
Jangan bermegah melebihi apa yang seharusnya, jangan pula biarkan diri terpuruk seolah hari esok tidak akan ada lagi.
Negosiasi Yefta dengan raja Amon menemui jalan buntu, sebab keduanya bersikeras dengan pendirian dan pendapat masing-masing. Terjadilah peperangan antara kedua bangsa yang sebenarnya berkerabat ini. Yefta membuat nazar kepada Tuhan, jika ia dapat memenangkan perang dan kembali dengan selamat maka ia akan membuat korban bakaran yaitu siapa pun yang keluar pertama kali dari rumahnya untuk menyambutnya. Ini kemungkinan adalah budaya kafir yang diperoleh Yefta saat ia berada di daerah Tob. Tuhan memberikan kemenangan kepada Yefta dengan mengalahkan dua puluh kota. raja Amon menderita kekalahan yang sangat besar. Bukan hanya kota-kota mereka yang direbut tetapi juga banyak sekali orang Amon yang mati.
Sahabat Alkitab, ada pepatah yang mengatakan “Kalah jadi abu, menang jadi arang” inilah yang terjadi dalam sebuah konflik yang berakhir pada pertengkaran, perkelahian, atau peperangan. Sikap kukuh raja Amon justru membuat dia mengalami kekalahan yang lebih besar dari yang dapat ditanggungnya. Dan sudah pasti ada ratap tangis dari sekalian penduduk Amon, ada juga penyesalan yang mendalam. Kemenangan pun bisa menjadi masalah ketika orang-orang larut dalam euforia, bisa menjadi lupa diri juga melupakan Tuhan. Pahamilah ini, kemenangan atau pun kekalahan ada dalam tangan Tuhan yang berdaulat penuh jadi ketika salah satunya terjadi atas kita tetap kita memandang kepada-Nya dengan penuh hormat dan pengharapan.
Selamat Pagi. Kiranya hikmat Allah menuntun perjalanan hidup kita hari ini, esok, dan sepanjang hayat.
Salam Alkitab Untuk Semua