Cepat dan tepat, begitulah seorang pemimpin harusnya bersikap dalam pengambilan keputusan.
Mendapatkan laporan dari para pemuka bangsa Israel (9:1) perihal kawin campur yang mendatangkan dosa bagi bangsa itu, Ezra dituntut untuk segera menuntaskannya agar dosa itu tidak terus menjalar, dan juga harus tepat untuk mendatangkan kebaikan bagi segenap bangsa Israel. Tentu Ezra tidak menginginkan bangsa itu kembali dibuang oleh Tuhan, dijajah oleh bangsa asing, atau bahkan dimusnahkan. Sudah pasti Ezra mengalami konflik dalam dirinya tentang apa yang harus dia lakukan. Membiarkannya demi kemanusiaan atau memutuskannya demi kemaslahatan umat.
Sahabat Alkitab, menjadi pemimpin seperti Ezra memang tidak mudah. Ia harus memimpin umat Israel yang banyak jumlahnya dan terkenal dengan sifat pemberontaknya. Keberhasilan dalam membawa umat itu kembali kepada Tuhan dan hukum-hukum-Nya patut untuk kita teladani. Keputusannya cepat dan tepat di zaman itu. Di zaman yang serba cepat seperti saat ini, kita pun dituntut untuk selalu menjadi yang tercepat, termasuk dalam pengambilan keputusan. Namun cepat saja tidak cukup, harus tepat guna juga.
Selamat Pagi. Jadilah orang-orang muda yang cerdik, cekatan, dan bermanfaat di mana pun kita berada.