Masih dalam gerakan LAI Peduli Palu, pada tahap II ini, 11-15 Desember 2018 ada 4,100 eksemplar Alkitab dan 10.700 eksemplar buku bacaan anak yang akan dibagikan ke tengah-tengah para pengungsi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi. Fokus pendistribusian bantuan pada tahap II ini dikonsentrasikan untuk para korban gempa bumi dan likuifaksi yang ada di kecamatan Kulawi.
Tanggal 11 Desember 2018, setiba di Bandara Mutiara, Palu, tim LAI, yang dipimpin oleh Bp. Sigit Triyono (Sekretaris Umum LAI) ke tenda-tenda pengungsi yang ada di desa Jono, Wisolo, dan Rogo, Kecamatan Sigi untuk mendistribusikan bantuan Alkitab dan Bagian-bagiannya kepada para pengungsi yang berasal dari berbagai denominasi gereja. Sejatinya bantuan akan langsung diserahkan kepada para pengungsi yang ada di ketiga desa di atas, namun karena keterbatasan waktu, tim LAI hanya dapat mendatangi desa Jono saja. Bantuan 140 eksemplar Alkitab untuk para pengungsi diserahkan untuk jemaat Bala Keselamatan (BK) dan diterima langsung oleh Pimpinan Jemaat Bala Keselamatan Jonojindi, Letnan Ferdinand dan 180 eksemplar bacaan untuk anak-anak diserahkan langsung kepada anak-anak pengungsi. Sedangkan bantuan 200 eksemplar Alkitab dan 250 eksemplar buku bacaan anak-anak untuk pengungsi di desa Rogo dan Wisolo diterima secara simbolis oleh Mayor Bambang.
Mengingat terbatasnya waktu (12-15 Desember 2018) bagi Tim LAI untuk mendistribusikan bantuan Alkitab dan bagian-bagian ke seluruh wilayah berdampak bencana yang tersebar di Palu, Dongala, dan Sigi, maka Tim LAI membagi diri menjadi 2 rombongan. Rombongan pertama terdiri dari Alpha Martyanta (LAI), Wati Runtuwene dan Jean Tacoh (KKPD LAI Mitra Palu), Pdt. Merry (Sinode Gereja Protestan Injili di Donggala/GPID) berfokus di wilayah Kabupaten Kulawi, dengan 3 titik lokasi pembagian, yaitu: para pengungsi d desa Salutome, desa Makuhi dan desa Buladangko. Rombongan kedua terdiri dari Ansye Wattimury (LAI Manado), Mayor Santy White (Pimpinan Koprs 1 Bala Keselamatan, Palu) difokuskan untuk membantu para pengungsi yang ada di wilayah Salua dan Siroa.
Yang direncanakan tidak sesuai dengan pelaksanaannya, rombongan Bp. Alpha dan kawan-kawan tidak dapat menuju ke wilayah Kulawi karena jalur menuju desa Salua diterjang banjir bandang, sehingga kendaraan harus antri berjam-jam. Akhirnya diputuskan kembali ke Palu dan pembagian untuk Kulawi akan dilaksanakan tanggal 15 Desember 2018.
Agar dapat tiba di Kulawi sebelum tengah hari, Tim LAI sejak subuh-subuh menyiapkan diri, mengingat ada proyek pengerjaan jalan yang menerapkan sistim buka-tutup jalan. Saat melewati desa Salua, yang beberapa hari lalu terjadi banjir bandang, masih terdapat material bebatuan dan bongkahan kayu-kayu yang terbawa arus di sisi kanan-kiri jalan. Akhirnya Tim LAI tiba di Kulawi pukul 09.00 pagi, dan langsung menuju ke desa Buladangko, di sini LAI menyerahkan 100 eksemplar Alkitab dan 350 bacaan anak-anak. Karena tim harus mengejar waktu sebelum jam 12.00 harus melewati lokasi buka-tutup jalan, maka tim LAI tidak dapat membagikan secara langsung Alkitab dan bacaan anak-anak kepada jemaat di desa Salutome dan desa Makuhi. Tim LAI menitipkan bantuan tersebut kepada jemaat GPID di desa Tangkolowi yang akan mengantarkan bantuan kepada jemaat di kedua desa tersebut.
Di samping itu tim LAI menyerahkan 300 eksemplar Alkitab dan 1.000 eksemplar bacaan anak-anak kepada para pengungsi yang berasal dari gereja Toraja, dan bantuan tersebut diserahkan secara simbolis dan diterima langsung oleh Pdt. Sila Pasili di kantor BPS Gereja Toraja wilayah VI. Tim LAI juga menyerahkan bantuan Alkitab dan bagian-bagiannya kepada pengungsi yang berasal dari GSJA, GMPU dan GPSI.
Perjalanan pendistribusian bantuan Alkitab Untuk Palu pada tahap II ini, memberi penegasan bahwa di samping kebutuhan jasmani berupa makanan, minuman, dan tempat tinggal, kebutuhan rohani pun perlu mendapat perhatian agar iman mereka dikuatkan dan pengharapannya ditumbuhkan, khususnya pada tahap pemulihan setelah bencana.
Sebelum bantuan tahap II ini dilaksanakan, bertempat di GPID Koinonia, Palu, LAI bekerjasama dengan The Trauma Healing Institute mengadakan pelatihan Trauma Healing kepada 35 relawan yang berasal dari berbagai denominasi gereja yang ada di Palu pada 22-24 November 2018.
“Kami sangat terpukul dengan keadaan yang ada, dalam waktu singkat kami kehilangan keluarga, rumah, gedung gereja dan saudara-saudara. Dengan kejadian ini kami juga dapat melihat bagaimana saudara seiman di luar Palu, bahu-membahu membantu kami, baik dalam bentuk bantuan Jasmani (dana, makanan, sandang dll) maupun dalam bentuk Rohani (Alkitab dan buku bacaan rohani). Ini sungguh menjadi kekuatan bagi kami untuk bangkit dan membangun kembali.” ungkap Pnt. Herda dari GPID Baludangko, Kulawi.
Rencana pada bulan Januari 2019 yang akan datang, LAI bersama-sama dengan mitra pendukung akan kembali mendistribusikan 3.000 eks Alkitab dan 2.000 eks Alkitab untuk Anak untuk para pengungsi yang ada di wilayah yang belum dapat dijangkau selama ini. Kami sangat mengharapkan dukungan dan doa dari Anda semua. Semoga Tuhan memberkati rencana ini. Salam Alkitab Untuk Semua.[AM]