Bukan hanya mengizinkan, Allah juga menginginkan kegagalan dan kekalahan sesekali terjadi dalam kehidupan kita, seperti benih yang harus mengalami pembusukan terlebih dulu sebelum ia dapat bertumbuh.
Dua kali pergi menyerang, dua kali pula angkatan perang dan prajurit terpilih dari kesebelas suku Israel kalah melawan suku Benyamin. Kali ini ada 18.000 prajurit yang terbunuh, jadi totalnya adalah 40.000 prajurit, dua kali lebih banyak dari jumlah seluruh prajurit suku Benyamin. Kekalahan dan kegagalan besar ini lebih dari sekedar memalukan, ini sudah sangat mengenaskan. Padahal jelas, Tuhanlah yang memerintahkan mereka untuk pergi berperang dan itu berarti Dia menyertai mereka dengan kuasa-Nya. Lalu mengapa mereka kalah? Apakah Tuhan juga kalah?
Sahabat Alkitab, dalam dunia olahraga balap, trek yang harus dilalui oleh pembalap adalah trek yang telah dengan sengaja didesain memiliki kesulitan yang khusus. Semakin tinggi level olahraga itu maka semakin sulit pula trek yang didesain. Itu dibuat bukan dengan tujuan akhir supaya semua pembalap gagal melewati itu, namun dibuat agar para pembalap memiliki kemampuan yang semakinbertambah ketika berhasil menaklukkannya. Jika kita melihat pada sejarah kehidupan tokoh-tokoh iman dalam alkitab maka kita akan mendapati bahwa kehidupan mereka adalah kehidupan yang berpindah dari satu kegagalan kepada kegagalan dan kekalahan yang lain. Kegagalan itulah yang membuat iman mereka semakin kuat dan semakin yakin akan penyertaan Allah. Karena selalu saja mereka mendapati diri mereka berhasil bangkt kembali dan melewati kegagalan itu. Dalam hidup kita Allah menyediakan kegagalan untuk kita kecap dan nikmati sama seperti ketika Dia menyediakan berkat dan keberhasilan. Tujuan utama-Nya bukanlah pada kegagalan atau keberhasilan melainkan pada pertumbuhan iman kita setiap hari.
Selamat Beribadah. Mari bersyukur kepada Tuhan untuk pahit dan manisnya hidup ini.
Salam Alkitab Untuk Semua