Alkitab Cetak Terancam Punah ?

title

Di bulan Oktober-November 2018 ini saya sudah lebih dari lima kali mendapat kiriman via WA, tulisan tanpa menyebut nama penulisnya (anonim) dengan judul:

"ALKITAB TERANCAM HILANG DARI PEREDARAN"

Judul yang provokatif dan isinyapun tidak kalah provokatif untuk mengingatkan umat Kristiani agar tetap menggunakan Alkitab cetak. Tampaknya penulis sangat khawatir dengan masa depan eksistensi Alkitab cetak.

Pada bagian akhir tulisan tersebut ada himbauan simpatik yang intinya berbunyi demikian:

Anda dapat menggunakan iPad dan HP untuk studi Alkitab secara pribadi demi kenyamanan Anda. Tetapi tolong selamatkan Alkitab dari kepunahan dengan selalu membawa "ALKITAB CETAK" dalam pelayanan gereja dan persekutuan doa.

Saya sangat bersyukur dan bersukacita atas himbauan di atas. Bukan hanya karena dapat membantu agar Alkitab cetak LAI terus digunakan umat, tetapi juga karena ada kesadaran bersama akan pentingnya membudayakan membaca Alkitab cetak yang dapat menjamin konsentrasi lebih fokus dan "khusuk". Dengan membaca Alkitab cetak maka pembaca tidak akan terganggu oleh aplikasi-aplikasi lain yang berseliweran di dalam smartphone.

Dua minggu ini saya mendapat lima permintaan sejumlah Alkitab cetak dari hamba Tuhan di Palu, Minahasa, Sumba, Pontianak dan Salatiga. Mereka sangat berharap dibantu oleh LAI karena warga gereja mereka masih membutuhkan Alkitab cetak untuk lebih memahami Firman Tuhan.

Di perkotaan yang sudah "digital minded" memang umat Kristiani lebih suka menggunakan Alkitab digital. Namun fakta di daerah2 desa dan pelosok negeri, Alkitab cetak masih ditunggu oleh umat.

LAI terus berupaya memenuhi kebutuhan Gereja-gereja baik di kota maupun di pedesaan. Alkitab cetak terus diproduksi, tentu dengan berbagai inovasi sesuai kebutuhan. Alkitab digital dengan berbagai variasinya juga terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan umat terutama di perkotaan.

Agar Alkitab cetak tidak punah, lima strategi yang dilakukan LAI adalah :

1. mengajak hamba-hamba Tuhan memberi teladan dalam penggunaan Alkitab cetak di berbagai forum ibadah.

2. menerbitkan Alkitab cetak tematis sesuai kebutuhan umat, (3) menerbitkan Alkitab khusus dengan dilengkapi Aplikasi digital, (4) melaksanakan program-program Aku Cinta Alkitab, dan (5) berdoa khusus agar Alkitab cetak tetap Tuhan pakai sebagai sarana perjumpaan umat dengan Tuhan.

Lembaga Alkitab Indonesia melayani seluruh 324 denominasi Gereja-gereja di Indonesia, termasuk Gereja Katolik. Seluruh aspirasi mereka selalu menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan layanan LAI.

Jelas bahwa jawaban atas pertanyaan dalam judul tulisan ini adalah TIDAK. Karena data-data menunjukkan masih akan ada banyak Gereja yang membutuhkan Alkitab cetak. LAI juga akan terus memproduksi Alkitab cetak sesuai kebutuhan umat.
Salam Alkitab Untuk Semua

Sigit Triyono (Sekum LAI)