Jangan mengeraskan hati, biarkan Tuhan mengubahmu. Jika tidak begitu, maka penghukuman sudah ada di atas kepalamu.
Laporan terhadap kejahatan anak-anaknya telah berulang kali sampai di telinga imam Eli. Kejahatan mereka sudah pasti menyusahkan begitu banyak umat Israel, menjadi batu sandungan bagi mereka, malah mungkin membuat umat Israel jauh dari ALLAH. Sebab mereka tidak menerima contoh yang baik dari kedua imam itu. Eli menegur mereka tetapi tidak menghukumnya. Karena itu mereka menjadi semakin bebal. Dalam pandangan dunia kuno, dosa dibedakan antara dosa terhadap sesama manusia dan dosa terhadap Tuhan. Jika dosa kepada sesama maka Allah hadir sebagai penengah atau pembela, tetapi jika dosa itu kepada Allah maka tidak ada lagi yang dapat menolongnya, yang artinya penghukuman itu telah diputuskan dan akan segera dilaksanakan.
Sahabat Alkitab, setiap manusia memiliki potensi untuk berbuat dosa, tidak peduli apa status atau posisinya di tengah masyarakat. Jika dalam pembacaan kita para imam ternyata dapat melakukan dosa yang begitu besar maka tidak tertutup kemungkinan para rohaniawan, aktivis gereja, dan semua kita pun melakukannya. Tidak ada yang kebal, seorang pun tidak. Bagi orang-orang yang telah ditebus dan dibenarkan oleh kematian Kristus, Roh Kudus menginsafkan dan memberikan kekuatan untuk menjauhkan diri dari dosa. Cara-Nya dapat datang melalui siapa saja. Karena itu, jika teguran, peringatan itu datang kepada kita maka segeralah merespon dengan pengakuan dan petobatan yang sungguh. Sebab yang Allah kehendaki adalah pertobatan orang-orang berdosa dan bukan kematiannya (bnd. Yeh. 18:23; 33:11). Bukan Allah yang mengeraskan hati manusia, tetapi keinginan hati manusialah yang mengikatnya dengan dosa.
Selamat Pagi. Jika saudaramu berbuat dosa maka tegurlah sebagai seorang saudara dan bukan sebagai pewarta berita. Jika kamu yang berbuat dosa, rendahkanlah hati untuk menrima teguran, jangan bebal, dan bertobatlah!
Salam Alkitab Untuk Semua