Tuhan, Sering Kali Kami Terlalu Percaya Diri Telah Melakukan Yang Benar Dihadapan-Mu Tapi Ternyata Tidak. Tolong Kami Agar Tidak Diikat Oleh Kesombongan Kami Ya Tuhan

Amos, BIMK, Lembaga Alkitab Indonesia,LAI, united bible society, sahabat alkitab, renungan pagi, santapan rohani, warung sate kamu, kasih, suka cita, damai sejahtera, pengharapan, iman, bijak, amsal, pengkhotbah, doa, kehendak tuhan, alkitab berkata, alkitab, ayat alkitab, renungan,  doa, firman tuhan, firman, tuhan, jesus christ,  bible, god, yesus, jesus, kristen, god bless,  christan motivasi, inspirasi, renungan alkitab,  motivasi, mindset, semangat, cinta, tuhan memberkati, kata bijak, amen, gereja, komunikasi, keselamatanku, keselamatan, gitu, renungan pagi, critical christians, gereja tuhan, bijaksana, bijak, saat teduh, kekristenan, mikir, generasiku, alkitabku, sabdaku, my bible, CSLewis, Religion, gereja masa kini, gereja mula mula, kemyliaaan. Kebaikan tuhan, kasih karunia, pertobatan, roh kudus, buah roh, faith, kristen cerdas iman, berkat, amanat agung, melayani, injil, menginjili, satu dalam kasih, sahabat alkitab
Amos 4 : 4 – 8

Hanya Tuhan yang bisa memberikan penilaian paling jujur atas apa yang telah dikerjakan oleh manusia, sebab ia tidak hanya melihat hasilnya yang tampak dari luar tetapi motivasi yang ada di dalam hati.

Aktivitas ibadat orang-orang Israel begitu padat, tidak ada satu pun yang tidak mereka lakukan. Segala ritual peribadatan telah mereka kerjakan dan terus dikerjakan. Namun di mana mereka melaksanakan semua kewajiban agamawi itu, di sana jugalah mereka melakukan dosa di hadapan Tuhan. Orang-orang Israel telah puas dengan ritual ibadah mereka namun memungkiri kekuatannya dan nilai-nilainya.

Sahabat Alkitab, adakah kita mendapati diri kita pribadi seperti itu? Kita senang pergi beribadah, pelayanan kita begitu banyak, dan kita merasa seolah-olah satu dari kaki kita telah menapaki surga. Namun ternyata jauh dari dalam hati kita dan segala perbuatan-perbuatan kita di tempat-tempat tersembunyi justru berkata sebaliknya. Jika itulah yang telah terjadi, marilah kita sama-sama kembali kepada Allah, bukan memperbanyak aktivitas agamawi melainkan membangun kembali hubungan kita yang telah begitu jauh dari Allah dengan penyerahan diri dan pengakuan yang jujur. Tidak ada yang sempurna, karena itu jangan pernah menghakimi, jangan pernah melihat selumbar di mata saudaramu namun balok di mata kita sendiri tidak kita lihat. Hendaklah masing-masing kita mengoreksi diri di hadapan Tuhan yang mahatahu dan mahamelihat.

Selamat Pagi. Lakukanlah kembali ibadat yang telah kita lakukan namun dengan memberi nilai kekekalan di dalamnya dan kasih kepada Tuhan.

Salam Alkitab Untuk Semua