Jika ingin tahu karakter, sikap, dan kemampuan seseorang maka lihatlah saat ia diberikan kedudukan dan kekuasaan.
Yefta membuktikan siapa dirinya yang sebenarnya dan kualitas yang ia miliki. Setelah sempat tidak dianggap dan direndahkan oleh keluarganya, juga oleh pemimpin dan masyarakat Gilead, dan keputusannya untuk hidup dalam keadaan yang “rendah” sebagai pemimpin gerombolan perampok, kini Yefta mempelihatkan kebijaksanaannya sebagai pemimpin Gilead. Ia tidak serta-merta mengadakan perlawanan perang, tetapi lebih dulu melakukan negosiasi dengan raja Amon.
Sahabat Alkitab, di tengah-tengah orang yang mengedepankan kekuatan dan kekerasan menghadapi masalah, kisah Yefta memberikan kita pembelajaran bahwa sikap yang arif dan bijaksana jauh lebih penting dari itu. Kekerasan tidak harus dilawan dengan kekerasan, negosiasi atau perundingan adalah cara lain yang perlu diutamakan agar dapat mencapai win-win solution dengan begitu tidak ada yang merasa dirugikan atau dikalahkan. Sebagai orang percaya kita membutuhkan hikmat yang dari Tuhan dalam menjalani kehidupan. Karena yang ditawarkan oleh hikmat dunia adalah siapa yang kuat itulah yang menang. Jika begini maka akibatnya adalah perpecahan, pertengkaran, permusuhan dan perang yang akan terjadi teus-menerus. Tentu saja itu tidak kita inginkan dan tidak dikehendaki oleh Tuhan.
Selamat Pagi. Jika saat ini Anda sedang berkonflik dengan seseorang dan ingin menyelesaikannya dengan baik, selesaikanlah dalam perundingan di “meja makan”, bukankah itu juga dianjurkan dalam adat ketimuran kita?
Salam Alkitab Untuk Semua