Kasih setia Tuhan selalu cukup dan penyertaan-Nya tidak akan pernah berakhir. Bagi yang tertimpa kemalangan, keduanya akan semakin jelas terlihat.
Pagar makan tanaman. Itulah kalimat yang pantas untuk menggambarkan keadaan Israel saat itu. Para penguasa dan orang-orang kaya yang harusnya menjadi pelindung dan memelihara mereka yang lemah, miskin dan menderita justru melakukan tindakan sebaliknya. Mereka menjual sesamanya menjadi hamba, memiskinkan dan menyingkirkan orang miskin, menindas orang yang lemah dan tidak berdaya, menggauli para hamba perempuan mereka sendiri, bahkan mereka mencemari tempat-tempat ibadah. Meskipun begitu bagi mereka yang lemah, miskin, dan teraniaya, Allah hadir sebagai pembela mereka dan memberikan hukuman yang pantas kepada mereka yang menambah penderitaan sesamanya.
Sahabat Alkitab, melihat penyertaan Tuhan dalam kemalangan yang kita alami memang sangat dibutuhkan kacamata iman, dan menantikan tangan-Nya datang menolong dan membebaskan dibutuhkan kepercayaan dan kesabaran. Kehadiran Tuhan itu benar nyata kepada mereka yang mengharapkan-Nya, bukan sebuah sugesti yang hanya menenangkan untuk sesaat. Kehadiran Tuhan itu memulihkan dan memberi sukacita sejati, memberi semangat dan gairah untuk menjalani kehidupan. Sifatnya tetap, dari hati memancar keluar dalam bentuk tindakan. Kehadiran Tuhan dalam penderitaan tidak membuat kita menjadi mengasihani diri melainkan mengasihi diri, mengasihi sesama, dan mengasihi Tuhan.
Selamat Pagi. Kemalangan akan terus datang silih berganti, namun kasih setia Tuhan kekal abadi. Jadi, berharaplah kepada-Nya dan nantikanlah Dia.
Salam Alkitab Untuk Semua