
Sejak semula Allah menciptakan manusia untuk bekerja yaitu menguasai bumi, mengusahakan dan mengurusnya, sebelum Allah memberikan apa yang menjadi bagian kita.
Dalam negosiasi ini, Yefta mengungkapkan sejarah panjang mengapa saat ini mereka bisa mendiami wilayah yang disengketakan itu. Mereka harus berperang lebih dulu menghadapi Sihon, raja orang Amori. Sebuah peperangan yang tidak pernah diinginkan oleh orang Israel bahkan yang mereka hindari. Namun ketika peperangan itu harus terjadi, ALLAH memberikan kemenangan kepada Israel dan secara otomatis wilayah kerajaan Sihon itu menjadi milik Israel. Tanah perjanjian yang di janjikan Allah untuk dimiliki sebagai milik pusaka Israel tidak mereka dapatkan dengan mudah dan begitu saja.
Sahabat Alkitab, Allah menyediakan berkat dan menjanjikan untuk diberikan kepada manusia, namun itu tidak dapat dimiliki dengan berpangku tangan. Jangan salah mengartikan firman “Sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur” (Mzm. 127:2). Itu tidak dimaksudkan agar kita tidur saja, tidak usah bekerja atau berusaha sebab Allah pasti memberikan berkat-Nya, itu sesat! Dalam kisah penciptaan, berkat yang dijanjikan Allah dalam Kej. 1:29 didahului oleh perintah untuk bekerja dan berkarya di bumi Kej. 1:28b, dan sebelum bekerja, Allah terlebih dulu memberkati manusia yaitu memberi kemampuan untuk melakukan apa yang Allah tugaskan. Pola yang sama terus berlaku dalam sejarah hidup manusia.
Selamat Pagi. Bukankah lebih nikmat rasanya ketika menikmati hasil dari usaha dan keringat sendiri? Tetaplah giat bekerja dan lakukanlah seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Tuhan mencintai orang yang demikian.
Salam Alkitab Untuk Semua