Bila anda follow akun Instragramnya Lembaga Alkitab Indonesia dan memerhatikan siaran langsung beberapa hari terakhir, akan tampak tiga personel LAI yang sudah berada di Waingapu ibukota Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mereka akan menyebarkan Alkitab-alkitab program Satu Dalam Kasih (SDK) 2018 yang didukung oleh para Mitra LAI. Mereka membawa setidaknya 5.000 Alkitab, 7.500 Alkitab+KJ, dan 17.500 Alkitab Anak untuk disebarkan di gereja-gereja yang ada di wilayah Kabupaten Sumba Timur, NTT.
Tim SDK LAI yang berada di wilayah Sumba Timur ini merupakan gelombang pertama (3-11 September 2019) dari enam gelombang penyebaran Alkitab program SDK ke pelosok negeri yang dicanangkan tahun ini. Gelombang pengiriman berikutnya adalah sebagai berikut: (2) Halmahera Barat, Maluku Utara, 24-30 September 2018; (3) Kabupaten Boven Digoel, Papua, 1-10 Oktober 2018; (4) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, 12-21 Oktober 2018; (5) Pulau Kei Besar dan Kei Kecil, Maluku, 23-30 Oktober 2018; (6) Karo dan Dairi, Sumatera Utara, 19-28 Nopember 2018.
Kerja keras dalam menggerakkan Mitra LAI pada sementer satu tahun 2018 ini telah membuahkan hasil yang signifikan. Semua ini memungkinkan produk-produk Akitab yang dibutuhkan di enam wilayah di atas siap disebarkan. Solidaritas dari para Mitra LAI meningkat dibandingkan tahun 2018. Peminat untuk ikut dalam “Ekpedisi Alkitab Untuk Semua” khususnya ke Kepulauan Kei Besar dan Kei Kecil, Maluku dan ke Boven Digoel, Papua sangat banyak.
“Ekspedisi Alkitab Untuk Semua” adalah perjalanan ziarah spiritual yang sangat berharga bagi siapa saja yang terlibat dalam mengantar Alkitab ke pelosok negeri. Bagi yang dikunjungi oleh saudara seiman dari Kota besar yang membawa Alkitab yang dirindukan juga merupakan berkat besar tersendiri. Suatu perjumpaan selalu mengubahkan. Pengalaman menunjukkan baik yang menjumpai maupun yang dijumpai sama-sama mengalami perubahan positif dalam iman, pengharapan dan kasih. Betapa tidak, mereka sama-sama dicerahkan dalam suasana haru dan sukacita.
Sebagai contoh bagi siapa saja yang belum pernah datang ke Waingapu, mereka akan menjumpai alam tropis yang cenderung kering. Musim kemarau 8 bulan dan musim hujan hanya 4 bulan. Jenis tumbuhan yang cocok umumnya berupa tanaman keras seperti jati, kelapa dan aren, sementara hewan peliharaan umumnya adalah sapi, kerbau dan kuda yang telah menyesuaikan dengan alam Sumba yang berpadang sabana luas.
Jumlah penduduk Kabupaten Sumba Timur kurang lebih 250.000 jiwa, terdiri atas orang Sumba Timur asli, Sabu, keturunan Tionghoa, Arab, Bugis, Jawa dan penduduk campuran dari wilayah NTT lain. Sebagian besar penduduk di kabupaten ini beragama Kristen Protestan. Selebihnya adalah Islam, Hindu dan Budha. Yang menarik sekitar 39% penduduk Sumba Timur masih beragama tradisional Marapu.
Pengiriman dan penyebaran Alkitab untuk Sumba Timur disalurkan melalui jemaat Gereja-gereja setempat, khususnya Gereja Kristen Sumba (GKS). Hal ini semakin mempererat kerjasama sinergis antara LAI dengan Gereja di berbagai pelosok negeri. Kerjasama yang saling memberdayakan. Dengan diterimanya semua produk LAI yang dikirim, membuat LAI semakin terbuka memberdayakan dirinya untuk umat di wilayah lain yang masih sulit dijangkau. Dengan penyebaran Alkitab tersebut, umat semakin terbuka untuk lebih berdaya dengan membaca, merenungkan, dan menghayati nilai-nilai luhur yang berasal dari Alkitab.
Pekerjaan menyalurkan Alkitab ke pelosok negeri bukan pekerjaan yang mudah. Berawal dari informasi kebutuhan Alkitab dari Gereja-gereja di wilayah pelosok. Kemudian LAI mengadakan survei baik melalui literatur maupun tinjauan lapangan. Tinjauan lapangan dengan menemui para hamba Tuhan dan banyak umat di wilayah sasaran. Mendengar semua pergumulan pelayanannya dan mengobservasi kondisi riil di lapangan. Hasil survei diolah untuk menetapkan wilayah sasaran program SDK. Hasil survei ini bahkan juga sangat bermanfaat sebagai pusat informasi bagi banyak pihak yang akan melakukan pelayanan dan kesaksian di wilayah tersebut.
Sesudah memiliki data-data yang definitif, LAI menerbitkan berbagai format publikasi untuk menggerakkan Mitra-mitra LAI. Para Mitra LAI perlu diyakinkan dengan data-data kebutuhan riil yang ada di lapangan, bukan perkiraan atau prediksi. Bersamaan dengan itu rencana penerbitan Alkitab dan bagian-bagiannya untuk keperluan program SDK sudah masuk dalam agenda bagian produksi dan penerbitan LAI.
Bulan Oktober tahun sebelumnya adalah bulan kick off program SDK untuk tahun berikutnya. Program SDK tahun 2018 ini sudah dipersiapkan mulai awal 2017. Bahkan mempertimbangkan juga permintaan-permintaan tertunda di tahun 2016. Sebuah perjalanan pekerjaan yang membutuhkan ketelatenan, ketekunan, akurasi dan kegigihan menghadapi berbagai tantangan.
Pembagian Alkitab program SDK tahun 2018 dimulai, sebentar lagi kick off program SDK 2019. Program yang akan terus berjalan seturut dengan kebutuhan Alkitab dan bagian-bagiannya di wilayah-wilayah negeri yang sangat sulit dijangkau oleh transportasi dan komunikasi. Juga karena keterbatasan daya beli. Salam Alkitab Untuk Semua.
Sigit Triyono (Sekum LAI)