Untuk memenangkan hati seseorang kita perlu menjadi seperti dirinya tetapi tidak menjadi identik dengannya.
Sesuai dengan penyataan dari Allah, Paulus pergi ke Yerusalem untuk bertemu dengan para pemimpin di sana, yaitu para rasul. Dalam pertemuan itu ia menjelaskan tentang Berita Injil yang dikabarkannya kepada orang-orang non-Yahudi. Namun dalam pertemuan itu ada orang-orang yang tidak setuju dengan cara Paulus, mereka menuntut agar Titus dan semua orang non-Yahudi Kristen tetap harus melaksanakan sunat. Menurut Paulus mereka adalah para penyelundup, penyamar, atau saudara palsu. Namun Paulus tetap berpegang pada Injil kasih karunia yang diterimanya dari Tuhan.
Sahabat Alkitab, dengan banyak cara, dunia ini mengajak kita untuk menjadi sama atau identik dengannya. Entah dengan cara halus melalui pergaulan dan keinginan dalam diri atau melalui cara paksa. Tujuannya adalah untuk menjauhkan kita dari anugerah Allah. Dalam melakukan pelayanan di tengah dunia kadang kita dituntut juga untuk menjadi “sama” dengan orang-orang yang kita layani namun ini harus diartikan dalam bentuk kontekstualisasi yaitu dengan menyerupai namun tidak kehilangan kebenaran dan tidak terdistorsi menjadi identik dengan sifat dunia. Seperti Tuhan Yesus yang menjadi manusia namun tidak berdosa (Ibr. 4:15) dan yang dilakukan juga oleh Paulus dalam pelayanannya (Baca: I Kor. 9:19-23).
Selamat Pagi. Marilah kita hidup sama seperti ikan yang sekalipun hidup di lautan yang asin namun tidak ikut menjadi asin karenanya.
Salam Alkitab Untuk Semua