Terkadang dengan melihat kembali ke belakang, kita dimampukan untuk menghadapi apa yang ada di hadapan kita.
Melalui suratnya, Paulus membawa kembali ingatan masa lalu jemaat Galatia saat ia datang kepada mereka, dengan sebuah harapan ia dapat memenangkan mereka kembali. Saat itu di mana ia jatuh sakit namun dengan penuh kasih mereka menyambut kehadirannya dengan penuh sukacita dan kehangatan. Seolah-olah mereka sedang menyambut malaikat Allah atau seperti menyambut dan menerima kehadiran Kristus Yesus sendiri. Tidak ada rasa jijik melihat Paulus saat itu, malah kebahagiaan yang terpancar dari wajah mereka. Paulus bertanya, “Ke mana semua hal itu sekarang?” seolah semuanya telah hilang tergerus oleh hasutan dan pengajaran palsu dari orang-orang Kristen Yahudi. Kedekatan emosional mereka dengan Paulus turut menghilang seiring dengan hilangnya iman mereka kepada Kristus Yesus.
Sahabat Alkitab, sepanjang perjalanan hidup yang telah kita lalui tentu ada begitu banyak hal yang mewarnainya. Terkadang warna itu begitu gelap seolah tidak ada lagi harapan dan kehidupan, terkadang juga begitu cerah ceria seperti tiada kesusahan di dalamnya. Semuanya tersusun indah dan sempurna dalam sebuah bingkai mosaik kehidupan. Mengapa indah? Karena semua pengalaman dan kenangan masa lalu dizinkan Tuhan terjadi untuk membentuk kita hari ini dan menjadi pelajaran untuk melangkah di hari esok. Karena itu jangan melupakan apalagi membuangnya, biarlah itu menjadi khazanah yang memperkaya kehidupan kita, agar kita selalu ingat kepada Tuhan.
Selamat Pagi. Hari yang kita jalani saat ini akan segera menjadi masa lalu. Lakukanlah yang terbaik agar menjadi masa lalu yang indah untuk dikenang.
Salam Alkitab Untuk Semua