Tuhan, Mataku Tertuju Pada-Mu, Segenap Hidupku Kuserahkan Pada-Mu. Pimpin Aku Masuk Rencana-Mu.

Timotius. Hakim-hakim, BIMK, Lembaga Alkitab Indonesia,LAI, united bible society, sahabat alkitab, renungan pagi, santapan rohani, warung sate kamu, kasih, suka cita, damai sejahtera, pengharapan, iman, bijak, amsal, pengkhotbah, doa, kehendak tuhan, alkitab berkata, alkitab, ayat alkitab, renungan,  doa, firman tuhan, firman, tuhan, jesus christ,  bible, god, yesus, jesus, kristen, god bless,  christan motivasi, inspirasi, renungan alkitab,  motivasi, mindset, semangat, cinta, tuhan memberkati, kata bijak, amen, gereja, komunikasi, keselamatanku, keselamatan, gitu, renungan pagi, critical christians, gereja tuhan, bijaksana, bijak, saat teduh, kekristenan, mikir, generasiku, alkitabku, sabdaku, my bible, CSLewis, Religion, gereja masa kini, gereja mula mula, kemyliaaan. Kebaikan tuhan, kasih karunia, pertobatan, roh kudus, buah roh, faith, kristen cerdas iman, berkat, amanat agung, melayani, injil, menginjili, satu dalam kasih, sahabat alkitab
2 Timotius 2 : 1 – 7 (BIMK)

“Terus fokus satu titik, hanya itu, titik itu, tetap fokus kita kejar, dan raih bintang.”

Menjadi pengikut Kristus berarti harus turut menderita seperti Kristus, dengan tidak lagi mementingkan diri sendiri dan sibuk dengan urusan sendiri (4), mengikuti aturan main yang Tuhan tetapkan (5), dan melakukannya dengan penuh kerja keras (6), barulah kita dapat menikmati hasil yang telah Tuhan sediakan. Paulus ingin agar Timotius fokus dengan itu semua seperti seorang prajurit, olahragawan, dan petani.

Sahabat Alkitab, menjalani hidup itu berbicara tentang tujuan hidup. Tujuan Tuhan menciptakan dan menyelamatkan kita satu-satunya adalah untuk menyenangkan-Nya, tidak ada tujuan lain. Maka jika kita telah menjadikan itu sebagai benar-benar tujuan kita, tidak ada lagi yang dapat mengganggu dan mengalihkan perhatian kita. Kita akan belajar untuk menyenangkannya, bekerja untuk menyenangkannya, melayani untuk menyenangkannya, menikah untuk menyenangkannya, makan dan minum untuk menyenangkannya, berpikir, berbicara, dan melakukan apapun untuk menyenangkannya, tidak ada lagi kesenangan diri sendiri sebagai tujuan kita. Segala hal lain yang “menyenangkan” diri kita akan diberikan-Nya sebagai hadiah dari kerja keras, ketekuanan, dan kesetiaan kita dalam menggenapi tujuan-Nya.

Selamat Pagi. Hari ini adalah kesembatan baru yang diberikan Tuhan untuk menyenangkan-Nya. Kerjakanlah! Sebab besok kesempatan itu belum tentu datang.

Salam Alkitab Untuk Semua