title
Hanya kepada kuasa yang tak terbatas kita beroleh perlindungan dari yang jahat.
Dari rapat para pemimpin agama lahirlah permufakatan jahat untuk menangkap dan membunuh Yesus. Yesus tahu itu dan karena itu untuk beberapa waktu lamanya, Dia tidak menampilkan diri di hadapan masyarakat umum Yahudi dan pergi ke kota Efraim dekat padang gurun. Apakah Yesus berniat melarikan diri dari salib yang jadi tujuan kedatangan-Nya? ataukah Dia takut menghadapi para pemimpin Yahudi itu? Untuk beberapa kesempatan Yesus berkata kepada orang-orang terdekat-Nya, seperti Maria ibunya dan para murid, bahwa waktu atau saat bagi-Nya belum tiba (lih. Yoh. 2:4; 7:6,8). Untuk segala sesuatu ada waktunya. Dalam sisi kemanusiaan Yesus tentu juga mengalami perasaan yang sama dengan manusia ketika diancam hendak dibunuh, seperti rasa cemas, khawatir, dan takut. Ia perlu mengambil waktu tenang bersama Bapa-Nya sebelum Ia tampil kembali untuk melaksanakan tujuan-Nya di kayu salib (bnd. Mat. 4:1-11; 26:36-46).
Sahabat Alkitab, kita menyadari bahwa tidak selalu kita berada pada kondisi terbaik dalam diri kita. Kadang kita mampu menghadapi tantangan yang berat, namun kadang juga masalah kecil justru membuat kita goyah. Setiap kita punya batasan diri yang berbeda-beda, dan pada saat mencapai titik terendah itulah kita baru benar-benar merasa membutuhkan pertolongan dari Tuhan. Tuhan mengizinkan itu terjadi agar kita tidak mengandalkan kekuatan sendiri tetapi selalu bersandar kepada-Nya. Dialah tempat perlindungan teraman, gunung batu keselamatan kita. Didekat-Nyalah kita akan mendapatkan kekuatan yang baru untuk menghadapi kerasnya dunia ini.
Selamat Beibadah. Berlarilah kepada Allah, kepada firman-Nya, jika berat tantangan yang menghadang di depanmu.
Salam Alkitab Untuk Semua