Dalam pengetahuan yang tidak sempurna ini, kerap membawa kita berada di wilayah abu-abu. Hikmat dari Allah-lah yang memampukan kita untuk memilih yang paling benar di antara yang benar, dan yang terbaik di antara yang baik.
Sepertinya terlihat Paulus sedang berada pada sebuah dilema, ia yang dibeberapa tempat dengan getol menyuarakan agar orang-orang percaya tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat, justru saat itu sedang melakukan salah satu bagian dari Hukum Taurat. Atas nasihat dari para pemimpin jemaat, Paulus diminta untuk melakukan ibadah penyucian diri bersama dengan empat orang yang pernah bernazar kepada Allah dan telah menyelesaikannya. Tidak hanya itu, Paulus juga diminta untuk menanggung biaya kurban bakaran bagi keempat orang tersebut. Kedua tindakan itu dimaksudkan juga untuk memberi sebuah kesan bahwa Paulus tidak menentang Hukum Taurat seperti yang selama ini diberitakan tentang dia bahkan menyetujuinya.
Sahabat Alkitab, apa yang terjadi saat itu seperti yang dikatakannya, “Terhadap orang Yahudi, saya berlaku sebagai orang Yahudi supaya saya bisa memenangkan orang Yahudi untuk Kristus. Terhadap orang-orang yang hidup menurut hukum Musa, saya berlaku seolah-olah saya terikat pada hukum itu, walaupun saya sebenarnya tidak terikat padanya. Saya lakukan itu supaya saya bisa menarik mereka menjadi pengikut Kristus” (1 Kor. 9:20, BIMK). Seperti pengalaman Paulus, hikmat Allah akan menuntun kita untuk mengambil sebuah tindakan paling benar dan terbaik dalam keadaan yang paling sulit sekalipun. Hikmat itu akan memuliakan Tuhan, Sang Pemberi hikmat.
Selamat Pagi. Ini tidak terjadi dengan sendirinya, bangunlah hubungan yang karib dengan Allah dalam firman-Nya dan dalam setiap doa-doa Anda, agar hikmat-Nya memenuhi seluruh kehidupan Anda.
Salam Alkitab Untuk Semua