“Saya sudah lama mendengar tentang LAI, namun terus terang saya belum mengenal terlalu dalam mengenai LAI.” Demikian pernyataan Pdt. Jeffry Siauw, Gembala Sidang Gereja Kristus Yesus (GKY) Jemaat Greenville, Jakarta. Selama ini beliau tahu LAI sebagai satu-satunya lembaga yang menerbitkan Alkitab dan mendistribusikannya. Namun tidak lebih dari itu. GKY Greenville jaraknya tidak sampai 15 km dari kantor pusat Lembaga Alkitab Indonesia, di Salemba Jakarta. Jarak sejauh itu hanya setengah jam perjalanan sepeda motor. Ternyata di Jakarta, di jantung pelayanan LAI sendiri masih banyak yang belum mengenal LAI dengan baik. Padahal ungkapan lama mengatakan tak kenal maka tak sayang.
Karenanya tepat langkah cepat yang dilakukan pengurus LAI di bulan-bulan awal periode pelayanannya ini. Pengurus mencoba hadir dan pro aktif menyambangi gereja-gereja, lembaga, dan mitra-mitra pelayanan LAI. Seperti juga hari Selasa 27 Maret 2018 yang lalu, LAI bertemu dengan Gembala Sidang GKY Greenville. Dari LAI hadir Pdt. Dr. Aristarchus Sukarto, Ketua Bidang Kemitraan LAI; Andreas Santoso, Ketua Bidang Digital LAI, A. Moenir Ronny, Bendahara Umum LAI; dan Erna Yulianawati, Kepala Departemen Komunikasi dan Pengembangan Mitra LAI.
Mengawali perbincangan pengurus menjelaskan visi, misi dan berbagai program pelayanan LAI terutama dalam empat bidang utama kegiatan LAI: penerjemahan, penerbitan, penyebaran dan kemitraan penggalangan dukungan.
Lebih menekankan lagi, Pdt. Aristarchus menyatakan, kunjungan-kunjungan pengurus ke mitra-mitra pelayanan LAI selain memperkenalkan diri, punya dua tujuan penting. Beliau menyatakan, kunjungan ini dimaksudkan agar kesatuan gereja-gereja yang selama ini menggunakan satu Alkitab bersama terbitan LAI tetap terjaga. Yang berikutnya, gereja sebagai mitra pelayanan LAI diajak untuk turut mendukung pelayanan LAI. Dukungan dapat dinyatakan dalam empat langkah: doa, sumber daya, turut berperan serta mengkomunikasikan pelayanan LAI di tengah jemaat dan mitra lain, dan terakhir mendukung pelayanan LAI lewat dana.
Pdt. Jeffry begitu antusias saat LAI menjelaskan berbagai program kegiatannya, yang ternyata jauh lebih luas daripada yang beliau bayangkan selama ini. Di GKY Greenville setiap bulan April ditetapkan sebagai bulan misi. Beliau akan mencoba mendorong jemaat untuk memberi kesempatan LAI berbagai pelayanan dalam bulan misi pada bulan April mendatang. Diakuinya, antusiasme jemaat GKY Greenville untuk mendukung dan terlibat dalam berbagai kegiatan misi cukup tinggi, namun seringkali kurang terarah karena kurang mendapatkan dukungan informasi yang lengkap.
Sebagai catatan, GKY Greenville boleh dikatakan merupakan jemaat yang cukup besar di Jakarta. Jemaatnya lebih dari 3000 orang. Memiliki 3 orang pendeta dan 9 calon pendeta (full timer). Rata-rata usia warga jemaatnya di bawah 50 tahun, dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Sebagai gereja moderen, antusiasme jemaat dalam terlibat persekutuan dan kegiatan pelayanan juga cukup besar. Mereka memiliki program rutin yang sudah berlangsung bertahun-tahun, yaitu: Gemar Membaca Alkitab (GEMA). Sebuah program rutin membaca Kitab Suci yang dipandu bahan dari gereja, sehingga dalam tiga tahun diharapkan tiap warga selesai membaca seluruh bagian Kitab Suci. Bahkan bahan panduan membaca Kitab Suci tersebut sekarang sudah tersedia pula dalam aplikasi digital Android dan Apple.
Lebih lanjut, Pdt. Jeffry juga menyarankan agar LAI bertemu dengan jajaran pengurus sinode GKY untuk mewujudkan kemitraan yang lebih luas, agar nantinya sinode GKY dapat mendorong gereja-gereja anggotanya untuk bermitra dan mendukung pelayanan LAI.
Pertemuan dengan mitra-mitra baru senantiasa menumbuhkan harapan dan optimisime. Seperti hal nya gereja-gereja dan umat Tuhan mengharapkan layanan yang prima dari LAI, demikian juga LAI masih membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak gereja-gereja untuk melaksanakan panggilan misinya mewujudkan “Alkitab untuk Semua”. (keb)