
Kenyamanan kadang membuat kita takut untuk menegakkan keadilan sekalipun kita tahu dan hati nurani kita mendesaknya.
Amos melakukan pembelaannya terhadap tuduhan yang tendensius dari imam Amazia. Amos menceritakan bahwa ia sebenarnya adalah seorang peternak dan pemetik buah ara.
Perkataan ini bisa saja mengindikasikan bahwa sebenarnya Amos telah memiliki pekerjaan dan posisi yang nyaman, ia bukan seorang yang berkekurangan hingga harus pergi ke keluar dari negerinya untuk mencari uang di tempat lain. Namun karena TUHAN yang mengambilnya dan menyuruhnya untuk menyampaikan pesan-Nya maka ia melakukannya. Di sinilah letak kekuatan dari berita Amos dan kepercayaan dirinya, sehingga dengan berani dia membela diri di hadapan Amazia.
Sahabat Alkitab, di sekitar kita ada begitu banyak sekali ketidakadilan yang terjadi, seperti halnya di Israel, itu bisa terjadi di mana saja dan pelakunya bisa siapa saja. Di tempat bekerja, di tempat menuntut ilmu, di gereja, di lembaga-lembaga kristen, dan dilakukan oleh orang-orang yang sudah pasti memiliki pengaruh, kekuatan, kekuasaan, kedudukan, dan kekayaan. Kita tahu itu dan kita melihat itu. Pertanyaan bagi kita adalah apa yang akan kita lakukan jika melihat itu terjadi? Apakah kita akan melakukan seperti yang Amos lakukan, bersuara dan menentang itu? Ataukah kita akan berdiam diri, pura-pura tidak tahu dan tidak melihat? Atau mungkin kita adalah pelakunya. Orang baik itu banyak, orang benar juga tidak sedikit, tetapi siapakah yang berani untuk melawan ketidakadilan sekalipun nyawa, jabatan, keluarga, dan dirinya sendiri jadi taruhannya? Semoga kita adalah satu di antaranya.
Selamat Pagi. Kiranya anugerah Allah dan kasih karunia-Nya yang melimpah hari ini bisa kita nikmati dan bagikan kepada mereka yang lemah dan menderita ketidakadilan di sekitar kita.
Salam Alkitab Untuk Semua