Kita bukan lagi hamba, tapi anak. Anak memiliki hak tapi hamba tidak.
Paulus menganalogikan kepercayaan kepada Kristus sebagai ahli waris. Sebelum kedatangan Kristus semua orang adalah hamba, entahkah dia melakukan seluruh hukum agama dengan sempurna, kita semua diiperhamba oleh roh-roh yang menguasai dunia. Sampai Kristus datang membebaskan mereka yang percaya kepada-Nya. Mereka itulah yang disebut sebagai anak-anak yang berhak memperoleh warisan surgawi dan hidup dalam kemerdekaan penuh bersama dengan Kristus. Apa yang Paulus nyatakan ini agar jemaat di Galatia tidak lagi mengenakan kuk perhambaan atas diri mereka dengan hidup di bawah hukum-hukum agama yang sama sekali tidak menyelamatkan.
Sahabat Alkitab, masih ada begitu banyak manusia di dunia ini yang hidup diperhamba oleh dosa dan roh-roh dunia sekalipun mereka hidup beragama. Kita tahu bahwa agama tidak pernah menyelamatkan dan melakukan ritual ataupun hukum agama juga tidak akan membawa kita sampai kepada Allah, itu hanyalah perbudakan rohani. Syukur kepada Allah yang begitu mengasihi kita, Dia hadir ke dalam dunia, menerima kuk itu atas diri-Nya dengan hidup di bawah kekuasaan hukum agama, supaya dengan begitu Dia membebaskan manusia yang masih hidup di bawah hukum agama. Allah mengangkat kita menjadi anak-Nya untuk menerima suatu warisan rohani yang tidak dapat diambil oleh siapapun, yaitu keselamatan dan kemerdekaan yang sejati.
Selamat Pagi. Marilah bersyukur kepada Allah, dan karena kita bukan lagi hamba melainkan anak, maka nyatakanlah syukur itu dengan hidup selayaknya seorang anak, yaitu anak-anak yang rohani.
Salam Alkitab Untuk Semua