Tuhan, Mereka Yang Hanya Mendengar Tentang Engkau Begitu Saja Takut Dan Menghormati-Mu. Ajarlah Kami Melakukannya Lrbih Lagi.

title

Sikap dan respon orang terhadap iman kita dan kepada Tuhan yang kita sembah akan terbentuk ketika mereka melihat bagaimana kita menghormati Tuhan dalam cara hidup yang kita tampilkan.

Karena takut akan malapetaka yang mungkin akan lebih besar menimpa mereka, orang-orang Filistin itu melakukan seperti apa yang dikatakan oleh para imam dewa Dagon dan para penyihir. Mereka menyiapkan dua ekor anak sapi yang masih menyusui untuk dipasangkan pedati tempat Peti Perjanjian Allah akan diletakan, berikut dengan persembahan yang mereka berikan kepada Allah Israel. Saat peti itu akhirnya sampai di Bet-Semes wilayah Israel, orang-orang di situ yang melihat Peti itu dihantar oleh dua ekor sapi, segera meninggalkan pekerjaan mereka, lalu orang-orang Lewi segera menurunkan Peti itu, dan segera mereka mempersembahkan kurban bakaran dan kurban-kurban lainnya kepada TUHAN.

Sahabat Alkitab, dari nats pembacaan, kita dapat melihat dua respon yang sama yang dilakukan oleh orang Filistin dan orang Israel terhadap Peti Perjanjian TUHAN, yaitu mereka mempersembahkan kurban kepada TUHAN. Sekalipun dasar mereka memberi persembahan dan bentuk persembahan yang berbeda. Jika orang Filistin memberi karena rasa takut ditimpa malapetaka, maka orang Israel mempersembakan karena mereka bersukacita Peti itu kembali ke tengah-tengah mereka dan sebagai bentuk penghormatan mereka kepada ALLAH. Begitu juga dengan bentuk persembahan, orang Filistin memberikan persembahan berupa emas sementara orang Israel memberi kurban binatang seperti yang telah ditetapkan oleh TUHAN. Kita belajar bahwa orang-orang yang sekalipun tidak mengenal TUHAN dapat memberikan persembahan yang terbaik menurut mereka kepada TUHAN, apalagi kita yang sudah mengenal TUHAN, merasakan kasih-Nya, dan tahu apa persembahan terbaik yang dikehendaki-Nya, sudah seharusnya kita memberikan persembahan yang terbaik bagi-Nya. Rasa takut kita kepada-Nya adalah karena kita menghormati-Nya sebagai Allah, Pencipta dan Penyelamat hidup kita.

Selamat Pagi. Berilah hormat yang tertinggi kepada Allah, karena Dia layak untuk menerimanya.

Salam Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Betapa Kudusnya Engkau Sehingga Tidak Ada Satupun Yang Berdosa Dapat Tahan Dihadapan-Mu. Ajarlah Kami Selalu Menghormati-Mu

title

Allah yang kudus tidak dapat disandingkan dengan apapun di dunia, Dia melebihi segalanya dan di atas segalanya.

Mungkin bermaksud untuk menjadikan Peti Perjanjian Allah sebagai sesembahan yang baru sebab mereka telah mendengar kedahsyatan yang dilakukan Allah Israel terhadap orang Mesir, maka mereka meletakkan Peti itu di kuil dewa Dagon, dewa utama orang Filistin. Namun dua kali patung dewa Dagon jatuh tertelungkup tepat di depan Peti Perjanjian Tuhan, kejatuhan kedua justru membuat kepala Dagon dan kedua lengannya terpenggal. Bukan hanya itu penduduk Asdod pun menerima hukuman dari Allah Israel dengan benjol-benjol.

Sahabat Alkitab, kekudusan dan kemuliaan Allah bukanlah hal yang dapat ditawar-tawar apalagi disandingkan dengan yang lain. Di hadapan Allah, para ilah dan dewa-dewa begitu kecil, tidak berdaya, dan adalah kekejian di mata-Nya, tidak dapat semuanya itu disandingkan dengan-Nya. Tidak ada yang dapat menyamakan diri dengan-Nya, seperti Dia menundukkan dewa Dragon, demikianlah semua yang ada di bawah kolong langit ini harus tunduk dihadapan Allah yang Mahakudus.

Selamat Pagi. Marilah dengan penuh rasa takut dan hormat kita hidup di hadapan Allah kita.

Salam Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Penyertaan-Mu Adalah Sebuah Penghargaan Atas Komitmen Kami Kami Dalam Melayani-Mu. Sebaliknya, Engkau Menjauh Ketika Kami Abai.

title

Bila Engkau tak beserta, kami tak mau berjalan. Sebab kami memerlukan Engkau untuk memimpin langkah kami dalam kasih karunia-Mu.

Ikabod yang berarti kehadiran Allah Yang mulia telah hilang dari Israel. Dirampasnya (hilang) Peti Perjanjian TUHAN dari tangan tentara Israel menjadi satu tanda yang kelihatan bagi orang Israel bahwa kemuliaan Allah telah meninggalkan mereka. Tanda itu sebagai yang kemudian, sebab Allah memang Allah telah undur dari Imam Eli dan kedua anaknya, dan dari umat Israel secara keseluruhan. Dari masa mudanya, Eli telah melayani TUHAN dengan baik karena itu Ia selalu berada dalam penyertaan-Nya, tetapi dimasa tuanya Ia justru kehilangan itu.

Sahabat Alkitab, tidak ada yang lebih menenangkan sekaligus membanggakan bagi seorang pelayan jika ia tahu bahwa dalam kehidupan pelayanannya Allah beserta dengannya. Karena sekalipun apa yang dikerjakannya tidak mudah, tantangan yang dihadapinya begitu berat, serta penolakan manusia begitu besar, asal Tuhan beserta, semuanya itu pasti akan dapat dihadapi. Sebaliknya jika Tuhan sudah undur, apapun yang dilakukan akan menemui kegagalan dan kehancuran, semuanya tinggal menunggu waktu. Seperti firman yang disampaikan nabi Yesaya (59:2), "... tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." Imam Eli berdosa bukan karena ia melakukan dosa secara aktual tetapi karena ia mengabaikan dosa yang dilakukan oleh anak-anaknya. Tuhan juga undur dari para pemimpin Israel bukan karena dosa mereka secara aktual melainkan karena mereka bertindak berdasarkan keinginan dan hikmat mereka sendiri tanpa meminta petunjuk dan penyertaan Tuhan.

Selamat Pagi. Penyertaan Tuhan adalah kekuatan yang tidak terbatas dan penghargaan tertinggi dari pelayanan kita, karena itu kejarlah penyertaan-Nya bukan materi.

Salam Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Kami Tahu Engkau Tidak Membiarkan Mereka Yang Tidak Menghormati-Mu Tetap Berdiri Tegak. Janganlah Kami Seperti Mereka.

title

Tidak untuk selama-lamanya orang-orang yang jahat dapat bermegah dengan kejahatannya, ketika dosanya telah genap, Allah akan menyatakan keadilan-Nya.

Harapannya dalam perang itu seorang utusan perang pulang dengan membawa kabar kemenangan sehingga seluruh kota akan menyambut dengan sukacita dan sorak-sorai, tetapi yang dibawa oleh seorang dari suku Benyamin itu adalah kabar dukacita sebab Israel kalah dalam peperangan. Tuhan memakai peperangan antara Israel dengan Filistin untuk mematahkan kesombongan, juga dosa dari Hofni dan Pinehas yang tidak menghormati Tuhan dengan mencemarkan kurban persembahan, serta Imam Eli yang tidak menghormati TUHAN lebih dari mengasihi anak-anaknya. Eli sendiri mati setelah mendengar kabar dukacita itu. TUHAN akhirnya menghukum mereka yang tidak menghormati-Nya.

Sahabat Alkitab, pertanyaan tentang mengapa orang jahat tetap dapat berdiri tegak melakukan kejahatannya bukanlah pertanyaan kita saja, tetapi telah ditanyakan oleh orang-orang dari segala zaman. Jika melihat kesaksian Kitab Suci, kita tahu bahwa Allah tidak pernah membiatkan kejahatan itu terus ada untuk selama-lamanya. Pada waktu yang telah Dia tetapkan, Allah menghukum mereka yang melakukan kejahatan dihadapan-Nya dan kepada umat-Nya. Dan Allah tidak pernah pilih-pilih, siapa saja yang berdosa kepada-Nya akan dihukum-Nya. Namun Allah juga selalu memberikan waktu bagi manusia untuk bertobat dari kejahatannya. Seperti Allah memberikan waktu bagi Israel, bagi Imam Eli, dan bagi Hofni dan Pinehas untuk berhenti dari kejahatan mereka, untuk menegakkan kebenaran kembali, demikian juga Allah masih memberikan waktu bagi kita. Kalau kita masih dapat bediri tegak dalam kejahatan, itu bukan karena Allah tidak mampu untuk bertindak, tapi karena Ia dalam panjang sabar-Nya menantikan kita kembali kepada kebenaran-Nya.

Selamat Pagi. Marilah kita menyadari segala dosa yang telah menjauhkan kita dari hadirat Allah, lalu dengan segera berbalik kepada-Nya, sebelum waktu itu tiba dan tidak ada kesempatan lagi.

Salam Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Kesalahan Kami Yang Berlipat-lipat Mendatangkan Malapetaka Bagi Kami Sendiri. Ampuni Kami Ya Tuhan.

title

Allah tidak membiarkan diri-Nya diperalat dan dipermainkan oleh kepentingan manusia. Pada waktu-Nya nanti hukuman akan Dia jatuhkan.

Kekalahan Israel kali ini jauh lebih besar tujuh setengah kali lipat dari sebelumnya. Dengan dua kali pertempuran sudah ada kira-kira tiga puluh empat ribu lebih tentara Israel yang mati. Kesalahan dari para pemimpin Israel yang berlipat-lipat harus ditanggung oleh tentara Israel, termasuk di dalamnya dosa Hofni dan Pinehas, karena itu Allah juga membinasakan mereka berdua sesuai dengan apa yang pernah TUHAN sampaikan kepada Samuel. Selain itu Peti Perjanjian Allah juga direbut oleh orang Filistin.

Sahabat Alkitab, bukan Allah tidak mengasihi atau tidak mampu untuk menolong dan melindungi kita, tetapi karena kekerasan hati, kedegilan, tegar tengkuk, dan sekalipun telah ditegur secata nyata, kita tetap tidak mengindahkan Tuhan bahkan tetus saja melakukan dosa. Itulah yang kadang menyebabkan kita terus menerus jatuh ke dalam berbagai masalah yang jauh lebih berat dari sebelumnya. Ketika Tuhan memberikan peringatan dan teguran atas dosa yang kita buat, indahkanlah teguran itu dengan memohon pengampunan dan belas kasihan-Nya. Ia yang pemurah dan penuh kasih pastilah mengampuni kita sebab untuk itulah Dia memberikan teguran. Adakah dosa yang terlalu berat untuk diampuni-Nya? Jawabnya adalah "Ada", yaitu dosa dari orang yang tidak mau memohon pengampunan-Nya dan tidak mau bertobat.

Selamat Pagi. Jika jarak antara kita dan Tuhan hanya sejauh doa, maka jarak antara dosa kita dan pengampunan hanya sejauh kerendahan hati kita untuk mau memohon ampun dan bertobat.

Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Ketika Kami Berada Dalam Masalah, Ajar Kami Bertindak Benar, Bukan Menambah Masalah Dengan Berdosa Kepada-Mu

title

Keputusan dan tindakan yang sifatnya emosional terkadang lebih banyak salahnya daripada benarnya. Tanyalah Tuhan sebelum bertindak.

Pertempuran Israel dengan orang Filistin menghasilkan kekalahan yang sangat besar. Sejumlah kira-kira empat ribu tentara Israel tewas dalam medan pertempuran. Bahkan di zaman ini dengan jumlah manusia yang sudah begitu banyak, jumlah itu sudah begitu besar, apalagi itu terjadi pada zaman itu dengan jumlah manusia yang tidak sebanyak sekarang. Jelas membuat pemimpin Israel ketakutan dan mungkin kehabisan akal sehingga tindakan mereka selanjutnya sudah diluar kepatutan sebab menganggap Peti Perjanjian TUHAN sebagai benda yang dapat memberikan kemenangan, bukan TUHAN. Seharusnya mereka bertanya kepada TUHAN, mengapa Dia membiarkan mereka mengalami kekalahan lalu melakukan introspeksi diri. Tindakan mereka juga seolah menunjukkan bahwa mereka dapat mengatur TUHAN mengikuti apa yang mereka kehendaki, bukan apa yang TUHAN kehendaki. Parahnya lagi keputusan dan tindakan itu diprakarsai oleh para pemimpin Israel.

Sahabat Alkitab, tidakkah kita melihat tindakan para pemimpin Israel itu sebagai tindakan yang juga sering kita lakukan? Ketika menghadapi masalah bukannya kita instrospeksi diri dan bercermin mengapa itu bisa terjadi, apa kesalahan yang sudah kita buat, apakah ini peringatan atau hukuman dari Tuhan? Kita malahan sibuk dengan melakukan tindakan-tindakan bodoh yang sama sekali tidak menghormati kekudusan, kuasa, dan kedaulatan Tuhan. Lebih parahnya kita mencoba memperalat Tuhan dengan penggunaan simbol-simbol agamawi (benda, ayat firman, ritual,dll) agar Tuhan melakukan apa yang kita kehendaki. Jauh lebih parah lagi jika tindakan itu kita lakukan dalam posisi sebagai seorang pemimpin yang harusnya menjadi teladan yang baik dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Akibat dari itu sudah pasti adalah masalah yang bertambah besar dan runyam. Ingatlah ini: Tuhan adalah Tuhan, manusia adalah hamba. Manusia tidak dapat memerintah dan menyuruh Tuhan apalagi memperalat-Nya. Penggunaan simbol-simbol agamawi untuk "memaksa" Tuhan sudah menunjukkan bahwa kita bukanlah orang yang beragama dan ber-Tuhan.

Selamat Pagi. Saat kita berada dalam masalah baiklah kita berdiam diri, berdoa, membaca firman-Nya, mencari kehendak-Nya, lalu melakukan itu. Bukan mencari pelarian, melakukan kehendak sendiri, atau melakukan tindakan bodoh dan berdosa lainnya.

Salam Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Biarlah Orang Menerima Dengan Lapang Dada Ketika Kami Menyatakan Kebenaran-Mu Yang Mungkin Tidak Mereka Suka.

title

Dalam kehangatan amarah-Nya, Dia tetaplah Allah yang baik.

"Dia TUHAN, biar Ia melakukan apa yang dianggap-Nya baik." Eli sungguh menyadari bahwa ia dan anak-anaknya memang telah bersalah. Karena itu dengan lapang dada ia menerima berita penghukuman yang akan dijatuhkan oleh Tuhan kepadanya, kepada anak-anaknya, dan kepada keturunan-keturunan berikutnya. Suatu penghukuman yang begitu berat. Suka atau tidak suka, putusan telah dijatuhkan, dan Elia tetap melihat dan mengakui kebaikan TUHAN di dalam itu semua.

Sahabat Alkitab, kebenaran tidak pernah bergantung pada perasaan dan penerimaan manusia, apalagi jika kebenaran itu bertentangan, tidak dikehendaki, tidak disukai, sifatnya membatasi diri, bersifat penghukuman, atau membuka dosa. Sebab kita suka yang menyenangkan telinga saja. Eli adalah contoh bagi kita dalam melihat setiap tindakan dan kebenaran Allah, bahwa semua dilakukan-Nya dalam kehendak serta pemandangan-Nya yang baik. Belajarlah untuk menerima itu.

Selamat Pagi. Tidak ada yang datang dari Tuhan yang bukan merupakan pemberian yang tidak baik, sekalipun menyakitkan hati, itu baik, terimalah dengan syukur! Di situlah tanda kebesaran dan kedewasaan iman kita, haleluya.

Salam Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Berat Bagi Kami Memberitahukan Bahwa Engkau Akan Menghukum Mereka Yang Kami Kasihi Karena Dosanya. Kuatkan Kami Untuk Melakukannya.

title

Lebih baik teguran yang terang-terangan daripada kasih yang tidak diungkapkan (Ams. 27:5, BIMK)

Ini adalah panggilan dan tugas pelayanan pertama yang TUHAN berikan kepada Samuel yaitu memberitahukan kepada Imam Eli bahwa ia dan anak-anaknya, Hofni dan Pinehas, akan dihukum oleh TUHAN oleh sebab dosa mereka kepada TUHAN. Hukuman itu berat sebab harus ditanggung oleh seluruh keturunan Eli sampai selama-lamanya. Bagi Samuel jelas ini adalah tugas yang berat, memberitahukan penghukuman yang akan menimpa orang yang telah memeliharanya sejak masih kecil dan yang mengajarkan dan membimbingnya untuk melaksanakan tugas di Rumah Allah, apalagi Eli adalah seorang imam.

Sahabat Alkitab, mari kita berpikir jika apa yang dialami oleh Samuel ini harus juga kita alami. Apakah yang akan kita lakukan? Apakah kita akan menyembunyikan berita itu atau memberitahukannya Seperti Samuel, apakah kita berani memberitahukan kesalahan, atau menegur, atau bahkan melaporkan kepada penegak hukum, jika kesalahan atau pelanggaran itu dilakukan oleh orang tua yang kita hormati dan kasihi? Dosa dan pelanggaran tentu memiliki konsekuensi yang harus diterima oleh mereka yang melakukannya. Kasih memang menutupi banyak sekali dosa, namun tidak berarti menyembunyikannya atau membiarkannya. Kasih harus membuat orang yang berdosa menyadari dosanya lalu berbalik kepada Tuhan.

Selamat Beribadah. Marilah kita melayani Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, dan nyatakanlah dengan berani dan terus terang setiap pelanggaran.

Salam Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Seringkali Engkau Memakai Orang Lain Untuk Mengkonfirmasi Panggilan-Mu Atas Kami. Kami Bersyukur Atas Mereka.

title

Dalam keterbatasan, Tuhan memakai orang lain untuk mengkonfirmasi, mengingatkan, dan menguatkan kita menjalani panggilan-Nya

Untuk ketiga kalinya TUHAN memanggil Samuel, tetapi Samuel tetap menyangka bahwa itu adalah suara imam Eli yang memanggilnya. Sebab ia memang belum pernah mendengarkan suara TUHAN. Sebagai seorang imam yang telah melayani di Bait Allah sejak masa mudanya, Eli tersadar bahwa suara yang didengar oleh Samuel adalah suara TUHAN. Karena itu Eli memberitahu kepada Samuel jika suara itu memanggil lagi maka haruslah ia menjawab "Bicaralah, TUHAN, hamba-Mu mendengarkan."

Sahabat Alkitab, dalam ketidaktahuan, kekalutan, kebimbangan, ketakutan, kebodohan, dan dalam segala ketebatasan, sering kali kita tidak mampu mendengarkan atau mengenali suara Tuhan yang datang kepada kita. Karena itulah Tuhan, selain berbicara melalui firman-Nya (Alkitab) yang kita baca atau melalui khotbah yang kita dengarkan, Ia juga dapat memakai suara hati dan manusia di sekitar kita untuk menunjukkan jalan-Nya, memberitahukan kehendak dan larangan-Nya kepada kita, untuk memanggil kita bekrja bersama-Nya, atau bahkan memberikan teguran saat kita sedang salah jalan. Begitu baik dan begitu dikasihi-Nya kita sehingga Allah memakai banyak cara semata-mata agar kita dekat dengan-Nya dan meresponi panggilan kasih-Nya. Bersyukurlah untuk orang-orang yang Dia pakai untuk membawa kita mengenal-Nya.

Selamat Pagi. Seperti Samuel, saat kita telah diberitahu bahwa Tuhan sedang memanggil kita maka tindakan yang harus kita lakukan adalah menjawab panggilan-Nya.

Salam Alkitab Untuk Semua

Tuhan, Ajar Kami Untuk Mengenali Suara-MU Yang Selalu Memanggil Kami Untuk Melayani Engkau.

title

Allah memangil kita bukan untuk berdiam diri melainkan untuk bekerja melayani-Nya

Samuel menerima panggilan TUHAN sekitar umur dua belas tahun, ia masih sangat muda. Saat itu ia sedang tertidur di kamarnya di salah satu ruangan di Bait Allah. Panggilan atas Samuel ini adalah penggenapan dari apa yang disampaikan pada pasal 2, karena kejahatan anak-anak Eli dan karena pembiaran yang dilakukan oleh Eli, Allah "membuang" mereka dari pelayanan di Bait Allah, dengan menunjuk kepada Samuel sebagai penggantinya. Samuel sendiri mendengar tiga kali Allah memanggilnya tapi ia belum mengenal suara-Nya.

Sahabat Alkitab, setiap kita dipanggil oleh Allah dengan cara yang berbeda dan untuk tujuan melaksanakan pekerjaan yang berbeda juga, sesuai dengan karunia yang Ia berikan kepada masing-masing orang. Kita memerlukan kepekaan untuk mendengar suara Tuhan itu. Suara-Nya dapat datang melalui firman-Nya atau melalui suara dari orang-orang di sekitar kita, dapat juga melalui setiap peristiwa yang terjadi. Kita perlu kepekaan untuk tahu mana yang benar-benar suara Tuhan mana yang keinginan hati kita sendiri. Inilah tujuan Allah memberikan kita keselamatan, yaitu hidup melayani Dia.

Selamat Pagi. Mari melatih diri mendengar suara Tuhan dan melakukan apa yang diinginkan-Nya

Salam Alkitab Untuk Semua