Ia mengerjakan apa yang telah dimulai-Nya, dan menyelesaikan itu hingga akhir.
Inilah bentuk sukacita Hana yang diungkapkannya lewat doa. Ia menyadari bahwa apa yang diperolehnya hanya ada karena pemberian Tuhan. Sebuah pemberian yang menggembirakan hati dan menyenangkan jiwanya (2:1). Bagaimana tidak, ia yang dahulu “kelaparan” sekarang puas karena cukup makanan. Ia yang mandul kini boleh berbangga karena dari padanya lahir seorang anak laki-laki. Kebanggaannya itu ia ungkapkan seperti melahirkan tujuh anak laki-laki. Pemberian Allah menghapus segala kesusahannya.
Sahabat Alkitab, betapa kita bersyukur bahwa kita menyembah kepada Allah yang tidak pernah tinggal diam ketika anak-anak-Nya menghadapi pergumulan dan kesusahan hidup. Allah kita adalah Allah yang bertindak, yang aktif, dan yang hidup. Allah bukan manusia yang meninggalkan pekerjaannya tatkala ia tidak mampu lagi. Allah bahkan akan membuat musuh-musuh kita menjadi malu karena celaan dan kesusahan yang telah dirancangkannya.
Selamat Pagi. Hari ini tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur kepada Allah dan berbangga atas pekerjaan tangan-Nya dalam hidup kita. Sekalipun mata kita belum melihatnya tetapi iman kita telah menerimanya.
Salam Alkitab Untuk Semua