Tuhan, Nama-Mu Masyur Diantara Segala Bangsa. Kiranya Melalui Kesaksian Kami, Mereka Datang Untuk Menyembah Engkau.

title

Masyurkanlah Dia, muliakanlah Dia, sembunyikanlah dirimu dibelakang salib-Nya, sehingga hanya Dialah yang dipuja-puja oleh segenap bangsa.

Jarak antara peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir dengan direbutnya Peti Perjanjian Allah berkisar ratusan tahun, dan mereka yang mendengar secara langsung akan peristiwa keluaran itu juga sudah pasti tidak ada lagi, namun sangat menarik bahwa orang-orang Filistin ratusan tahun setelahnya masih begitu mengingat peristiwa tersebut. Peristiwa keluaran sepertinya merupakan peristiwa yang begitu besar dan terdengar oleh semua bangsa pada zaman itu sehingga mereka mencatat dalam sejarah bangsa-bangsa mereka masing-masing, atau paling tidak menjadi cerita turun-temurun. Yang tercatat dalam sejarah dan ingatan mereka adalah bagaimana Allah Israel mempermain-mainkan raja dan orang-orang Mesir dengan berbagai tulah yang hebat hingga mereka membiarkan orang Israel keluar dari Mesir.

Sahabat Alkitab, tanpa bantuan manusia, Allah mampu memasyurkan, membesarkan, dan meninggikan nama-Nya sendiri di atas segala bangsa. Perbuatan tangan-Nya yang dahsyat dan luar biasa itu dengan sendirinya dapat bercerita tentang Allah. Alam semesta serta segala isinya bersuara menceritakan kagungan Allah. Namun jika Allah memilih kita menjadi alat-Nya, menjadi rekan sekerja-Nya, menjadi sahabat-Nya, dan menjadi anak-anak-Nya untuk menceritakan diri-Nya kepada manusia yang lainnya maka itu adalah kemurahan dan kehormatan yang sangat besar dari Allah. Kita dipilih untuk memberitakan Kabar Baik dari Allah yaitu berita keselamatan kepada seluruh bangsa agar malalui kesaksian kita (pikiran, perkataan, perbuatan dan karya) bangsa-bangsa dapat datang menyembah Allah dan beroleh anugerah-Nya.

Selamat Pagi. Bagian kita hanyalah memberi diri untuk menceritakan tentang-Nya melalui seluruh kehidupan kita, selebihnya Allah yang akan bekerja di dalam dan melalui kita.

Salam Alkitab Untuk Semua

HUT 65 Tahun LAI, Act to Movement & Partnership Ministry

title

Kagum, hormat, dan bangga adalah tiga kata yang dapat menggambarkan betapa kami bersyukur dapat dipakai oleh ALLAH untuk melayani umat-Nya selama 65 tahun di bumi pertiwi ini. Karena itu sebagai ekspresi ungkapan syukur, pada hari Sabtu 9 Februari 2019 di BRItama Arena Mahaka Square telah kami laksanakan ibadah dan perayaan HUT dengan mengangkat tema “Act to Movement & Partnership Ministry”.

Sesuai dengan temanya, kami menyadari bahwa pelayanan selama 65 tahun ini tidak dapat berjalan dengan baik jika bukan karena dukungan dan kerjasama dari seluruh umat dan mitra setia LAI, karena itu untuk melaksanakan pelayanan di masa depan, LAI akan terus bergandengan tangan dengan semua agar firman Tuhan yang telah membaharui dan menginspirasi setiap orang dari berbagai generasi guna mewujudkan Alkitab Untuk Semua. Ini adalah pelayanan bersama. Kerjasama pelayanan ini sendiri tersaji dengan penuh makna dari setiap suguhan acara yang dipersembahkan bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan.

Para mahasiswa dari Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia (STTBI) adalah salah satu yang paling berperan penting dalam menghadirkan ibadah yang telah memberkati begitu banyak orang yang hadir saat itu. Mulai dari musik pengiring ibadah, drama musikal, penari dan pantomim adalah bagian dari karya mereka. Juga ada persembahan pujian dari Padusan Suara Anak Sekolah Kristen Penabur, Paduan Suara UKRIDA, Paduan Suara Triniti Choir & Harmony Exaudia HKBP Menteng, dan persembahan pujian dari Karina Pramana, telah menjadi kesatuan dari persembahan dan ungkapan syukur yang tidak terhingga kepada Allah. Juga dari BPR Squad Biro Pemuda PGI dan gereja-gereja di sekitar wilayah Kelapa Gading turut serta memberikan dukungan sebagai tim usher dalam menyambut setiap undangan dengan penuh keramahan. Kami sangat tersanjung dan berbangga hati dapat melayani bersama semua pengisi acara di malam hari itu.

Hadirnya para tokoh gereja dari lintas aras nasional dan sinode gereja, Dirjen Bimas Kristen, Dirjen Bimas Katolik, tokoh pendidikan, tokoh dari lembaga-lembaga Kristen, dan para mitra LAI lainnya dalam ibadah tersebut adalah bentuk apresiasi bagi kami sekaligus memberi kekuatan serta keyakinan dalam diri bahwa apa yang telah kami kerjakan juga pelayanan ke depan akan terus mendapat dukungan serta kerjasama dari semua pihak. Hadir juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Bapak Jend.(Purn.) Luhut Binsar Panjaitan sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah RI atas karya LAI yang secara tidak langsung telah melaksanakan mandat negara dalam memelihara bahasa daerah melalui karya penerjemahan Alkitab ke dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia, dan sebagai bentuk pengakuan dari pemerintah bahwa LAI sebagai badan logistik gereja dalam pengadaan Alkitab sebagai yang satu-satunya memiliki hak dan kewajiban dalam menerjemahkan, mencetak, dan menerbitkan Alkitab di Indonesia. Bapak Luhut juga di daulat untuk memukul gong sebagai simbol dimulainya rangkaian kegiatan dalam rangka perayaan HUT LAI selama satu tahun ke depan. Acara yang bersifat nasinal ke depannya yang akan segera dilaksanakan adalah Jambore Anak Nasional (JAMNAS) yang bekerjasama dengan Kelompok Kerja Pembina Anak (KKPA) LAI Mitra Jakarta pada tanggal 4-7 Juli 2019 di Bumi Perkemahan Batu Tapak, Cidahu, Sukabumi.

Di tengah-tengah perayaan kami meluncurkan buku “Inspirasi Generasi” yang berisi kumpulan 65 kesaksian dari berbagai tokoh nasional dan pribadi-pribadi Kristen, yang terdiri dari rohaniawan, penulis, praktisi pendidikan, tokoh politik, penegak hukum, musisi, atlet, penerjemah, juga para mitra lainnya, dari berbagai rentang usia, mulai dari mereka yang telah memasuki usia senja hingga kaum milenial, yaitu mereka yang telah menginspirasi orang lain melalui karya dan kesaksian hidup yang baik sebagai buah dari perjumpaan dan perjalanan hidup mereka bersama kitab suci. Tiga dari enam puluh lima narasumber buku, hadir dan memberikan kesaksian hidup mereka melalui puji-pujian, berbagi renungan dan motivasi, yang bersumber dari firman Tuhan dan pengalaman pribadi. Mereka adalah Grace Simon, penyanyi dan artis film Indonesia di era 1970-an; Franky Kuncoro, musisi rohani Kristen dan pendiri sekolah musik Unlimited Worship; Jonatan Christie, atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia peraih medali emas tunggal putra Asian Games 2018. Buku yang lahir dari kerinduan untuk terus memberkati umat Tuhan ini dibagikan secara gratis kepada seluruh umat yang menghadiri ibadah dan perayaan HUT LAI.

Enam puluh lima tahun berkarya dan entah sampai kapan kepercayaan itu diberikan oleh Allah dalam menghadirkan firman-Nya di nusantara ini, karena itu selama masih ada waktu dan hari masih siang, kami akan terus bergerak dalam karya bersama seluruh mitra agar firman-Nya hadir hingga ke pelosok negeri kepada setiap pribadi dari geneasi ke generasi, agar semua orang dapat bertemu dan berinteraksi dengan Allah serta mengalami hidup baru di dalam Kristus. Terpujilah Kristus yang Sang Pemilik hidup dan pelayanan ini, Amin.

Salam Alkitab Untuk Semua.

Tuhan, Persembahan Terbaik Haruslah Diberikan Kepada-Mu. Demikianlah Seharusnya Cara Kami Melayani Engkau

title

"Sudahkah yang terbaik 'ku berikan kepada Yesus Tuhanku? Besar pengorbanan-Nya di Kalvari! Diharap-Nya terbaik dariku." (NKB 199, 1)

Tujuh bulan Peti Perjanjian Allah ada di negeri orang Filistin, dan tujuh bulan pula mereka menderita hukuman dari Allah. Menurut para imam dewa Dagon dan para tukang sihir mereka, Peti itu harus dikembalikan dengan cara yang layak, tidak boleh asal saja. Mereka harus memberikan persembahan yang terbaik sebagai bentuk penghormatan kepada Allah Israel.

Sahabat Alkitab, siapakah orang-orang Filistin itu? Siapakah para imam dewa Dagon dan tukang sihir itu? Bukankah mereka adalah orang-orang yang sama sekali tidak mengenal dan tidak beribadah kepada Allah? Mengapakah mereka lebih tahu cara menghormati Allah daripada kita yang mengaku mengenal dan beribadah kepada-Nya? Apakah kurangnya kasih karunia Allah bagi kita sehingga kita enggan memberikan persembahan yang terbaik bagi-Nya? Jika orang Filistin memberikan persembahan yang terbaik karena ketakutan mereka akan hukuman Allah, maka hendaklah kita memberikan persembahan yang jauh lebih baik lagi sebagai ungkapan syukur, rasa hormat dan kagum, serta karena kasih kita kepada Allah. Jangan pernah memberikan persembahan yang tidak layak dan tidak pantas kepada Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Jangan memberikan "binatang" yang cacat kepada Allah yang telah menebus kita.

Selamat Pagi. Hari ini adalah kesempatan bagi kita untuk berkarya dan mempersembahkan hidup sebagai persembahan yang terbaik bagi Tuhan dan Allah kita.

Salam Alkitab Untuk Semua

INSPIRASI GENERASI

title

Alkitab yang berisi Firman Tuhan telah memberikan inspirasi bagi banyak orang dan bahkan mengubah hidupnya. Enam puluh lima kesaksian dari tokoh-tokoh yang merasakan kekuatan Firman Tuhan ini dirangkum dalam buku "Inspirasi Generasi" terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, 9 Feb 2019.

Buku yang dipersembahkan bagi Bangsa dan Negara Indonesia ini dibagikan gratis bagi semua yang hadir dalam acara HUT ke-65 LAI tgl. 9 Februari 2019 di Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta.
Bagi yang berkesempatan hadir namun belum mendapatkannya dapat datang langsung ke Gedung Pusast Alkitab Jl. Salemba Raya 12 Jakarta pada jam kerja.

Bagi yang tidak sempat hadir dalam acara tersebut dan ingin mendapatkan buku "Inspirasi Generasi" dapat mengubungi LAI di Bible House LAI dan Perwakilan LAI Medan, Makassar, Manado dan Jayapura, atau toko online http://shop.indonesian.bible/product/inspirasi-generasi, hanya dengan membayar ongkos cetak plus donasi untuk pelayanan LAI sebesar Rp 99.000,- Ada diskon khusus bagi yang ingin mendapatkan di bulan Februari 2019, Tuhan memberkati.

Salam Alkitab Untuk Semua.

Tanda Cinta – 65 Tahun LAI Di Indonesia

title

Salah satu ciri orang jatuh cinta adalah dia selalu ingin mendengar suara orang yang dicintainya. Dia ingin tahu kabarnya, lagi dimana? Sedang apa? Sudah makan? Menyapa, bertanya, memberikan komentar dan seterusnya. Lalu hal itu saling berbalas, saling memperhatikan dan bertanya. Iitulah salah satu kenikmatan dan indahnya jatuh cinta.

Pertanyaan yang sejajar, apakah kita mencintai Tuhan?

Pernah jatuh cinta? Sedang atau selalu?

Jika ya, apakah tandanya? Tentu banyak, tapi salah satu adalah bagaimana kita suka dengan firmanNya. Tuhan hadir dalam hidup manusia melalui banyak cara, termasuk melalui alam semesta dan segala isinya. Namun salah satu adalah melalui firman Tuhan yang hadir berupa kitab suci (alkitab).

--- Mary Jones ---

Kisah seorang anak keci bernama Mary Jones , di awal 1800an menggambarkan bagaimana cinta terhadap alkitab.

Waktu itu alkitab masih sangat mahal, hanya orang kaya saja yang mampu memilikinya. Ayah Mary Jones tidak bisa membaca, tapi dia mendengar firman Tuhan di gereja, lalu dia sering mendongeng kepada anaknya Mary Jones. Setelah 10 tahun, ada sebuah sekolah jarak 3 KM dari rumahnya. Mary Jones berjalan (pulang pergi 6 km) hanya untuk membaca alkitab di sana.

Suatu waktu, ada tetangganya punya alkitab. Mary Jones makin dekat untuk pergi bisa baca dan dia ada keinginan punya alkitab sendiri. Akhirnya dia mulai memelihara ayam, lalu menabung 6 tahun untuk bisa beli alkitab. Sampai akhirnya dia pergi mau membeli dengan jarak 40 km dari rumahnya. Tetapi sampai di sana, ternyata hanya sisa 3 alkitab dan sudah dipesan. Mary Jones menangis. Penjual tersebut akhirnya memberikan alkitab itu ke Mary Jones dengan berpikir pemesan yang lain bisa menunggu lagi.

Kisah Mary Jones menjadi inspirasi bagi para pemimpin gereja di London, itulah cikal bakal berdiri Lembaga Alkitab Inggris Raya pada tahun 1804, itulah lembaga alkitab pertama di seluruh dunia, lalu menyebar dan termasuk sampai ke Indonesia.

--- LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) ---

Di Indonesia, LAI adalah lembaga yang melayani semua denominasi gereja Kristen (termasuk Katolik) yang berdiri pada 9 Februari 1954. Sudah 65 tahun LAI berkarya di Indonesia, melakukan banyak hal dalam turut membangun mental spritual khususnya umat Kristiani. Selain itu juga dalam pelestarian bahasa daerah melalui berbagai proyek penerjemahan alkitab. Sudah lebih dari 30 juta buku alkitab yang dicetak dan disebarkan dalam berbagai bahasa (termasuk 32 bahasa daerah). LAI juga memiliki banyak program, antara lain pengadaan bantuan alkitab gratis untuk umat Tuhan yang kurang mampu di pedalaman. Program pembaca alkitab yang sekaligus mengajar mereka yang buta aksara menjadi bisa baca dan tulis. Semua hal ini tentu bisa terjalin karena dukungan dari banyak pihak, gereja dan mitra dari berbagai kalangan.

--- Kesaksian Pribadi ---

Sebagai pribadi, sudah lebih dari 10 tahun saya terlibat membantu melayani melalui LAI. Presentasi ke gereja dan berbagai tempat untuk penggalangan dana (dukungan) khususnya untuk alkitab ke pedalaman. Juga ikut masuk ke berbagai pelosok pedalaman, di Papua, Kalimantan, Sulawesi, dll. Cuti dari kantor, memakai dana pribadi.

Mengapa saya lakukan itu?

Karena kasih kepada Tuhan dan sesama. Supaya orang-orang yang ingin dan butuh alkitab, bisa mempunyainya. Tidak ada kepentingan lain, semata sebagai ucapan syukur atas segala cinta kasih kebaikan Tuhan. Dan pelayanan selama berkali-kali masuk ke pedalaman menjadi pengalaman spritual yang memberikan banyak makna dan pembentukan tentang arti hidup bagi saya pribadi.

Karena itu, jika saya kirim renungan / informasi ini adalah sebagai salah satu wujud dari cinta kepada Tuhan dan sesama tersebut.

--- Ibadah Syukur 65 Tahun LAI ---

Dalam rangka itu, diadakan acara Ibadah Syukur 65 Tahun & Malam Apresiasi Mitra oleh LAI pada hari Sabtu, 9 Februari 2019, pukul 17.00 – 21.00 WIB di Arena Mahaka Square Kelapa Gading. Acara ini terbuka untuk seluruh umat Tuhan pengguna Alkitab, artinya acara ini dapat dihadiri siapa saja, tidak memandang 1 aras atau sinode tertentu, oikumenis.

Acara ini tidak pungut biaya, FREE. Tidak perlu membawa undangan. Bapak/Ibu dan teman-teman bisa RSVP utk hitung konsumsi dan souvenir ke no:

Priscilla Astuti +6285717391441
Heisye +62 857-7774-7562
Maria +6283894733224

Open gate pk. 16.00 WIB
Klik link dibawah untuk RSVP
https://goo.gl/AWvpAk
bit.ly/HUT65LAI

Format Pendaftaran:

Shalom, saya ingin menghadiri acara Ibadah Syukur 65 Tahun LEMBAGA ALKITAB INDONESIA.

Nama :
Nomor Handphone :

Yang hadir (.... orang)
(Agar lebih jelas, kami mengharapkan data dari mereka yang ikut menghadiri Ibadah Syukur ini)

Tuhan mengasihi kita.

Salam dan doa,

Salah seorang Mitra LAI,

Ulbrits Siahaan (Ulbrits@gmail.com)

LAI Dan Mandat Negara

title

Masih ada beberapa sahabat yang bertanya dengan setengah tidak percaya, apakah benar Pak Jokowi - Presiden RI akan hadir pada malam pengucapan syukur dan apresiasi Ulang Tahun ke 65 Lembaga Alkitab Indonesia pada hari Sabtu, 9 Februari 2019.

Mereka mencoba mencari apa kira-kira alasan yang kuat sehingga Presiden RI berkenan hadir di acara resmi LAI. Lembaga penerjemah, penerbit dan penyebar Alkitab kok beraninya mengundang Presiden RI hadir? Begitu kira-kira pertanyaan dalam benak beberapa sahabat.

Fenomena di atas bisa dipahami. Pasalnya, sejak LAI berdiri 9 Februari 1954 belum pernah ada Presiden RI yang hadir dalam acara ulang tahun atau acara resmi lain yang diselenggarakan oleh LAI. Kalau audiensi Pengurus LAI ke kantor Presiden RI dan diterima oleh Presiden RI waktu itu (Pak Harto) sudah pernah terjadi.

Lembaga Alkitab Indonesia sudah 65 tahun berkarya di Indonesia dan menjalankan dua mandat negara RI, yaitu: (1) Membangun mental spiritual warga negara Indonesia yang beragama Kristiani dengan menyediakan Alkitab dan bagian-bagiannya, (2) Melestarikan bahasa-bahasa daerah dengan karya penerjemahan Alkitab ke berbagai bahasa daerah di Indonesia.

Tidak kurang dari 30.300.780 Alkitab yang sudah dicetak dan disebarkan ke seluruh Indonesia dalam 33 bahasa daerah dan 2 bahasa Indonesia selama 65 tahun ini. Meski jumlah ini melebihi jumlah orang Kristiani di Indonesia yang menurut statistik resmi Pemerintah ada 26,3 juta orang (10% dari 263 Juta), namun kebutuhan Alkitab masih terus ada karena masih banyak warga Kristen di pelosok negeri yang belum memiliki Alkitab. Juga untuk menggantikan Alkitab yang sudah lama, hilang, maupun yang rusak terkena bencana.

Dari sisi penerjemahan ke dalam bahasa-bahasa daerah di Indonesia, dengan jumlah bahasa yang sekitar 741 bahasa daerah, bila semua butuh terjemahan Alkitab, maka masih ada PR yang maha banyak. Dengan penerjemahan satu Alkitab dari bahasa asli (Ibrani, Aram dan Yunani) yang membutuhkan waktu paling cepat 20 tahun, maka masih dibutuhkan waktu untuk 706 bahasa x 20 tahun = 1.412 tahun!! Seribu empat ratus dua belas tahun!! Pekerjaan yang amat-amat sangat panjang.

Pelestarian bahasa yang begitu banyak, salah satu cara yang paling efektif adalah dengan penyediaan dokumen-dokumen yang bernilai di dalam bahasa tersebut. Lembaga Alkitab Indonesia sudah melakukannya secara konsisten dan persisten selama 65 tahun terakhir.

Bukti kerja keras yang secara konsisten, gigih, pantang menyerah dan penuh pengabdian kepada bangsa ini adalah legalitas LAI untuk memohon perkenan Presiden RI hadir di tengah acara resmi LAI. LAI bermohon agar Presiden RI berkenan memberikan arahan dan membuka secara resmi rangkaian acara ulang tahun LAI ke 65 sepanjang tahun 2019 ini, sebagai penyemangat untuk meneruskan karya-layanan LAI untuk bangsa Indonesia tercinta.

Mohon dukungan doa dan upaya semua sahabat agar jadwal Pak Jokowi - Presiden RI tercinta cocok di tanggal 9 Februari 2019, sehingga dapat hadir bersama 5000 undangan di Grand Mahaka Britama Kelapa Gading Jakarta Utara.

Oleh: Sigit Triyono
(Sekum LAI)

Salam Alkitab Untuk Semua

Bekerja Sama Mewujudkan Alkitab Untuk Semua

HUT 65 LAI

Tahun 2019 adalah Tahun Yubelium (peringatan ulang tahun yang khusus) bagi umat Kristen di Indonesia dan secara khusus bagi Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Pada tahun 2019 LAI akan merayakan ulang tahun yang ke 65. LAI akan merayakan semua peringatan di atas sambil mengucap syukur untuk kemitraan yang terus terbina dengan gereja-gereja dan lembaga-lembaga Kristiani. Kemitraan dalam bidang penerjemahan Alkitab, produksi-penerbitan, penyebaran Alkitab, maupun keterbacaan Alkitab melalui program Pembaca Baru Alkitab, Seminar-seminar, serta Paket Wisata alkitab.

Semua perayaan tersebut akan dilaksanakan LAI bersama dan di tengah-tengah Gereja di Indonesia. Hal ini merupakan bentuk kesinambungan dan komitmen dari kemitraan yang bertujuan agar LAI dan Gereja-gereja dapat melangkah bersama ke masa depan.

Perayaan pada tahun 2019 tersebut sekaligus menjadi momen untuk mengingat setiap hari yang telah dilalui dalam kemitraan dan kebersamaan antara LAI dan gereja-gereja selaku anugerah dari Tuhan semata. Hari-hari tersebut tak jarang menjadi waktu-waktu yang tidak mudah untuk dilewati, pun tidak ringan untuk dijalani. Tetapi, kini semuanya menjadi bagian dari momen untuk berefleksi dalam rangka mengucap syukur atas masa lalu, merayakan masa kini, sembari menatap dengan sungguh semua yang baru yang terbentang di masa depan. Dengan demikian, merayakan kelahiran dan peringatan menjadi momen untuk juga meletakkan dan menguatkan harapan akan keberlanjutan.

Adapun keberlanjutan hampir selalu identik dengan generasi muda, karena itu pada tahun perayaan kali ini LAI menetapkan sasaran utama perayaan dan peringatan ini adalah bagi mereka yang berusia < 35 tahun dan para adiyuswa. Sejumlah kegiatan akan diadakan di Jakarta dan di 4 wilayah perwakilan LAI dalam kebersamaan dengan umat Kristiani di Indonesia. Seluruh kegiatan akan dilaksanakan selama Februari–Desember 2019,  dengan penyelenggara oleh panitia maupun melalui kegiatan-kegiatan departemen dalam kemitraan bersama gereja dan lembaga-lembaga Kristiani.

 

TEMA

“Bekerja Sama Mewujudkan Alkitab Untuk Semua” (Efesus 4:16).

SUBTEMA

“Meningkatkan Kecintaan Umat Kristiani Terhadap Lembaga Alkitab Indonesia”

KEGIATAN

Adapun kegiatan utama HUT 65 LAI diselenggarakan melalui lima bentuk aktivitas, yaitu:

  1. Praise & Worship di Jakarta, Sabtu, 25 Mei 2019
  2. Penyusunan & Penerbitan Buku: Buku Inspirasi Generasi (9 Februari 2019 ) & Buku Mewujudkan Alkitab Untuk Semua (Mei 2019)
  3. Seminar Alkitab : Seminar Alkitab & Pameran Budaya Dayak (GPA LAI & Grha Oikumene PGI, Jumat-Sabtu, 22-23 Februari 2019), Revisi Alkitab TB 2
  4. Ibadah dan Perayaan
    • Ibadah Syukur HUT 65 dan Apresiasi Mitra LAI, Britama Arena, Mahaka Square, Jakarta Utara, Sabtu, 9 Februari 2019
  5. Bible Engagement/Perjumpaan dan Pertautan dengan Alkitab
    • Jambore Alkitab Nasional Anak & Remaja, Batu Tapak, Cidahu, Sukabumi, 4-7 Juli 2019
    • Pekan Alkitab (Balikpapan, Tarakan, Tanjung Selor & Berau, September 2019 dan Kediri, Malang, Tulung Agung, & Magelang, November 2019)

Selain semua kegiatan di atas, terdapat kegiatan-kegiatan lain yang juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan tetapi yang penyelenggaraannya dilakukan oleh departemen teknis terkait, misalnya: perayaan Hari Doa UBS (9 Mei 2019), Hari Doa Alkitab (9 September 2019), peluncuran terbitan, seminar dan diskusi.[]

Pastoral Dan Manajerial

title

Saya mulai terlibat dalam pelayanan Gereja sekitar tahun 1981, sesudah mengaku Sidhi di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Klaseman, Klaten - Jawa Tengah. Kala itu saya berusia 17 tahun dan kelas dua SMA. Jabatan yang saya emban adalah anggota seksi acara Natal Komisi Pemuda.

Seingat saya, tidak ada SK yang saya terima, tidak ada uraian jabatan tertulis yang disodorkan, tidak ada SOP yang rinci dan tertulis, bahkan target terukurpun tidak ada. Tetapi semua itu tidak menyurutkan saya untuk ikut melayani di Gereja. Yang saya lakukan adalah selalu datang rapat panitia, dan memberikan ide-ide demi suksesnya acara Natal Pemuda kala itu.

Sebagai “pendatang baru” dalam pelayanan, saya merasakan betapa baiknya senior-senior di Gereja membimbing saya, memberitahu saya, dan menuntun saya saat saya gagap dalam melakukan pekerjaan pelayanan di Gereja. Maklumlah saya belum paham apa itu manajemen, apa itu pastoral, apa itu strategi dan berbagai istilah lain di seputar pengelolaan pekerjaan dalam organisasi.

Belakangan setelah saya kuliah S1 di Yogyakarta (periode 1982-1989, tujuh tahun baru lulus karena terlalu aktif mengurus organisasi di luar urusan kuliah) saya didewasakan dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan mengelola organisasi secara efisien dan efektif. Aktivitas saya di lingkungan gereja semakin menjadi. Saya aktif menjadi pengurus Pemuda Gereja, Kelompok Pemahaman Alkitab, Persekutuan Mahasiswa Kristen, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Majalah Mahasiswa Kristen, dan Kelompok Diskusi Mahasiswa juga terlibat pelayanan di YMCA.

Saya sering berseloroh, kuliah itu bagi saya nomor 9. Nomor 1-7 mengurus organisasi, nomor 8 pacaran, dan barulah nomor 9 kuliah. Maka tidak heran kuliah S1 saya lulus dengan predikat nyaris-nyaris.

Setelah lulus kuliah S1 dan bekerja di lingkungan organisasi profesional, aktivitas pelayanan Gereja berlanjut baik sebagai Pengurus Komisi, Penatua sampai Pengurus Yayasan Gereja. Saya berkenalan dengan LAI di akhir tahun 1989, dimana saya menemani Alm. Bapak Soen Siregar yang saat itu menjadi anggota Komisi SDM dan Umum LAI membawakan satu sessi di forum Rapat Kerja LAI di Cisarua Bogor. Saya tidak pernah membayangkan pertemuan itu merupakan pertemuan yang terus berlanjut dan bahkan mengikat saya dengan LAI sampai saat ini.

Aktivitas di lingkungan Gereja dan lembaga-lembaga perpanjangan tangan Gereja dimana saya pernah aktif di dalamnya, dominan mengimplementasi prinsip-prinsip: toleransi, tenggang rasa, memaklumi, mendoakan dan aspek-aspek “pastoral” lain. Sedangkan implementasi prinsip-prinsip manajerialnya serasa masih kurang. Mayoritas pelayan-pelayan Gereja lebih suka bekerja dengan semangat “kekeluargaan”, saling mengerti, saling memahami, saling menopang (meski kadang ngedumel di belakang), ketimbang taat kepada uraian pekerjaan, SOP, Tata Gereja dan Tata Laksana.

LAI yang merupakan organisasi yang didirikan oleh para aktivis Gereja membawa kultur kerja yang mirip-mirip Gereja. Namun dalam usia yang ke 65 tahun ini, LAI banyak mengalami transformasi sehingga terbentuk kultur kerja yang berimbang antara Pastoral dan Manajerial. Sejak 1995 bersama Mitra yang lain dan Tim Internal LAI, saya turut terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan pembenahan manajerial LAI hingga LAI mampu menerapkan metode manajemen: “Strategic Planning”, “Balanced Scorecard”, mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015, dan pelaksanaan “continuous improvement”

Pastoral yang lebih menekankan semangat “memberdayakan”, “memberi kesempatan”, “tenggang rasa”, “mendukung”, dan “penuh kasih sayang”, sangat dibutuhkan dalam penngeloaan organisasi apapun, baik nirlaba maupun profit oriented. Hal ini akan memperkuat “aspek manusiawi” dalam organisasi. Namun bila mengabaikan aspek manajerial yang menekankan aspek PIME – “Planning”, “Implementation”, “Monitoring” dan “Evaluation”, niscaya target-target yang sudah ditetapkan organisasi akan sulit dicapai

Keberhasilan LAI dalam pelayanananya sampai di usia ke 65 tahun adalah cermin implementasi keseimbangan antara Pastoral dan Manajerial secara dialektis.

Oleh: Sigit Triyono (Sekum LAI)

SalamAlkitabUntukSemua

CSR BRI Peduli Natal 2018 Untuk PBH/PBA LAI

title

Alkitab Untuk Semua Menjadi Semangat Bersama Untuk Melayani Sesama dan Menghadirkan Kabar Baik.

Syukur pada Tuhan, dalam rangkaian acara Natal Keluarga Besar Ikatan Karyawan - karyawati Kristen Bank BRI melalui program CSR Yayasan BRI Kasih,
Sabtu, 5 Januari 2019 di Balai Kartini Jakarta Pusat, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) kembali menerima Dukungan untuk Program Pembaca Baru Alkitab (PBA) di Parigi Moutoung Sulawesi Tengah.

Dukungan tersebut diserahkan langsung oleh Bpk. Suprajarto, Direktur Utama BRI, kepada Bendahara Umum LAI Bpk.Moenir Rony.

Biarlah dukungan yang diberikan oleh
saudara-saudara kita di BRI, dapat menjadi berkat bagi Gereja dan Jemaat Tuhan di pelosok nusantara, khususnya untuk pelaksanaan program PBA di Parigi Moutong. Semoga semangat Natal dalam mewujudkan Alkitab untuk Semua dapat terus menjadi inspirasi dalam pelayanan bersama menghadirkan Kabar Baik di nusantara.

Salam Alkitab Untuk Semua

“Hidup Memuji dan Memuliakan Allah”

Selamat NATAL

title

Lukas 2:8-20
“Sekarang aku tahu bahwa Allah mengasihiku, dan melalui Yesus, Tuhanku, Allah menyelamatkanku dari jerat dosa dan maut. Selanjutnya, aku mau mempersembahkan hidupku menjadi puji-pujian dan kemuliaan bagi nama Allah, sebab telah kulihat keselamatan itu”

Setelah mendengar berita yang penuh sukacita dan mereka nanti-nantikan akan datang-Nya Juruselamat, dengan segera dan dengan cepat-cepat mereka meningalkan padang rumput dan juga domba gembalaan mereka agar dapat segera bertemu bayi Yesus yang dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. Setelah mereka melihat bayi itu dan menceritakan segala hal yang telah mereka lihat dan dengar dari malaikat Tuhan, mereka pulang dengan sukacita sehingga tidak ada lain yang mereka lakukan selain memuji dan memuliakan Allah. Telinga mereka telah mendengar, dan mata mereka sendiri telah melihat keselamatan yang dari Allah.

Hari ini seluruh dunia memperingati dan merayakan natal, menaikkan pujian dan syukur kepada Allah yang mengasihi manusia, yang telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk memberikan keselamatan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Memuji dan memuliakan Allah adalah respon yang paling wajar dan yang seharusnya ditunjukkan oleh kita semua yang telah menerima anugerah keselamatan, sama seperti para gembala yang bersukacita memuji Allah karena telah melihat bayi Yesus, Juruselamat yang telah dijanjikan. Kelahiran Yesus tidak mengubahkan pekerjaan para gembala itu, tetapi telah mengubahkan jati diri mereka, hati mereka, dan bagaimana mereka menjalani kehidupan dan pekerjaan sebagai gembala yang memuliakan Allah.

Demikianlah Allah menganugerahkan keselamatan kepada kita bukan untuk disimpan bagi diri sendiri melainkan agar kita kembali ke tempat di mana kita hidup, tinggal, bermasyarakat, beraktivitas, dan bekerja, dengan membawa keselamatan itu, memberitakannya, dan menunjukkannya kepada semua orang agar mereka yang melihat beroleh keselamatan lalu memuji dan memuliakan Allah.[]