Ngapain Pergi Ke Israel, Cukup Ke Museum LAI
Isu larangan wisatawan Indonesia pergi ke Israel ramai jadi perbincangan, travel agent wisata religi tentu kena dampaknya langsung. Kabar wisatawan Indonesia dilarang masuk ke Israel mulai tanggal 9 Juni 2018, membuat resah para travel agent dan calon wisatawan rohani, karena mereka tidak boleh berziarah ke Betlehem dan Yerusalem, serta tempat-tempat yang memiliki situs-situs Alkitab.
Dalam salah satu postingan di Facebook, ada seorang sahabat yang sangat bijaksana mencoba menawarkan jalan keluar untuk mengobati “keresahan” tersebut. Cara bijaksananya adalah: “Silakan mengunjungi Museum Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) di Jl. Salemba nomor 12 Jakarta Pusat.”
Saya sangat bersukacita dengan ide di atas. Betapa tidak, di Gedung Pusat Alkitab (Kantor LAI) yang beroperasi sejak tahun 2012 memiliki Museum Alkitab yang sangat lengkap dan siap menerima kunjungan siapa saja secara pribadi maupun rombongan melalui Paket Wisata Alkitab (PWA) LAI.
Koleksi Museum Alkitab LAI, antara lain adalah: (1) Naskah-naskah yang berkaitan dengan sejarah penulisan Alkitab, penerjemahan Alkitab di Eropa dan nusantara (dari bahasa Melayu hingga bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah), bahkan ada juga Alkitab edisi Studi ukuran terbesar di dunia. (2) Koleksi benda-benda yang disebutkan di Alkitab atau yang berhubungan dengan budaya masyarakat di masa lalu bahkan sampai saat ini, misalnya buah ara, biji sesawi, sangkakala, mahkota duri, replika tabut perjanjian, roti tidak beragi, dll.
Dengan mengikuti PWA pengunjung akan mendapat informasi bagaimana Alkitab sampai di tangan kita, proses singkat penerjemahan Alkitab, tour di Bible House dengan diskon 20% untuk pembelian produk LAI. Melalui PWA juga dapat melihat secara langsung proses pencetakan Alkitab di percetakan Alkitab terbesar di Asia Tenggara. PWA ini dapat diikuti berbagai kalangan mulai dari TK hingga lansia. LAI juga menyediakan “story teller” yang handal dan selalu antusias menerangkan semua isi museum dan percetakan LAI.
Sangat menarik bukan? Sebagai informasi, tahun 2017 pengunjung yang datang ke Museum LAI berjumlah tidak kurang dari 12.500 orang. Pengunjung berasal dari berbagai rombongan dan individu yang datang dari Jabotabek dan berbagai daerah lain, bahkan ada yang dari luar negeri. Musim liburan sekolah di bulan Juni 2018 sudah ada 25 rombongan yang menulis surat akan berkunjung ke Museum LAI dengan peserta sekitar 1.500 orang.
“Saya baru tahu kalau di kantor LAI ada Museum Alkitab yang begitu lengkap. Sebaiknya semua anak sekolah difasilitasi untuk berkunjung ke sini agar mendapatkan pengalaman riil gambaran perjalanan sejarah penerjemahan Alkitab dan mengenal benda-benda yang disebutkan di Alkitab,” kata seorang pengunjung Museum LAI yang sudah pernah melanglang buana ke luar negeri. “Saya sangat terkesan dengan percetakan Alkitab yang ternyata tidak mudah karena harus melalui berbagai proses rumit,” ungkap seorang pemuda gereja sesudah berkunjung ke Percetakan LAI di Nanggewer Bogor.
Pendeknya tidak perlu “resah dan gelisah” bila terpaksa tidak bisa lagi pergi ke Israel. Datang saja mengikuti Paket Wisata Alkitab di LAI yang dapat memberikan pengalaman unik dan bahkan dapat menguatkan iman kita. Dengan mengikuti Paket Wisata Alkitab diharapkan peserta dapat semakin mencintai Alkitab, artinya Alkitab akan semakin sering dibaca, dihayati dan diekspresikan dengan positif dalam kehidupan sehari-hari oleh semakin banyak umat di Indonesia. Hal ini seturut dengan semangat Alkitab Untuk Semua yang tengah digalakkan LAI.
Jika Anda ingin ikut Paket Wisata Alkitab LAI. ingat waktunya mulai dari hari Senin sampai dengan Sabtu, pukul 09.00-16.00 WIB. Info lebih lanjut silakan kontak: Bambang (0857 8215 1235) atau Costaria (0821 7996 9892), Bidang Perpustakaan dan Museum, Departemen Penerjemahan LAI, Jl Salemba Raya No. 12 Jakarta 10430.
Sigit Triyono (Sekum LAI)