Tuhan, Hanya Orang-orang Yang Sudah Berhasil Mematikan Dirinya Sendiri Benar-benar Dapat Berjuang Untuk Orang Lain, Seperti Hamba- hamba-Mu Dan Engkau Sendiri.


Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/indoeldsan/public_html/wp-content/plugins/global-web-shortcodes/functions.php on line 63

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/indoeldsan/public_html/wp-content/plugins/global-web-shortcodes/functions.php on line 64

Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/indoeldsan/public_html/wp-content/plugins/global-web-shortcodes/functions.php on line 71

title

Melakukan sesuatu untuk atau atas nama perbedaannya hanya terletak pada tujuan yaitu "Dia" atau "aku".

Orang-orang Farisi dan imam-imam kepala, yaitu mereka yang memegang peranan dan kepemimpinan dalam masyarakat Yahudi saat itu mengadakan rapat karena peristiwa yang sangat mencolok dilakukan oleh Yesus. Karena peristiwa mukjizat membangkitkan Lazarus dan juga karena mukjizat-mukjizat sebelumnya yang Yesus lakukan, banyak orang Yahudi yang menjadi percaya kepada-Nya dan mengikut Dia. Urgensi rapat itu adalah ketakutan akan semakin banyaknya pengikut Yesus yang mana sebagai akibatnya penguasa Roma akan menghancurkan Rumah Tuhan dan seluruh bangsa Yahudi. Pada dasarnya kekaisaran Roma tidak mencampuri hal yang berhubungan dengan peribadatan dan kepercayaan Yahudi, terkecuali Yesus dan pengikut-Nya bermaksud mengadakan pemberontakan, ini jelas tidak mungkin. Jadi alasan pertamalah yang paling tepat, sebab semakin banyak pengikut Yesus semakin sedikit orang yang mempercayai dan mengikuti mereka, maka semakin menurun juga pengaruh dan kekuasaan mereka di tengah masyarakat Yahudi.

Sahabat Alkitab, jika telah dikuasai oleh sifat tamak, kita akan menghalalkan segala sesuatu untuk memuaskan yang kita inginkan. Untuk menutupinya, terkadang kita mengatasnamakan hal-hal yang sifatnya rohani keagamaan atau sosial kemanusiaan. Kita memperalat apa saja asalkan semua yang kita mau terlaksana dan terpenuhi. Manusia lain bisa tidak melihat sifat tamak di balik semua yang kita lakukan demi agama atau demi kemanusiaan, tetapi Allah Mahamelihat. Sebelum kita dapat mematikan sifat tamak dan segala keakuan serta pementingan diri sendiri di dalam diri kita, maka apapun yang kita kerjakan akan selalu tercemar oleh sifat-sifat buruk itu, sehingga tidak ada lagi kemurnian dalam tindakan kita. Rasul Paulus berkata dalam Kolose 3:5 (BIMK), "... matikanlah keinginan-keinginan dunia yang merongrong dirimu..."

Selamat Pagi. Pada akhirnya Allah menilai motivasi yang murni dari segala kebaikan yang kita lakukan, jika murni akan dibuatnya semakin berkilau.

Salam Alkitab Untuk Semua