Abraham Lincoln: Alkitab Hadiah Terbaik Tuhan Kepada Manusia

Abraham Lincoln sedang membacakan Alkitab kepada Tad, putranya.

title

Adalah George Washington yang pertama kali menggunakan Alkitab ketika disumpah menjadi Presiden Amerika Serikat pertama pada tahun 1789. Meskipun bukan suatu keharusan menggunakan Alkitab saat sumpah jabatan menjadi Presiden, namun kebiasaan ini diikuti oleh presiden-presiden Amerika berikutnya. Nampaknya peran Alkitab digunakan sebagai saksi terotoritatif, bahwa mereka yang dilantik bukan hanya bertanggung jawab kepada Negara melainkan lebih dari itu juga bertanggungjawab kepada Tuhan.

Ada beberapa Presiden Amerika saat dilantik menggunakan Alkitab yang sama. Salah satunya adalah Alkitab milik Abraham Lincoln, selain digunakan oleh Abraham Lincoln sendiri yang dilantik sebagai Presiden Amerikan Serikat ke-16 pada tahun 1861, Alkitab tersebut juga dipakai oleh Barrack Obama yang dilantik sebagai Presiden pada 2009 dan 2013 dan Donald Trump yang dilantik pada 2017.

Alkitab milik Abraham Lincoln yang kini tersimpan di Perpustakaan Kongres sudah sangat tua usianya. Oleh Mary Lincoln, janda Robert Todd Lincoln (putra Abraham Lincoln) Alkitab ini diwariskan untuk masyarakat Amerika Serikat. Bahkan menurut Mark Dimunation, Kepala Bagian Buku Langka dan Koleksi Khusus Perpustakaan Kongres Amerika Serikat, Alkitab tersebut sering dipamerkan ke seluruh Amerika Serikat, khususnya saat berdiskusi membicarakan tentang Abraham Lincoln.

Bukan tanpa alasan Alkitab milik Abraham Lincon terus dipamerkan ke seluruh negeri. Bangsa Amerika ingin Alkitab ini dijadikan sumber inspirasi bagi rakyat Amerika untuk dapat mendaraskan nilai-nilai Alkitabiah, sebagaimana Abraham Lincoln selalu menjadikan Alkitab sebagai sumber inspirasi dalam membangun fundamental bagi demokrasi di Amerika Serikat seperti sekarang ini.

Diinspirasi oleh nilai-nilai Alkitabiah, Abraham Lincoln berhasil mempersatukan dua kubu yang bertikai akibat perang saudara atau dikenal dengan Perang Saudara, menjadi pelopor bagi semangat emansipasi, mengeluarkan kebijakan untuk menghapus perbudakan, dan menerbitkan undang-undang untuk mampu mengatasi ketimpangan antara orang kaya dan miskin, serta karya-karya Abraham Lincoln lainnya. Hingga kini belum ada satu pun Presiden Amerika Serikat yang mampu menyaingi prestasi Abraham Lincoln.

Semua prestasi tersebut tidak lepas dari sikap hidup Abraham Lincoln yang selalu mengandalkan Tuhan, menyerahkan semua pergumulannya dalam doa, dan kebiasaannya membaca Alkitabnya. Jika kita membaca buku-buku sejarah tentang Abraham Lincoln bahwa semua pemikiran, keputusan, dan kebijaksanaan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai Alkitabiah, sehingga muncul pernyataan Abraham Lincoln yang sangat terkenal tentang kesannya terhadap Alkitab.

“Mengenai Kitab Besar ini, aku hanya mengatakan, ini adalah pemberian terbaik yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia. Semua kebaikan yang diberikan Juruslamat kepada dunia dikomunikasikan melalui buku ini. Semua hal yang paling diinginkan bagi kesejahteraan manusia, untuk saat ini dan selanjutnya, bisa ditemukan di dalamnya.”

Meskipun Abraham Lincoln dikenal sebagai pribadi yang baik hati, jujur, dan berani berjuang untuk perdamaian, emansipasi/persamaan hak, penghapusan perbudakan dan pejuang kemanusiaan, namun beliau harus tewas saat menyaksikan pertunjukan di Ford’s Theater, Washington D.C diterjang peluru panas John Wilkes Booth aktor panggung yang tidak setuju dengan perdamaian dan berakhirnya Perang Saudara.

Ada harga mahal yang harus dibayar oleh para pengikut Kristus yang ingin secara konsisten menerapkan nilai-nilai Alkitabiah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Abraham Lincoln tahu resiko itu, namun dia terus setia berjalan di jalan dan bersama Tuhan. Abraham Lincoln adalah salah satu teladan iman bagi kita yang selalu mengandalkan Tuhan dan FirmanNya selama hidupnya. []

Sumber: dirangkum dari www.abrahamlincolnsclassroom.org