Audit Seperti Orang Bercermin Diri

“Setelah itu atas perintah Raja Darius, diadakan penyelidikan dalam arsip kerajaan yang disimpan di Babel” (Ezra 6:1, BIMK). Dalam kitab Ezra, pernah diadakan penyelidikan (audit) terhadap pembangunan yang Bait Allah yang tengah berlangsung, dasarnya adalah “Apakah memang pernah ada perintah raja terdahulu untuk membangun kembali Bait Allah orang Israel yang telah dihancurkan itu?” Raja Darius melakukan penyelidikan terhadap seluruh arsip kerajaan yang tersimpan di Babel dan di kota Ahmete di daerah Madia. Penemuan dari penyelidikan ini memungkinkan pembangunan dapat terus dilanjutkan. Raja Darius juga pernah memerintahkan kepada Ezra untuk melakukan penyelidikan di Yerusalem apakah Hukum Allah benar-benar dilaksanakan di sana (Ezra 7:14).

Lembaga Alkitab Indonesia sebagai lembaga sosial keagamaan juga melakukan audit terhadap dirinya sendiri. Tujuannya adalah untuk menjaga dan menjamin efisiensi kerja serta kepercayaan umat Kristiani atas setiap donasi yang telah mereka berikan. Audit ini dilakukan oleh internal LAI sendiri dan oleh lembaga audit eksternal independen. Keduanya dilakukan secara berkala dan berkesinambungan.

LAI yang berkantor pusat di jalan Salemba Raya Jakarta Pusat memilki empat perwakilan yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, yaitu di Medan, Makassar, Manado, dan Jayapura. Saat ini LAI tengah melakukan audit internal terhadap LAI Perwakilan Makassar yang dikerjakan oleh Alpha Martyanta, S.E. dan Annette R. Sitorus, S.E.,. Audit internal ini dilakukan untuk menjamin sistem/ manajemen yang ada di LAI berjalan sesuai SOP yang ada, dan juga untuk menghindari adanya resiko kesalahan, penyalahgunaan, dan kendala dengan mengembangkan efisiensi dan efektivitas kerja dan pelayanan LAI.

Audit seperti seorang yang bercermin diri untuk memastikan apakah dirinya telah berpenampilan semenarik mungkin, mulai dari ujung rambut sampai ujung kuku. []