Kepercayaan selalu berbanding lurus dengan tanggung jawab. Semakin besar kepercayaan maka semakin besar pula tanggung jawab yang diberikan, sebaliknya semakin tidak dipercaya semakin kecil pula tanggung jawab yang diberikan.
Sebagai seorang ahli kitab, maka tanggung jawab Ezra pastilah berada disekitaran hukum Musa; menyalin, menyelidiki, dan atau mengajarkannya kepada umat. Garis keturunannya sebagai seorang keturunan Harun juga menjadi pendukung untuk tugas keimaman. Tetapi dalam bacaan kita, tersirat bahwa raja Artahsasta sangat mempercayai Ezra. Karena itu kepulangan Ezra ini diikuti dengan serangkaian tanggung jawab besar. Pertama, dia secara otomatis menjadi pemimpin atas para imam, orang Lewi dan orang Israel lainnya di seluruh kerajaan Persia (13). Kedua, ia diminta untuk menyelidiki apakah Hukum Allah yang diajarkan Ezra kepada umat benar-benar ditaati di sana. Ketiga, ia diminta untuk membawa emas dan perak yang dipersembahkan oleh raja dan para penasehatnya kepada Allah Israel, serta dari semua masyarakat di Babel (15-16). Tanggung jawabnya menjadi berkali-kali lipat, begitu pula dengan bebannya.
Sahabat Alkitab, jika kita sering membaca perumpamaan tentang talenta maka secara real kita lihat dalam kisah Ezra ini. Ezra mengerjakan bagiannya dengan sangat baik hingga ia dipercaya dan karenanya ia mendapatkan kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih. Mengerjakan banyak hal dengan sekedarnya maka suatu saat kita akan kehilangan semuanya, tetapi jika kita mengerjakan satu hal dengan sebaik-baiknya maka kesempatan untuk memperoleh lebih terbuka dengan sangat lebar.
Selamat Pagi. Jadilah profesional dibidang yang Anda kerjakan, maka Anda akan beroleh kepercayaan dan tanggung jawab yang besar di kemudian hari. Tuhan itu adil.