September adalah salah satu bulan penting bagi umat Katolik Indonesia, di mana pada bulan ini mereka merayakan salah satu perayaan besar, yakni Bulan Kitab Suci. Pada bulan ini umat Katolik diajak untuk menjadi lebih akrab dengan Kitab Suci melalui berbagai cara, sehingga dengan demikian iman mereka semakin tangguh dan teguh dalam menghadapi kerumitan dan kesulitan. Ungkapan syukur akan kehadiran Kitab Suci dalam kehidupan mereka mampu menggerakkan seluruh umat melalui perwakilan komisi-komisi di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Festival Kitab Suci (FKS) 2018 adalah puncak dari seluruh rangkaian perayaan Bulan Kitab Suci 2018.
Perayaan yang diadakan pada Sabtu, 29 September 2018 di Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah, disambut dengan antusias oleh umat Katolik di Jabodetabek. Sejak pukul 07.00 pagi umat Katolik dari berbagai wilayah-wilayah Keuskupan Agung Jakarta. Terlihat jelas sejak sebelum dimulainya acara, kursi-kursi untuk umat/peserta sudah terisi semua, dan proses registrasi hampir semuanya terpenuhi.
Perayaan semakin meriah karena melibatkan beberapa artis terkenal untuk mengungkapkan kesaksian pujiannya. Adalah Donna Agnesia bertindak sebagai pembawa acara yang memandu mulainya acara pagi itu. Dengan didampingi oleh Rocky Pasadena, mereka menjelaskan garis besar tentang kegiatan FKS KAJ, mulai dari mengumumkan hasil kuis dan berbagai acara lainnya yang diadakan sebelum puncak perayaan tersebut.
Undangan yang hadir juga berkesempatan untuk menyaksikan video sambutan mulai dari Mgr. Ig. Suharyo, Ketua Keuskupan Agung Jakarta dan beberapa Imam-imam yang memimpin umat Katolik di Wilayah Keuskupan Agung Jakarta, yang tersebar di 5 wilayah di Jakarta. Di samping itu, turut hadir bersama mereka adalah komunitas-komunitas katolik yang berkaitan dengan penggiat kitab suci (Alkitab).
Pada kesempatan ini Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) diundang dan diberikan kesempatan untuk menjelaskan visi-misi dan program kerjanya, melalui Departemen Komunikasi & Pengembangan Kemitraan dan Departemen Penyebaran & Pemasaran yang juga diberikan kesempatan untuk berpameran dan berpromosi. “Semua harus bersinergi. Di sini berbagai komunitas hadir, beberapa adalah penggiat Kitab Suci. Ini pasti akan berdampak bagi LAI. Untuk itu keberadaan LAI dan komunitas penggiat Alkitab sangat diharapkan di sini.“ ujar Bpk Wandi, Anggota Dewan Komisi di Keuskupan Agung Jakarta. Menurut beliau. ada setidaknya 22 komunitas penggiat Alkitab yang ada dan hadir dalam acara FKS 2018 bersama komunitas Katolik lainnya yang ternaung di bawah payung Keuskupan Agung Jakarta. Menurut Bapak Wandi, umat katolik dapat dikatakan jarang untuk membaca Alkitab. Ini menyebabkan timbulnya komunitas-komunitas penggiat dan pencinta Alkitab.
“Bapak, Ibu mari ikut dan dukung Sejuta Mitra LAI...,” seru Selviana Bangun, Staf DepKom LAI saat memperkenalkan program Sejuta Mitra LAI kepada kepada undangan yang hadir. Sejuta Mitra LAI adalah program donasi yang mengajak berbagai macam orang untuk ikut menjadi Mitra Lembaga Alkitab Indonesia. Program ini juga untuk menggalang dana membantu penyebaran Alkitab ke seluruh pelosok negeri, bagi masyarakat pedalaman yang rindu dan haus akan Firman Tuhan, serta mengalami kesulitan untuk mendapatkan Alkitab. Sangatlah tetap apabila program menghadirkan Firman Tuhan bagi semua orang patut digaungkan bahkan dirayakan oleh umat Katolik seluruh Indonesia, karena ini semua erat kaitannya dengan Kitab Suci.
“Kami melihat bahwa Tuhan itu begitu baik untuk kita semua. Ia sangat mengasihi kita dan menyelamatkan kita semua. Jadi, kita perlu melanjutkan kasih Tuhan ini kepada mereka yang membutuhkannya.” ungkap Paulina, salah seorang yang mendatangi booth Sejuta Mitra LAI dan mendaftarkan diri menjadi Mitra LAI. Paulina menjelaskan dengan semangat mengapa ia turut serta menjadi bagian dari program ini. Ada banyak umat lain dengan pemahaman dan mimpi yang sama seperti Sdr. Paulina. Mereka dengan antusias dan gembira mengikuti program Sejuta Mitra LAI. Dan menjadi bagian di dalamnya. Apa yang menjadi kerinduan mereka sama , yaitu menghadirkan Firman Allah, juga membuat seluruh umat di pedalaman negeri ini dapat membaca dan memahami Alkitab beserta isinya.
Sampai pukul 13.00 siangg, sudah lebih dari 50 orang yang mendaftarkan diri sebagai Mitra. Ada pula yang belum mendaftar, namun membawa flyer program Sejuta Mitra pulang untuk dipelajari lebih lanjut. Namun walau begitu, terlihat kebahagiaan di wajah mereka saat memahami tentang program ini.
Festival Kitab Suci Keuskupan Agung Jakarta pagi itu telah mencapai apa yang mereka impikan bagi seluruh umat katolik, yaitu umat lebih rajin membaca serta menjadi penggiat Firman Tuhan. Tetapi, sesungguhnya lebih dari itu. Dengan tidak saja menjadi penggiat, namun juga ikut andil langsung dalam pengadaan Firman Tuhan itu sendiri, sebenarnya dalam acara perayaan ini umat katolik telah menjadi garam bagi sahabat-sahabat di pedalaman yang kesulitan mendapatkan Alkitab. Menjadi Mitra LAI, mereka semua telah melakukan dan menjadi bagian dari visi dari LAI sendiri, “Firman Allah hadir bagi semua orang dalam Bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti.”
“…Saya umat Kristen Protestan. Tapi saya juga membaca kitab-kitab Deutrokanonika. Saya pun senang memahami isinya. Karena sekarang semua sudah tidak ada perbedaan.” ujar Bp. Sigit Triyono, Sekum LAI yang mewakili Pengurus LAI dalam Mini Talkshow – Komunitas Kitab Suci dan mendapat sambutan antusias dari umat yang hadir. Kehadiran LAI hadir dalam FKS 2018 sebagai bagian dari impian akan sinergisitas yang diharapkan oleh kaum penggiat Alkitab dan kaum awam. LAI bukan saja menjaring penggiat tapi juga mereka yang ingin terkait langsung dengan proses penyebaran Alkitab melalui Program Sejuta Mitra LAI. Semoga sinergitas ini terus berlanjuta dan berkembang dalam pelayanan bersama di waktu mendatang. [hizkia]