
Hanya ada dua pembeda yang berdampak pada kekekalan, yaitu manusia yang hidup di dalam Kristus dengan manusia yang hidup di luar Kristus.
Paulus mengungkapkan kontras yang terjadi antara hukum agama dengan Kristus. Hukum agama membedakan orang berdasarkan status yaitu antara orang Yahudi dan non-Yahudi, hamba dan orang bebas, laki-laki dan perempuan. Bahkan dalam doa sekalipun, pembedaan itu terasa begitu kuat. Yesus datang menghancurkan tembok pemisah yang membedakan manusia berdasarkan hal lahiriah itu. Melalui Kristus kita semua dipersatukan dengan Allah sehingga menjadi anak-anak Allah, yaitu keturunan Abraham yang mendapatkan bagian dalam menerima janji Allah.
Sahabat Alkitab, ada sebuah lagu yang sering sekali kita dengar dan nyanyikan yang merupakan cerminan dari kehidupan Kristen yang seharusnya. Lagu itu berkata, “Dalam Yesus kita bersaudara, dalam Yesus kita bersaudara, dalam Yesus kita bersaudara, sekarang dan selamanya, dalam Yesus kita bersaudara.” Kita memang terlahir dalam dunia yang senang mengelompokkan manusia berdasar status dan identitas sosial yang melekat secara lahiriah. Kita yang telah mengenal Kristus dan dilahirkan dalam kematian-Nya harusnya tidak lagi mengikuti cara dunia seperti itu. Kita adalah orang-orang merdeka yang dapat hidup bersama dalam lingkup bermasyarakat, bekerja, bergereja, bersekolah, ataupun berkeluarga dengan tidak lagi terpecah dan dipisahkan oleh status dan identitas sosial.
Selamat Pagi. Tidak cukupkah kematian Kristus untuk menyatukan kita, ataukah kita yang belum bersatu dalam kematian-Nya sehingga masih hidup dalam perpecahan?
Salam Alkitab Untuk Semua