Iman harus dibentuk oleh pengetahuan yang benar akan firman Tuhan, agar benar juga aplikasi dari iman itu.
Sebelumnya Paulus pernah memberitakan Injil di Galatia, namun setelah itu ada orang-orang lain yang datang memberitakan ajaran “injil” yang lain, mereka adalah orang-orang Kristen Yahudi. Kegelisahan Paulus adalah karena jemaat Galatia begitu cepat berbalik dan mengikuti ajaran lain itu. Karena itu dalam suratnya ini kita dapat melihat bagaimana hentakan emosi Paulus dalam memberi nasehat atau teguran kepada mereka, sebagai cara dia untuk mendapatkan mereka kembali.
Sahabat Alkitab, pada era post-modernisme di mana kebenaran menjadi relatif maka mudah sekali orang terjebak dalam kebenaran relatif itu. Cara satu-satunya untuk menghindari itu adalah dengan mengajarkan kebenaran yang sejati yaitu yang berasal dari pemahaman firman Tuhan yang benar. Memahami firman tidak sesederhana seperti membaca firman. Diperlukan usaha ekstra untuk mempelajari dengan menggunakan buku-buku atau belajar dari sumber yang terpercaya, yang otentik, dan teruji. Inilah yang perlu dilakukan oleh para pemimpin Kristen, pemberita firman, para pendeta, guru Injil, dan semua pengajar Kristen agar dalam setiap ajaran yang disampaikan benar-benar merupakan sebuah kebenaran yang berasal dari Allah bukan dari pengetian sendiri.
Selamat Beribadah. Baca dan pelajarilah Alkitab dengan sungguh-sungguh agar tidak sesat pemahaman, pengajaran, dan tindakan kita.
Salam Alkitab Untuk Semua