Visi Misi LAI Di Tempat Injil Pertama Di Kalimantan

Erna Yulianawati (Kadep Komunikasi & Pengembangan Kemitraan LAI), Pdt. Dr. Wardinan S. Lidim (Ketum Sinode GKE), dan Bp. A, Moenir Rony (Bendahara Umum LAI) di Kantor Sinode GKE Banjarmasin

Sejak tahun 2012 Lembaga Alkitab Indonesia terus membangun kemitraan dan jejaringnya, baik dengan Sinode Gereja/Keuskupan maupun dengan Lembaga/Pemerintah. Sampai saat ini tidak kurang ada sekitar 500-an sinode gereja, keuskupan, lembaga, dan pemerintah yang sudah bermitra dengan LAI.

Selain membangun kemitraan dan jejaring, LAI juga membangun kelompok kerja di seluruh Indonesia. Sampai saat ini ada 30 kelompok kerja, mulai dari Kelompok Kerja Penggalangan Dukungan (KKPD), Kelompok Kerja Pembina Anak, sampai dengan Kelompok Kerja Pemuda. Mereka tersebar di setiap kota di setiap pulau di seluruh Indonesia.

Siapa sebenarnya kelompok kerja LAI ini? Mereka adalah pribadi-pribadi yang berasal dari jemaat-jemaat Gereja di suatu tempat dan mau memberi diri dan hatinya untuk membantu penjemaatan dan penggalangan dana program-program LAI, seperti program penerjemahan, penerbitan, dan penyebaran Alkitab, serta program LAI lainnya. Untuk pulau seluas Kalimantan, baru berdiri 3 KKPD yakni di Pontianak, Palangkaraya, dan Tarakan (dibawah koordinasi LAI Perwakilan Makassar). Dalam rangka membangun jejaringnya di Kalimantan, Tim LAI (Erna Yulianawati dan Selviana) bersama KKPD Palangkaraya memperkenalkan visi-misi dan program kerja LAI di gereja-gereja di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Setelah berkomunikasi denga gereja-gereja di Banjarmasin, LAI memcoba berkomunikasi dengan para pemimpin Gereja agar ditempat Injil pertama kali datang di Kalimantan ini juga harus memiliki KKPD Banjarmasin.

Puji Tuhan, niat baik untuk mendirikan KKPD di kota Banjarmasin langsung didukung oleh semua gereja-gereja di Banjarmasin terdiri dari berbagai denominasi ada Gereja Kalimantan Evangelis, Gereja Isa Almasih,  Huria Kristen Batak Protestan, Gereja Pentakosta di Indonesia, Gereja Pentakosta Pusat Surabaya, Gereja Bethel Indonesia, Gereja Batak Karo Protestan, Gereja Katolik, dan gereja-gereja lainnya.

Proses komunikasi antara LAI dengan gereja-gereja tersebut sangatlah cepat, baru awal Maret 2018 LAI  berkirim surat ke seluruh gereja di Banjarmasin agar diberi kesempatan untuk memperkenalkan visi-misi dan program kerja LAI. Dengan dibantu KKPD Palangkaraya, LAI diberikan kesempatan untuk presentasi di 9 gereja di Banjarmasin dalam ibadah Minggu 13 Mei 2018.

Masih terkait kemitraan dan jejaring, LAI mencoba berkomunikasi dengan Kantor Sinode Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) untuk memperbaharui nota kesepakatan yang sudah dilakukan selama ini. Untuk itu Senin, 14 Mei 2018, mewakili Pengurus LAI, Bp. A. Moenir Rony, S.E., Bendahara Umum LAI melakukan pertemuan dengan Pdt. Dr. Wardinan S. Lidim, M.Th., Ketua Umum Sinode GKE. Mereka melakukan percakapan dan melihat butir-butir kesepakatan tersebut apakah masih relevan dengan kondisi dan situasi saat ini sebelum nota kerjasama antara LAI dengan GKE ditandatangani.

Sambil menunggu penandatanganan nota kesepakatan kerjasama antara LAI dengan GKE,  Selasa 15 Mei 2018 mengundang seluruh Hamba Tuhan di seluruh Banjarmasin untuk menghadiri sosialisasi LAI di Gereja Isa Almasih, Banjarmasin. Pada kesempatan ini mewakili Pengurus LAI, Bp. A. Moenir Rony, S.E., Bendahara Umum LAI menjelaskan tentang visi-misi dan program kerja LAI.

Harapannya jika nota kesepakatan dengan GKE ditandatangani dan KKPD Banjarmasin resmi berdiri, maka tugas menghadirkan Alkitab untuk Semua akan semakin jelas arahnya, sehingga Alkitab dan Bagian-bagiannya yang disebarkan benar-benar tepat sasaran. Karena sejatinya kehadiran LAI adalah untuk membantu dan mendukung gereja-gereja dan umat kristiani di Indonesia dalam melaksanakan tugas persekutuan, kesaksian, dan pelayanannya.[Selvi]