Dia Yang DijanjikanNya

BIMK, digital, Indonesianbiblesociety, Renunganharian, RenungankristianiSaatteduhBacagaliKitabrutCeritaalkitabRencanaTuhanHatiHambaKeberhasilanNaomiBoasTerpujilah TuhanAlkitab DigitalAlkitab Edisi StudiAlkitab finansialAlkitab UntukSemuaAlkitabkhususAlkitab Elektronik, Ayat emas alkitab, Ayat faforit, Penjanjian lama, Roti hidup, Bersyukur, studialkitabmelayaniTuhanmelayanisesamasurgaketaatanharapanimankasihsuka citalemahlembutkesabaranquoteofthedayqotdomkorang mudakatolikmudikaekatolikgembira renungan malamrenungan pagisaat teduhnasihat alkitabkuayat hafalan alkitabayatrenunganberbagikesaksian kebenaranalkitabkukabarbaikrenunganharianfirman allahsantapanrohaniallah, hikmatibadah suarakebenaranhaleluyagpibgkigmimterantuhan yesustuhan yesus baik, allah bapa, yesus kristus kristiani, prayer, berdoa, living bread, roti hidup kabar baik , kerajaan, kekasih tuhan worship, jesus loves you, jesus saves, jesusmy savior follow jesus, tanya alkitab, anak muda kristen,god 1st, son of god, healing, healthy soullifes tyle, vsco, holy bible, dailyverses, love proverbs firman tuhanhari ini, verse,bible verses,
Kisah Para Rasul 2 : 1 – 13

Aku baru bergabung menjadi bagian dari dua belas murid terdekat Tuhan, ya namaku Matias. Aku dipilih menggantikan posisi Yudas, murid yang telah menjual Tuhan dengan 30 keping perak, dan ia sendiri telah mati dengan cara yang sangat mengenaskan. Aku dan Yusuf dipilih karena dinilai sebagai orang yang telah setia mengikut Tuhan, yaitu sejak Tuhan dibaptis hingga Ia terangkat ke sorga. Dan namakulah yang kena undi, suatu cara yang biasa kami gunakan untuk mengetahui kehendak Allah.

Aku ingat kira-kira tiga tahun lalu, saat Tuhan dibaptis oleh Yohanes aku ada di situ menyaksikannya. Dan sejak saat itu aku sangat tertarik untuk mengikuti-Nya. Aku melihat ketika Yohanes telah membaptisnya, ada seekor burung merpati yang terbang di atas kepala-Nya dan terdengar suara dari langit, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Sejak hari di mana aku terpilih, aku sadar bahwa hari-hari esok yang akan aku jalani akan menjadi hari-hari yang berbeda bagiku. Aku tidak tahu pasti apa yang akan terjadi, namun yang aku yakini adalah itu pasti suatu hal yang sangat luar biasa.

Hari itu ketika hari raya panen telah tiba, hari yang kelima puluh setelah Paskah atau yang kami sebut sebagai Hari Pentakosta, kami seluruh umat Yahudi datang berkumpul di Yerusalem. Hari itu juga tepat lima puluh hari setelah Tuhan mati di kayu salib. Namun kami tidak turut bergabung dalam kemeriahan pesta saat itu, aku dan para murid lainnya berkumpul dalam satu rumah untuk menantikan kuasa yang Tuhan janjikan. Dalam ruangan itu kami memuji-muji Allah atas segala yang telah Dia buat dan yang telah kami saksikan sendiri dalam diri Tuhan Yesus, Anak Allah Yang Maha Tinggi

Di saat kami tengah menaikkan puji-pujian kepada Allah, terdengar suatu bunyi yang sangat hebat seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah. “Bunyi apa itu? Apakah rumah ini akan roboh?” Aku sangat ketakutan saat itu, lalu kulihat lidah-lidah seperti nyala api bertebaran menjalar ke mana-mana lalu hinggap kepada setiap kami masing-masing. Aku tahu inilah tanda dari Roh Kudus yang telah Tuhan janjikan itu. Kami begitu dipenuhi oleh Roh Allah itu sehingga kami masing-masing berbicara dalam bahasa-bahasa lain seperti yang Roh itu berikan kepada kami. Aku mendengar dari antara kami ada yang berbahasa Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia, Mesir, Libia, Roma,Kreta, dan Arab.

Seperti yang telah aku bayangkan sebelumnya, hari-hari kami tidak akan sama lagi. Sejak saat itu, dan dari semua yang telah kami lihat dan alami sendiri, hati kami begitu dipenuhi dengan semangat yang berkobar-kobar untuk memberitakan tentang Injil Tuhan ke seluruh penjuru dunia. Tidak ada ketakutan kali ini, yang ada adalah mulut yang tidak pernah berhenti untuk memberitakan Kristus dan sukacita yang begitu besar bagi kami, bahkan ketika harus berhadap-hadapan dengan maut sekalipun.

Roh Allah, Roh yang Maha Kudus itu telah, sedang dan akan terus menyertai kami hingga akhirnya nanti. Dialah yang menuntun kami dalam setiap perjalanan, memperingatkan kami akan bahaya, melindungi dan menghiburkan ketika kami ada dalam bahaya, dan yang juga menginsafkan kami ketika kami lemah. Roh yang sama itulah yang akan terus menyertai semua orang yang percaya kepada Anak Allah, dan yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan satu-satunya Juruselamat dalam kehidupannya.

Aku, Matias, mengucapkan selamat merayakan Hari Pentakosta kepada seluruh orang percaya di seluruh dunia.

Immanuel.