
Keberanian memang selalu menuntun kita untuk terus maju ke depan bahkan sekalipun menghadapi hamparan onak, namun hikmat menolong kita untuk menemukan jalan terbaik.
Setelah menerima perintah baru dari Tuhan, Paulus tahu sekarang bahwa waktunya masih panjang dan tidak akan berakhir di Yerusalem. Roma telah menantikan kesaksiannya karena itu ia harus ke sana. Jika sebelumnya kita melihat Paulus yang begitu berani berjalan menemui “kematiannya” karena tidak mengindahkan nasehat Agabus dan jemaat lainnya untuk tidak ke Yerusalem (bnd. 21:4, 10-14), kali ini Paulus lebih bijaksana untuk tidak lagi menantang maut. Ia meminta anak saudara perempuannya itu untuk melaporkan perihal rencana jahat orang Yahudi terhadapnya. Tujuannya adalah agar ia beroleh perlindungan sehingga dapat melaksanakan tugasnya di Roma.
Sahabat Alkitab, mungkin saja kita pernah mengalami situasi seperti yang dialami Paulus, ingin menghadapi sesuatu karena kita berada pada posisi yang benar tapi kemungkinan bisa berdampak buruk terhadap diri sendiri dan orang lain, atau berpikir untuk menghindarinya dengan berbagai pertimbangan yang bisa saja itu yang terbaik. Di sinilah keberanian yang kita miliki perlu disatukan dengan hikmat yang dari Allah, sehingga memberikan hasil akhir yang terbaik. Tuhan ingin kita menyatakan kebenaran dengan berani di tengah dunia namun tetap dilakukan dalam pimpinan-Nya, agar jangan apa yang kita anggap benar ternyata bukan bagian dari kehendak Tuhan.
Selamat Pagi. Teruslah lakukan hal-hal yang benar dengan berani sambil tetap mohon pimpinan Tuhan.
Salam Alkitab Untuk Semua