Adakah seorang yang tidak menginginkan orang yang setia mendampinginya? Bahkan seorang penjahat yang paling jahat sekalipun membutuhkannya.
Pemuda Lewi yang telah diangkat menjadi imam di rumah Mikha ini dengan sangat cepat berubah untuk tidak lagi menjadi imam di rumah itu melainkan memilih menjadi imam bagi Bani Dan. Hitung-hitungannya mungkin seperti ini, jika menjadi imam di rumah Mikha ia bisa mendapat sepuluh uang perak setiap tahun, juga pakaian, makanan, dan tepat tinggal maka jika menjadi imam atas sebuah suku ia bisa mendapatkan berkali-kali lipat. Sebelumnya pemuda Lewi ini adalah seorang yang tidak memiliki pekerjaan.
Sahabat Alkitab, dari kisah pemuda Lewi itu kita melihat betapa mudahnya loyalitas itu tergerus oleh sebuah tawaran yang lebih menjanjikan. Jika di zaman itu saja bisa seperti itu, bagaimana dengan saat ini? Jika dilihat berdasarkan hitung-hitungan ekonomi maka tindakan pemuda Lewi itu sangat tepat, sebab kebutuhan dan keinginan pasti akan terus bertambah karena itu mencari tempat atau pekerjaan dengan nilai yang lebih sangat diperlukan. Tapi tindakannya sangat tidak beretiket, ia merusak hubungan baik yang telah dimulai dan dibangun oleh Mikha dengannya. Loyalitasnya telah terbeli dengan sejumlah materi. Dalam diri manusia ada passion yang menggerakkannya, jika passion itu berhubungan dengan nilai materi maka ia menjadi orang yang tidak pernah puas diri, ia dapat mengorbankan apa saja atau menjual apa saja demi memuaskan hasratnya. Namun jika passion itu adalah nilai-nilai spiritual maka ia akan merasa cukup dengan apa yang ia miliki saat ini dan memiliki nilai diri yang tidak tergadai oleh apapun. Jika manusia saja menginginkan kesetiaan terlebih lagi Allah. Dia ingin kita mengikut dan melayani-Nya dengan kesetiaan penuh dan satu-satunya, karena memang Dia pantas untuk menerimanya.
Selamat Pagi. Marilah kita belajar dan mengembangkan kesetiaan dalam hidup kita, karena hanya yang setia yang akan mendapatkan kesetiaan.
Salam Alkitab Untuk Semua