tetaplah “dunia mahasiswa”. Sedangkan LAI adalah “dunia Alkitab”

Sebagai sesama organisasi Kristen yang menyandang nama Indonesia, yang dilahirkan di era 1950an dalam konteks negeri yang baru merdeka, nafas nasionalisme memberi warna yang sangat dominan. “GMKI jadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI jadilah suatu pusat, sekolah latihan (“leerschool”) bagi orang-orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan dari negara dan bangsa Indonesia. GMKI bukanlah merupakan “gesselschaft”, melainkan ia adalah suatu “gemeinschaft”, persekutuan dalam Kristus Tuhannya, dengan demikian ia berakar baik dalam gereja, maupun dalam nusa dan bangsa Indonesia. Sebagai suatu bagian daripada iman dan roh, ia berdiri di tengah-tengah dua proklamasi: proklamasi kemerdekaan nasional dan proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injil kehidupan, kematian dan kebangkitanNya.” (Dr. Johanes Leimena, 9 Februari 1950, saat pembentukan GMKI).

Dalam perjalanannya, LAI mampu membangun kompleks percetakan Alkitab sendiri. Hal ini didorong dan dijiwai oleh “semangat nasionalisme” dimana semua Alkitab dalam bahasa Indonesia untuk umat kristiani di Indonesia tidak bolah dicetak di luar negeri. Suatu tindakan yang heroik yang membutuhkan upaya sangat keras dan penuh tantangan.

Kredo GMKI Ut Omnes Unum Sint (UOUS) atau supaya semua menjadi satu sesuai dengan doa Tuhan Yesus yang tertera dalam Yohanes 17:21. Kredo ini memberi arti bahwa : “adalah suatu perintah atau pernyataan yang mutlak tentang semua manusia supaya menjadi satu.” Hal ini ditujukan terutama kepada orang–orang yang telah menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Mereka wajib menjadi satu sama seperti Yesus Kristus dengan Bapa-Nya yang adalah satu. Kata kuncinya adalah “satu“. Ini lebih lanjut dimengerti sebagai persatuan, kesatuan (unity).

Lembaga Alkitab Indonesia turut mewujudkan Kredo GMKI dengan bukti: semua Gereja yang terdaftar di Indonesia dalam beragam denominasi dan konfesi sudah menggunakan Alkitab (Kitab Suci) terbitan LAI. Doa Tuhan Yesus terjawab di Indonesia bukan dalam bentuk organisasi Gereja yang bernaung dalam “satu atap”, tetapi menyatu dalam semangat penggunaan Alkitab (Kitab Suci) satu terjemahan dan satu terbitan, yaitu Alkitab LAI.

Tanggal 12-17 September 2018 GMKI menyelenggarakan Kongres ke-36. Salah satu tanda agar eksistensi organisasi seperti GMKI dapat terjaga adalah dengan melaksanakan kongres sebagai kegiatan wajib sesuai periode yang ditetapkan. Melalui kongres akan dilaporkan seluruh implementasi keputusan kongres sebelumnya melalui semua program kerja yang dijalankan. Ajang ini sebagai arena pertanggungjawaban Pengurus Pusat GMKI. Selanjutnya sesudah pertanggungjawaban dilaksanakan, dilanjutkan dengan perumusan program kerja Pengurus Pusat GMKI periode berikutnya. Tentu juga dilahirkan keputusan tentang sikap GMKI menghadapi isu-isu terkini. Pada bagian akhir sebuah kongres, yang paling “seru” adalah pemilihan Pengurus Pusat periode berikutnya.

GMKI sebagai organisasi kader mahasiswa Kristen ditopang terus oleh para seniornya. Topangan dalam bentuk ide-ide, dorongan, jaringan, kesempatan berdialog, tenaga, sampai aspek finansial. Sinergi antara anggota dan Pengurus GMKI dengan para seniornya mencerminkan juga kebersatuan dalam semangat Ut Omnes Unum Sint. Betapa tidak, para senior GMKI (yang sudah aktif di Gerejanya masing-masing) masih banyak yang terus rajin membantu GMKI sebagai ladang pelayanan bersama.

Lembaga Alkitab Indonesia yang memiliki mandat utama: menerjemahkan, memproduksi, menerbitkan, menyerbarkan dan mengupayakan agar Alkitab menjadi pedoman hidup umat, turut mendukung GMKI sebagai organisasi kader yang berbasis pada Alkitab. Sepanjang usia perjalanan LAI, sudah banyak kader GMKI yang terbukti sukses melayani dan memberikan pengaruh signifikan terhadap keberadaan LAI.

Jaman terus berubah. GMKI dan LAI juga perlu terus berubah. GMKI dan LAI harus mempersiapkan diri menyambut masa depan dengan penuh optimis. Titik simpul yang dapat mempertemukan GMKI dan LAI adalah pada aktivitas dan program yang dapat memfasilitasi umat untuk mengakses Alkitab. Titik simpul lain ada pada program yang berhubungan dengan “bible engagement” – Alkitab dipakai sebagai pedoman hidup sehari-hari umat.

GMKI dapat memanfaatkan peluang-peluang di dalam kelas-kelas “pendidikan Alkitab” yang diselenggrakan LAI. Dengan mengikuti kelas-kelas ini maka kualitas kader GMKI akan lebih kompeten dalam penguasaan isi Alkitab dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Juga para kader GMKI dapat menjadi relawan dalam mewujudkan Alkitab Untuk Semua dengan mendoakan, mewartakan serta mendonasikan berkat-berkatnya ke LAI. Kualitas kader GMKI seharusnya dapat diukur dari kemampuannya dalam mengimplementasikan nilai-nilai Alkitab.

Selamat berkongres ke-36 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia. Semoga semuanya berjalan lancar, aman dan damai. Semoga semua keputusan kongres GMKI ke-36 dapat semakin membawa GMKI berjaya dan mampu melahirkan kader-kader bertaraf nasional serta internasional berlandaskan nilai-nilai Alkitab. Salam Alkitab Untuk Semua. Salam Ut Omnes Unun Sent.

Sigit Triyono (Sekum LAI)

Tuhan, Engkau Menjadi Manusia Untuk Memahami Manusia, Bukan Untuk Berkompromi Dengan Mereka. Tolong Kami Menghidupi Teladan-Mu Ini.

Galatia, Warung Sate Kamu, Timotius. Hakim-hakim, BIMK, Lembaga Alkitab Indonesia,LAI, united bible society, sahabat alkitab, renungan pagi, santapan rohani, warung sate kamu, kasih, suka cita, damai sejahtera, pengharapan, iman, bijak, amsal, pengkhotbah, doa, kehendak tuhan, alkitab berkata, alkitab, ayat alkitab, renungan,  doa, firman tuhan, firman, tuhan, jesus christ,  bible, god, yesus, jesus, kristen, god bless,  christan motivasi, inspirasi, renungan alkitab,  motivasi, mindset, semangat, cinta, tuhan memberkati, kata bijak, amen, gereja, komunikasi, keselamatanku, keselamatan, gitu, renungan pagi, critical christians, gereja tuhan, bijaksana, bijak, saat teduh, kekristenan, mikir, generasiku, alkitabku, sabdaku, my bible, CSLewis, Religion, gereja masa kini, gereja mula mula, kemyliaaan. Kebaikan tuhan, kasih karunia, pertobatan, roh kudus, buah roh, faith, kristen cerdas iman, berkat, amanat agung, melayani, injil, menginjili, satu dalam kasih, sahabat alkitab
Galatia 2 : 1 – 5

Untuk memenangkan hati seseorang kita perlu menjadi seperti dirinya tetapi tidak menjadi identik dengannya.

Sesuai dengan penyataan dari Allah, Paulus pergi ke Yerusalem untuk bertemu dengan para pemimpin di sana, yaitu para rasul. Dalam pertemuan itu ia menjelaskan tentang Berita Injil yang dikabarkannya kepada orang-orang non-Yahudi. Namun dalam pertemuan itu ada orang-orang yang tidak setuju dengan cara Paulus, mereka menuntut agar Titus dan semua orang non-Yahudi Kristen tetap harus melaksanakan sunat. Menurut Paulus mereka adalah para penyelundup, penyamar, atau saudara palsu. Namun Paulus tetap berpegang pada Injil kasih karunia yang diterimanya dari Tuhan.

Sahabat Alkitab, dengan banyak cara, dunia ini mengajak kita untuk menjadi sama atau identik dengannya. Entah dengan cara halus melalui pergaulan dan keinginan dalam diri atau melalui cara paksa. Tujuannya adalah untuk menjauhkan kita dari anugerah Allah. Dalam melakukan pelayanan di tengah dunia kadang kita dituntut juga untuk menjadi “sama” dengan orang-orang yang kita layani namun ini harus diartikan dalam bentuk kontekstualisasi yaitu dengan menyerupai namun tidak kehilangan kebenaran dan tidak terdistorsi menjadi identik dengan sifat dunia. Seperti Tuhan Yesus yang menjadi manusia namun tidak berdosa (Ibr. 4:15) dan yang dilakukan juga oleh Paulus dalam pelayanannya (Baca: I Kor. 9:19-23).

Selamat Pagi. Marilah kita hidup sama seperti ikan yang sekalipun hidup di lautan yang asin namun tidak ikut menjadi asin karenanya.

Salam Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Engkau Berbicara Langsung Hanya Kepada Orang Yang Telah Engkau Tentukan. Tolong Kami Tidak Memandang Diri Sendiri Terlalu Tinggi

Timotius. Hakim-hakim, BIMK, Lembaga Alkitab Indonesia,LAI, united bible society, sahabat alkitab, renungan pagi, santapan rohani, warung sate kamu, kasih, suka cita, damai sejahtera, pengharapan, iman, bijak, amsal, pengkhotbah, doa, kehendak tuhan, alkitab berkata, alkitab, ayat alkitab, renungan,  doa, firman tuhan, firman, tuhan, jesus christ,  bible, god, yesus, jesus, kristen, god bless,  christan motivasi, inspirasi, renungan alkitab,  motivasi, mindset, semangat, cinta, tuhan memberkati, kata bijak, amen, gereja, komunikasi, keselamatanku, keselamatan, gitu, renungan pagi, critical christians, gereja tuhan, bijaksana, bijak, saat teduh, kekristenan, mikir, generasiku, alkitabku, sabdaku, my bible, CSLewis, Religion, gereja masa kini, gereja mula mula, kemyliaaan. Kebaikan tuhan, kasih karunia, pertobatan, roh kudus, buah roh, faith, kristen cerdas iman, berkat, amanat agung, melayani, injil, menginjili, satu dalam kasih, sahabat alkitab
Galatia 1 : 16 – 24

Membanggakan diri berlebihan sungguh tidak baik, sebab segala sesuatu berasal dari Tuhan yang beranugerah kepada siapa Dia kehendaki.

Ketika orang-orang Kristen Yahudi menginginkan agar orang Kristen non-Yahudi harus di-Yahudikan terlebih dulu agar menjadi seorang “Kristen sejati” dan beroleh keselamatan, maka Paulus menolak itu semua dengan mengatakan bahwa keselamatan adalah anugerah Allah semata-mata. Ini tesirat dari cerita pengalamannya menerima anugerah Allah. Ia dipilih dan dipanggil oleh Allah (lih. 15) sejak sebelum ia dilahirkan, dan apa yang ia beritakan bukan diterima dari manusia – para rasul atau murid Kristus di Yerusalem – melainkan dari Allah sendiri. Bagi sebagian orang Kristen Yahudi, pengakuan Paulus ini mungkin tidak dapat mereka terima.

Sahabat Alkitab, hari-hari ini ada begitu banyak kita mendengar orang mengatakan bahwa ia mendapatkan wahyu khusus dari Allah. Bahkan seseorang dapat berkata “Allah baru saja berbicara atau berbisik langsung kepadanya.” Perkataan Gamaliel yang pernah dikatakannya untuk “membela” Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama Yahudi patut kita pertimbangkan. Ia berkata, “Janganlah berbuat apa-apa terhadap orang ini, biarkan saja mereka. Sebab kalau ajaran dan gerakan mereka ini adalah dari manusia, maka ajaran dan gerakan itu akan lenyap. Tetapi kalau itu datang dari Allah, maka Saudara-saudara tidak akan dapat mengalahkan mereka. Malah mungkin akan ternyata bahwa Saudara-saudara melawan Allah.” (Kis. 5:38-39, BIMK)

Selamat Pagi. Jika diatas langit masih ada langit, maka tidak perlu ada yang disombongkan dalam diri kita. Kesombongan rohani hanya menunjukkan bahwa kita tidak benar-benar rohani. Be humble!

Salam Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Kasih-Mu Mengubah Karakter Yang Buruk dan Menguatkan Yang Baik. Terimakasih, Kami Akan Menggunakannya Demi Kemuliaan Nama-Mu

Galatia 1: 10-15

Sejak kita mengalami kelahiran kembali secara rohani, maka harus ada yang berubah dalam hidup kita, dari yang buruk menjadi baik (benar), yang sudah baik menjadi semakin baik.

Dari pembacaan kita, terlihat bagaimana Paulus mengungkapkan dualisme dalam karakternya sebelum mengikut Yesus. Ia adalah seorang yang sangat agamawi, setiap hukum dan adat istiadat Yahudi ia jalankan dengan begitu teliti dan totalitas, tidak bercacat, melebihi orang-orang Yahudi sebayanya. Namun di saat yang sama ia begitu haus untuk dalam menyiksa dan memperlakukan dengan kejam pengikut Kristus. Semua menjadi berbeda ketika ia “ditarik” oleh Kristus.

Sahabat Alkitab, tidak semua karakter masa lalu Paulus buruk. Kita harus belajar bagaimana totalitas seseorang dalam mengikuti dan menjalankan apa yang dipercayainya. Apa yang baik dalam dirinya disempurnakan oleh Allah untuk pemberitaan Kabar Baik. Kita juga memiliki benih baik dalam diri kita – Allah yang menanamnya. Ketika kita mengalami kelahiran baru, Allah akan semakin mengasah itu dan menjadikannya semakin sempurna untuk memulihkan-Nya. Sementara apa yang buruk dan tidak berkenan, akan dimatikan. Dalam kedua hal itu, Allah berkenan untuk “bekerjasama” dengan kita.

Selamat Pagi. Marilah menyerahkan diri kita untuk dibentuk, dipakai, dan disempurnakan oleh Tuhan.

#lembagaalkitabindonesia #alkitabuntuksemua #dsr #september #2018 #perjanjianbaru #Galatia #Paulus #Timotius #Tuhan #kasih #mengubah #karakter #buruk #menguatkan #baik #kemuliaan #namaMu #inspirasi #medan #jakarta #manado #makassar #jayapura #indonesia

Tuhan, Kebodohan Membuat Orang Mudah Disesatkan. Tolong Kami Menyalurkan Hikmat-Mu Kepada Mereka

Timotius. Hakim-hakim, BIMK, Lembaga Alkitab Indonesia,LAI, united bible society, sahabat alkitab, renungan pagi, santapan rohani, warung sate kamu, kasih, suka cita, damai sejahtera, pengharapan, iman, bijak, amsal, pengkhotbah, doa, kehendak tuhan, alkitab berkata, alkitab, ayat alkitab, renungan,  doa, firman tuhan, firman, tuhan, jesus christ,  bible, god, yesus, jesus, kristen, god bless,  christan motivasi, inspirasi, renungan alkitab,  motivasi, mindset, semangat, cinta, tuhan memberkati, kata bijak, amen, gereja, komunikasi, keselamatanku, keselamatan, gitu, renungan pagi, critical christians, gereja tuhan, bijaksana, bijak, saat teduh, kekristenan, mikir, generasiku, alkitabku, sabdaku, my bible, CSLewis, Religion, gereja masa kini, gereja mula mula, kemyliaaan. Kebaikan tuhan, kasih karunia, pertobatan, roh kudus, buah roh, faith, kristen cerdas iman, berkat, amanat agung, melayani, injil, menginjili, satu dalam kasih, sahabat alkitab
Galatia 1 : 6 -9

Iman harus dibentuk oleh pengetahuan yang benar akan firman Tuhan, agar benar juga aplikasi dari iman itu.

Sebelumnya Paulus pernah memberitakan Injil di Galatia, namun setelah itu ada orang-orang lain yang datang memberitakan ajaran “injil” yang lain, mereka adalah orang-orang Kristen Yahudi. Kegelisahan Paulus adalah karena jemaat Galatia begitu cepat berbalik dan mengikuti ajaran lain itu. Karena itu dalam suratnya ini kita dapat melihat bagaimana hentakan emosi Paulus dalam memberi nasehat atau teguran kepada mereka, sebagai cara dia untuk mendapatkan mereka kembali.

Sahabat Alkitab, pada era post-modernisme di mana kebenaran menjadi relatif maka mudah sekali orang terjebak dalam kebenaran relatif itu. Cara satu-satunya untuk menghindari itu adalah dengan mengajarkan kebenaran yang sejati yaitu yang berasal dari pemahaman firman Tuhan yang benar. Memahami firman tidak sesederhana seperti membaca firman. Diperlukan usaha ekstra untuk mempelajari dengan menggunakan buku-buku atau belajar dari sumber yang terpercaya, yang otentik, dan teruji. Inilah yang perlu dilakukan oleh para pemimpin Kristen, pemberita firman, para pendeta, guru Injil, dan semua pengajar Kristen agar dalam setiap ajaran yang disampaikan benar-benar merupakan sebuah kebenaran yang berasal dari Allah bukan dari pengetian sendiri.

Selamat Beribadah. Baca dan pelajarilah Alkitab dengan sungguh-sungguh agar tidak sesat pemahaman, pengajaran, dan tindakan kita.

Salam Alkitab Untuk Semua