Menemukan Hidup Baru

 

Apa yang kau cari dalam hidupmu? Harta dan kekayaankah? Ketika engkau engkau sudah menggenggamnya, adakah hatimu akan merasa cukup? Ataukah engkau sedang mencari pasangan hidup yang sempurna? Jika engkau sudah merasa mendapatkannya, sungguhkah itu membuatmu bersukacita? Mungkin engkau sedang mencari kedudukan yang tinggi? Saat engkau sudah mencapainya, merasa puaskah hatimu?

Apakah yang sesungguhnya dicari oleh manusia di dunia? Apa yang sesungguhnya diinginkan oleh hatinya?

Untuk setiap pergantian hari, pergantian tahun, pertambahan usia, memasuki pernikahan, semua orang selalu mengharapkan bahwa mereka akan menemukan kehidupan baru yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Lantas seperti apakah kehidupan baru yang sejatinya menjadi kebutuhan manusia? Tentu bukan kehidupan yang hanya bergelimangan harta, juga bukan karena adanya manusia sempurna yang menjadi pendamping hidup sebab sosok seperti itu tidak mungkin ada, apalagi hanya sebuah kedudukan. Itu semua hanyalah sebagai pelengkap dalam perjalanan panjang kehidupan manusia. Semua orang membutuhkannya, pasti. Tetapi bukanlah hal yang paling esensi. Karena itu sekalipun telah memilikinya, manusia selalu merasakan masih ada yang kurang lengkap dalam hidupnya.

Kehidupan yang tentram dan penuh kedamaian, yaitu saat “syalom” hadir dalam hidup manusia. Inilah yang dirindukan oleh semua orang. Sebab tidak ada gunanya memiliki dunia ini jika syalom itu hilang. Lalu dimanakah manusia dapat menemukannya? Saya teringat dengan lagu yang sangat saya sukai saat masih di Sekolah Minggu dan bahkan sampai sekarang;

“Ke gunung tinggi, kunaik naik naik mencari damai
Ke lembah jurang, kuturun turun turun mencari damai
Namun akhirnya damai tiada kudapati juga
Kecuali hanya di dalam Yesus Tuhan.”

Amsal mengatakan, “Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya” (Amsal 14:26). Kehidupan baru yang penuh dengan syalom hanya bisa didapatkan dalam sikap takut akan Tuhan dengan iman di dalam Yesus Kristus.

Memasuki usia pelayanan yang ke 63 tahun tepat di tanggal 9 Februari 2017, Lembaga Alkitab Indonesia terus berupaya untuk menghadirkan Tuhan Sang Pembawa syalom kepada seluruh umat di Indonesia melalui penyebaran Alkitab. Sebab hanya di dalam dan melalui firman-Nyalah manusia dapat menemukan Tuhan dan damai itu secara utuh. [it]

Selamat Ulang Tahun Lembaga Alkitab Indonesia.
Teruslah berkarya menghadirkan firman Tuhan bagi Indonesia.