Pepatah berkata “Jangan bermain-main dengan api jika tidak ingin terbakar nanti.”
Dalam penglihatannya, Amos melihat sebuah kedahsyatan murka Allah yang akan ditimpakan-Nya kepada orang Israel. Seperti belalang yang menyerbu segala tumbuhan hingga hampir habis, dan yang lebih dari itu, seperti api (panas) yang mengeringkan sumber-sumber air dan ladang. Kemarahan Allah yang menyala-nyala ini menunjukkan betapa Allah begitu serius meresponi dosa, Ia begitu membencinya hingga tidak meluputkan dari hukuman siapapun yang bermain-main dengan dosa.
Sahabat Alkitab, tidakkah kita menyadari bahwa salib tidak hanya menunjukkan kasih Allah yang begitu besar tetapi juga betapa Ia murka terhadap manusia yang berdosa. Karena itu Yesus sebagai kurban yang sempurna untuk penebusan menanggung murka Allah atas dosa manusia. Tidak cukupkah penderitaan Kristus di atas kayu salib sehingga kita memandang dengan entengnya untuk berbuat dosa lagi? Jangan ada lagi noda kekafiran dan jangan lagi hidup dalam manusia lama karena itu hanya akan mendukakan dan mendatangkan murka-Nya atas kita.
Selamat Pagi. Marilah hari ini bersama-sama kita saling mengingatkan dan saling menguatkan (bukan saling menggunjingkan), agar tidak seorang pun dari antara kita terus-menerus jatuh dalam kubangan dosa.
Salam Alkitab Untuk Semua