
Manusia terpukau oleh apa yang tampak oleh matanya, Tuhan menyelidiki hati hingga pada ruang gelap manusia, dan Dia kecewa.
Amos kembali berseru kepada para tokoh masyarakat Israel, “Celakalah kamu yang hidup enak di Sion…, Celakalah kamu yang berbaring di atas ranjang yang mewah-mewah…” Mereka adalah orang-orang yang dihormati oleh orang Israel karena kekayaan, kedudukan, dan kekuasaan yang mereka miliki. Kepada merekalah orang Israel datang meminta pertolongan sebab tampaknya mereka berkarisma dan rohani. Tetapi kepada mereka jugalah seruan dari Allah itu datang paling keras dan mereka tetap tidak memedulikannya.
Sahabat Alkitab, tidak salah kita menghormati dan mengagumi manusia, karena memang secara natur kita akan memandang hormat dan kagum kepada siapa saja yang memiliki kelebihan atau keunggulan yang berbeda dari kita. Namun hendaklah kekaguman itu diletakkan pada tempat yang tepat dan pada batas yang wajar. Lalu kita meletakkan rasa hormat dan kekaguman yang tertinggi kepada Tuhan, sebab Dialah yang layak untuk menerimanya. Sebab bagaimanapun selalu ada cela dalam diri manusia yang kadang tak terlihat atau sengaja untuk tidak diperlihatkan.
Selamat Pagi. Marilah kita belajar untuk memandang setiap orang sebagaimana Allah memandang. Alkitab adalah “kacamatanya.”
Salam Alkitab Untuk Semua