
Dapatkah kejahatan mengalahkan kebenaran? Realitas menunjukkan “Ya” bahkan sering.
400.000 prajurit terlatih bersiap untuk menyerang Gibea. Sebelum itu mereka terlebih dulu pergi ke Betel untuk bertanya kepada Allah siapakah yang akan maju terlebih dahulu untuk melakukan penyerangan itu, dan Tuhan menjawab bahwa suku Yehudalah yang akan maju. Suku Yehuda memang terkenal dengan keahliannya dalam berperang, merekalah pahlawan bagi orang Israel. Karena itu nampaknya mereka akan menang, apalagi Allah yang menunjuk mereka. Namun tidak dinyana, 22.000 orang Israel mati dalam peperangan itu, suatu kekalahan yang sangat besar jika membandingkan dengan jumlah prajurit dari suku Benyamin yang hanya 26.700 orang. Suku Benyamin sudah pasti menyangka bahwa tindakan mereka benar dan Allah menyertai mereka.
Sahabat Alkitab, dengan tidak menutup mata sudah pasti kita sering menyaksikan kejahatan menang terhadap kebenaran, apalagi di tempat di mana hukum dapat dibeli dan dipermainkan. Lalu kita bertanya-tanya di manakah Allah yang begitu mencintai kebenaran dan keadilan? Tidakkah Dia terusik dengan keadaan itu? Mengapa Allah tidak hadir dengan kuasa-Nya dan menghancurkan kejahatan? Dan karena Allah tidak menjawab kegundahan hati kita – karena memang Ia tidak harus menjawabnya – kita meragukan-Nya dan akhirnya kita undur dari iman kita atau kita melawan dengan cara kita sendiri, atau lebih parahnya kita malah menjerumuskan diri dalam kejahatan yang sama.
Selamat Pagi. Jika kejahatan dan ketidakadilan sedang menimpa Anda hari ini, maka belajarlah untuk tetap percaya dan berharap kepada Allah, sebab beriman berarti yakin sungguh-sungguh akan hal-hal yang diharapkan, berarti mempunyai kepastian akan hal-hal yang tidak dilihat.
Salam Alkitab Untuk Semua