Siapa Bilang Aplikasi Alkitab Mematikan Alkitab Cetak?

The Master Bible

Jika kita mencari Alkitab di PlayStore atau AppStore, maka langsung muncul ratusan aplikasi Alkitab yang ditawarkan oleh para pengembang aplikasi, baik pengembang aplikasi yang resmi maupun pengembang aplikasi yang illegal. Dan beberapa aplikasi tersebut beberapa di antaranya diterbitkan oleh dan bekerjasama dengan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Perlu diketahui bahwa pengembang aplikasi Alkitab berbahasa Indonesia yang resmi adalah aplikasi Alkitab yang teksnya bersumber dan mendapat izin dari LAI. Karena banyak dari pengembang tersebut, meskipun mencantumkan copyright LAI sebenarnya teks Alkitab yang tercantum bukan berasal dari teks Alkitab LAI.

Sadar bahwa saat ini, Gereja-gereja masih melihat LAI sebagai satu-satu lembaga yang dipercaya untuk menerjemahkan, menerbitkan, dan mencetak Alkitab di Indonesia, maka LAI terus berupaya menjaga kualitas terjemahan dan produk yang diterbitkannya, sehingga Gereja dan umat Kristiani pengguna Alkitab terbitan LAI benar-benar terlindungi. Untuk menjaga kualitas tersebut salah satunya LAI selalu memperbaharui dan meng-upgrade semua staf-stafnya dengan berbagai program pendidikan dan pelatihan. Dan kali ini staf LAI yang mendapat pelatihan tersebut adalah beberapa konsultan penerjemahan dan staf layanan digital. Mereka selama 3 hari ini, mulai Rabu, 10 April sampai dengan Jumat, 12 April 2018 akan dilatih untuk menciptakan salah satu produk yang mengkawinkan antara Alkitab Cetak dengan Aplikasi Alkitab. Kalau produk ini terbit, maka akan terbantahkan pendapat yang menyebut produk digital akan mematikan produk cetak.

Adalah Reinier de Blois, staf Institute of Computer Assisted Publishing United Bible Societies (ICAP-UBS) datang sebagai narasumber untuk membantu LAI untuk mengembangkan produk digitalnya, melalui aplikasi tersebut. Untuk sementara aplikasi tersebut dinamakan “The Marble” akronim “The Master of Bible” , beliau juga menyebut The Marble = Modular Agreggation of The Resource Bible. Seperti disebut tadi, bahwa aplikasi Marble ini tidak mematikan Alkitab cetak , justru Alkitab cetak tetap dibutuhkan dan menjadi sumber utamanya, sementara aplikasinya akan menampilkan konten-konten berisi artikel-artikel, foto-foto, dan video yang berkaitan dengan informasi di sekitar dunia Alkitab, yang tersimpan dalam setiap kata di Alkitab cetak tersebut. Aplikasi ini akan melengkapi dan memanjakan para pengguna Alkitab dengan informasi, data, dan sumber yang tepercaya. Sementara untuk menyiapkan Alkitab cetak yang dapat dibaca oleh aplikasi Marble, maka harus dilakukan typesetting ulang dan konten-kontennya akan di-mapping kembali, sehingga setiap pada setiap kata di setiap halaman yang dicetak akan dapat dibaca oleh aplikasi Marble ini.

Jika Alkitab ini terbit, maka Alkitab ini akan benar-benar menjadi “Masternya Alkitab” atau menjadi sumber rujukan utama siapa pun untuk menggali Firman Tuhan secara mendalam. Kita doakan, semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama Alkitab tersebut dan aplikasinya bisa secepatnya hadir di PlayStore dan AppStore kita sehingga dapat diunduh secara gratis oleh para pengguna Alkitab dimanapun. Upaya ini menjadi bagian dari strategi LAI dalam rangka menghadirkan Alkitab Untuk Semua.[]