Tuhan, Kekejaman Adalah Buah Dari Kebencian Dan Kemarahan. Terima Kasih Telah Menjadikan Kami Penabur Belas Kasih Dan Pengampunan

Amos, BIMK, Lembaga Alkitab Indonesia,LAI, united bible society, sahabat alkitab, renungan pagi, santapan rohani, warung sate kamu, kasih, suka cita, damai sejahtera, pengharapan, iman, bijak, amsal, pengkhotbah, doa, kehendak tuhan, alkitab berkata, alkitab, ayat alkitab, renungan,  doa, firman tuhan, firman, tuhan, jesus christ,  bible, god, yesus, jesus, kristen, god bless,  christan motivasi, inspirasi, renungan alkitab,  motivasi, mindset, semangat, cinta, tuhan memberkati, kata bijak, amen, gereja, komunikasi, keselamatanku, keselamatan, gitu, renungan pagi, critical christians, gereja tuhan, bijaksana, bijak, saat teduh, kekristenan, mikir, generasiku, alkitabku, sabdaku, my bible, CSLewis, Religion, gereja masa kini, gereja mula mula, kemyliaaan. Kebaikan tuhan, kasih karunia, pertobatan, roh kudus, buah roh, faith, kristen cerdas iman, berkat, amanat agung, melayani, injil, menginjili, satu dalam kasih, sahabat alkitab
Amos 1 : 11 – 15

Di mana-mana dosa selalu berbuah dosa, demikianlah sikap hati yang jahat akan menghasilkan tindakan jahat. Matikanlah benihnya, jangan dipupuk dan diberi makan lagi.

Edom dan Israel adalah dua orang bersaudara, itulah Esau dan Yakub, nenek moyang kedua bangsa yang besar itu. Ayat 11 memberi gambaran bahwa dosa Edom telah berungkali dilakukan, menyerang Israel tanpa belas kasih, yang berakar dari kemarahan dan dendam masa lalu yang terus dipelihara. Dosa Amon juga begitu besar, mencaplok tanah Israel dan melakukan kejahatan perang dengan tanpa belas kasih membelah perut perempuan hamil di Gilead. Amon adalah anak yang lahir dari hubungan antara Lot dengan salah satu putrinya, nenek moyang bangsa Amon. Karena dosa-dosa inilah Tuhan akan menghukum mereka.

Sahabat Alkitab, sejarah bangsa-bangsa dalam Alkitab dengan jelas memperlihatkan kepada kita bagaimana jadinya ketika kemarahan dan kebencian itu terus tersimpan di dalam hati. Untuk sesaat memang tidak akan telihat namun jika waktunya telah tiba, ia akan meledak dengan hebatnya. Semakin lama ia tersimpan maka semakin besar efek yang timbul dari ledakan amarah dan kebencian itu. Inginkah kita mengulangi sejarah kelam itu di dalam kehidupan kita? Tahukah kita jika itu terjadi bukan hanya orang lain yang dirugikan, tetapi diri sendiri juga? Tuhan Yesus mengajarkan dan memberi teladan kepada kita bagaimana mengasihi dan mengampuni, yaitu mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri sendiri (Mat. 19:19) dan mengampuni dengan tidak putus-putusnya (Mat. 18:22). Itulah yang Yesus kerjakan di atas kayu salib.

Selamat Beribadah. Marilah kita berkomitmen untuk menunjukkan kasih dan pengampunan yang Tuhan teladankan mulai dari sekarang, kepada orang terdekat kita dan kepada orang yang paling kita benci, agar kasih dan pengampunan tidak menjadi wacana forever.

Salam Alkitab Untuk Semua