title
Kebenaran tetap harus dinyatakan apapun resikonya. Tugas kitalah untuk melakukannya.
Kedangkalan pengertian beberapa orang Yahudi akan hukum Taurat membuat mereka tidak mampu untuk mencerna apa yang Yesus katakan. Sekalipun hendak dirajam karena dianggap menghujat Allah, Yesus tetap menjelaskan kebenaran yang dipahami-Nya kepada mereka. Dengan mengutip dari Mazmur 82:6 BIMK, yang berbunyi: "Aku berkata bahwa kamu ilahi kamu sekalian anak-anak Allah Yang Maha Tinggi", Yesus meyakinkan mereka bahwa menyebut diri sebagai ilahi tidak bertentangan dengan Taurat, malahan Allah menganggap semua orang yang menerima firman-Nya sebagai ilahi yaitu anak-anak Allah. Yesus adalah Pilihan dan Utusan Allah, ia melakukan apa yang ditugaskan Allah kepada-Nya, dan itu menunjukkan bahwa Dia dan Allah Bapa adalah satu. Tetapi sekalipun sudah menjelaskan dengan sejelas-jelasnya, mereka tetap tidak mengerti dan percaya.
Sahabat Alkitab, ada begitu banyak hal yang dapat membuat manusia tidak bisa menerima kebenaran sekalipun itu telah terlihat nyata di depan mata kepala sendiri. Kebodohan, kedegilan, tinggi hati, keras hati, sebagai akibat dari dosa menjadi selubung bagi manusia sehingga baginya kebenaran itu begitu sulit untuk dipahami dan diterima. Yang lebih parah lagi, manusia menjadikan dirinya dan apa yang sedikit diketahuinya dengan tidak sempurna sebagai standar kebenaran. Standar kebenaran diri itulah yang ia pakai untuk melawan kebenaran yang absolut dari Allah. Belajar dari Yesus, kesabaran dan kasih kepada sesama manusia adalah kunci untuk tetap dapat memberitakan kebenaran sekalipun tertolak berkali-kali. Sama seperti Allah telah begitu sabar terhadap kita, menanti sampai kita berbalik kepada-Nya, maka demikianlah juga kita harus melakukannnya kepada sesama.
Selamat Pagi. Jika air saja dapat menghancukan kerasnya batu karang, maka selalu ada harapan untuk memenangkan sesama kita bagi Tuhan.
Salam Alkitab Untuk Semua