Tidak memukul anak, berarti tidak cinta kepadanya; kalau cinta, harus berani memukul (Ams. 13:24 BIMK).
Suku Benyamin telah kalah. Tidak ada lagi kekuatan mereka untuk melawan. Tuhan telah menyerahkan mereka ke dalam tangan saudara-saudaranya sebagai hukuman atas kedegilan hati mereka yang tetap membelah orang Gilead sekalipun besar dosa penduduk itu. Jika mereka benar pastilah mereka akan terus menang dalam peperangan itu, tetapi kekalahan besar yang hampir memunahkan mereka adalah sebuah pukulan keras yang pasti menyadarkan bahwa melindungi mereka yang telah melakukan kejahatan secara membabi buta hanya karena kesamaan identitas adalah sebuah kesalahan yang besar dan yang telah mereka bayar dengan harga yang sangat besar.
Sahabat Alkitab, marilah kita mengingat firman Tuhan yang terdapat dalam Yehezkiel 18:23 (BIMK) yang berbunyi demikian: “Apakah kau pikir Aku TUHAN yang Mahatinggi senang kalau orang yang jahat mati? Sama sekali tidak! Aku ingin ia meninggalkan dosa-dosanya supaya ia tetap hidup.” Tujuan dari pengajaran, hajaran, dan hukuman yang datang dari Tuhan adalah supaya kita sadar akan dosa lalu berbalik kepada-Nya, agar kita hidup. Tuhan tidak ingin anak yang dikasihinya terus tenggelam di dalam dosa yang hanya membawa kepada kematian. Alkitab telah menunjukkan kepada kita bagaimana Allah telah melakukan hal yang sama kepada begitu banyak tokoh alkitab, entah hakim, entah raja, entah nabi, dan ketika mereka menyadari kesalahannya dan berbalik, Tuhan menyelamatkan mereka.
Selamat Pagi. Sekeras apapun Tuhan mengajar dan menghajar kita, bersyukurlah sebab pasti Allah bermaksud baik dengan itu.
Salam Alkitab Untuk Semua