Dayak Maanyan adalah salah satu subsuku Dayak yang hidup tersebar di Pulau Kalimantan. Suku ini mendiami bagian timur Kalimantan Tengah, terutama di Kabupaten Barito Timur dan sebagian Barito Selatan. Selain itu, suku Maanyan juga mendiami bagian utara Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Tabalong, yang disebut suku Dayak Warukin. Suku ini masih memiliki banyak nama yang berbeda sesuai dengan tempatnya masing-masing. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2000, suku Dayak Maanyan merupakan 2,80% dari penduduk Kalimantan Tengah, dan merupakan salah satu suku terbesar setelah suku Dayak Ngaju. Untuk memenuhi penghidupannya, orang Dayak Maanyan, terutama yang tinggal di pedesaan, bekerja di sektor pertanian, di mana pengolahan lahan pertanian masih dilakukan dengan sistem ladang berpindah. Sebagian lainnya bekerja di bidang perkebunan, dengan komoditi andalan berupa kelapa sawit, karet, kopi, dan kakao.
Sebagian besar orang Dayak Maanyan telah memeluk agama Kristen, tetapi tidak sedikit pula yang beragama Hindu Kaharingan atau Islam. Pada umumnya, mereka masih mem pertahankan adat dan kebudayaan warisan nenek moyang mereka. Karena itu, mereka masih menjalankan ritus pertanian, me lakukan upaca ra kematian, serta memanggil dukun (balian) dalam mengobati penyakit mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang Dayak Maanyan bertutur dalam bahasa Dayak Maanyan, yang memiliki banyak persamaan dengan bahasa yang digunakan di Pulau Madagaskar. Namun, saat ini tak sedikit anak-anak muda suku Maanyan yang tidak lagi memahami bahasa Maanyan, karena kurangnya peran keluarga dalam mengenalkan bahasa dan budaya Maanyan. Guna mendukung upaya pengenalan dan pelestarian bahasa dan budaya Dayak Maanyan, Lembaga Alkitab Indonesia telah menerbitkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Dayak Maanyan pada tahun 1999. Namun, umat Kristen yang berbahasa Dayak Maanyan tetap merindukan terbitnya Alkitab lengkap dalam bahasa mereka. Karena itu, Lembaga Alkitab Indonesia berencana untuk menerjemahkan Perjanjian Lama dalam bahasa Dayak Maanyan. Mari kita doakan agar semua orang dapat ikut terlibat dalam mendukung upaya penerjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Dayak Maanyan ini.