“LAI” Memulihkan Trauma Di Tenda Pengungsian Palu

dok.: KBKK Indonesia

title

Sambil melakukan pendataan kebutuhan Alkitab bagi para pengungsi yang kehilangan Alkitab karena rusak diterjang tsunami dan rusak karena gempa bumi, Senin, 8 Oktober 2018 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) melalui Yayasan Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan (KBKK) Indonesia menitipkan bantuannya berupa Alkitab dan Bagian-bagiannya untuk disalurkan dan digunakan kepada umat kristiani yang membutuhkannya.

Kegiatan Tim KBKK di Palu pada Selasa, 09 Oktober 2018 menyerahkan langsung bantuan ke sejumlah tenda-tenda pengungsi yang tersebar di seantero Palu. Setelah setengah hari menyusuri tenda-tenda pengungsi, Tim KBKK singgah di gereja Katolik St.Paulus, sempat makan siang di posko dapur umum dan kemudian kembali ke gereja St.Maria, posko Tim KBKK selama masa tanggap darurat di Palu.

Kesibukan di gudang logistik posko St.Maria sangat luar biasa sibuknya. Karena ada beberapa truk-truk yang mengantri untuk pembongkaran bahan batuan yang baru datang, sementara di dalam gudang logistik terdapat aktifitas pengepakan dan pengiriman barang-barang bantuan (berupa: beras, minyak, gula, biskuit, air mineral, barang-barang keperluan mandi, perlengkapan untuk bayi, dll.) dalam bentuk plastik-plastik dan dus-dus yang akan dikirim ke lokasi gereja-gereja yang dipakai untuk menyalurkan bantuan langsung kepada pengungsi yang sejak pagi mengantri untuk mengambil bantuan tersebut. Setiap Kepala Keluarga bisa mengambil satu plastik bantuan. Dan sore hari itu kurang lebih ada 470-an KK yang datang dan dilayani oleh tim logistik yang merupakan relawan yang sebagian besar berasal dari warga gereja.

Sementara itu malam hari di halaman Gereja St. Maria dimanfaatkan oleh salah seorang suster relawan dan seorang misionaris KBKK untuk mengajak anak-anak pengungsi bermain dan bernyanyi serta membaca cerita Alkitab dengan menggunakan buku donasi dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Situasi gempa dan tsunami yang mencekam ini tentunya meninggalkan bekas trauma di hati dan pikiran banyak orang termasuk anak-anak. Di tengah situasi mencekam, penting bagi anak-anak dan orang dewasa untuk mendapat pelayanan pemulihan trauma atau trauma healing.

Dan upaya yang dilakukan para relawan tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan “Trauma Healing” bagi anak-anak pengungsi. Bermain, bernyanyi, dan membaca cerita Alkitab adalah salah satu metode teraplay atau play theraphy mengajak anak bermain, menikmati situasi walau dalam situasi yang serba darurat. Karena dengan bermain, bernyanyi, bercerita dan berdoa dapat mengalihkan fokus anak dari situasi yang mencekam sekaligus membuat mental anak menerima situasi yang ia hadapi sekarang.

Dalam tahap rehabilitasi dan pemulihan terhadap korban bencana Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong LAI berencanakan akan mendistribusikan bantuannya kepada beberapa titik pengungsian yang saat ini masing dikoordinasikan oleh Gereja-gereja yang ada di 4 wilayah terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah. Di samping bantuan, LAI juga akan menyelenggarakan pelatihan bagi warga masyarakat yang ingin menjadi fasilitator yang bergiat dalam pelayanan pemulihan trauma. Kebenaran adalah salah satu terbitan LAI khusus berbicara tentang “trauma healing”.

Meskipun LAI belum turun langsung ke lokasi bencana namun terbitannnya sudah digunakan oleh para relawan kemanusiaan untuk membantu anak-anak di pengungsian untuk lepas dari ketakutan, kekhawatiran, dan kegelisahan. Karena bukankah itu fungsi Kabar Baik yang difirmankanNya? []