Aku berkata, “Engkaulah Tuhanku, kebahagiaanku, tak ada yang melebihi Engkau!”
Berada di dalam penjara tentu merupakan hal yang sangat memalukan, jika itu akibat dari perbuatan jahat. Saat menulis suratnya ini, Paulus adalah seorang tawanan, bukan karena perbuatan jahat namun karena kesaksian dan berita Injil yang selalu diwartakannya. Paulus meminta kepada Timotius agar tidak malu karena status Paulus itu, sebab ia tidak melakukan yang jahat di mata Allah, sebaliknya ia meminta Timotius agar meminta kekuatan kepada Tuhan sekalipun harus mengalami hal yang sama, juga jangan malu untuk memberitakan tentang Kristus.
Sahabat Alkitab, adakah diantara kita yang pernah merasa malu karena menyembah kepada Yesus Kristus? Atau pernahkah dalam hidup Anda, Tuhan mempermalukan Anda saat Anda hidup dalam kebenaran-Nya? Sebuah pujian yang disadur dari Mazmur Asaf (Mzm. 73:25-26) berkata, “Selain Kau tiada yang lain, ada padaku di surga. Selain Kau tiada yang lain, yang kuingini di bumi, yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku, habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya” merupakan suatu ungkapan bahwa kebanggaan satu-satunya adalah Allah dan ia tidak malu karena itu. Mazmur itu merupakan ungkapan yang sangat jujur dari penulis akan keberadaan Allah dalam hidupnya. Sekalipun dalam keseharian ia melihat orang jahat hidup dalam kenyamanan, sehat, dan seperti tanpa masalah sementara dirinya berada pada posisi sebaliknya. Jangan pernah malu karena Allah, melainkan berbanggalah dan bermegahlah karena Dia, dan jangan pernah berhenti memberitakan nama-Nya.
Selamat Pagi. Jangan pernah malu karena Tuhan dan karena kebenaran yang Anda nyatakan, sebaliknya malulah jika Anda tidak hidup di dalam Dia.
Salam Alkitab Untuk Semua