Selasa, 3 April 2018 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) mempresentasikan program Satu Dalam Kasih (SDK) LAI dihadapan 800-an murid-murid SMAK Penabur Gading Serpong. Saat Ibu Erna Yulianawati (Kadep Komunikasi LAI) menanyakan apakah ada siswa yang bisa baca Alkitab dalam bahasa aslinya (baca: Ibrani, Aram, dan Yunani). Ada seorang siswa yang maju. Namanya Adam, murid kelas XI SMAK Penabur Gading Serpong. Meskipun terbata-bata, Adam dapat membaca ayat Kejadian 1:1 dalam bahasa Ibrani dan Yohanes 3:16 dalam bahasa Yunani sampai selesai. Tapi saat ditanya artinya Adam hanya menggelengkan kepala dan berkata tidak tahu.
Di sinilah kenapa Alkitab perlu diterjemahkan? Dan dalam tahap ini peran Lembaga Alkitab sangat diperlukan dalam mendukung tugas Gereja dan umat kristiani. Lewat pekerjaan penerjemahan Alkitab, teks yang tidak bisa terbaca dan dimengerti menjadi mudah dibaca dan dipahami, sehingga semakin banyak orang mengenal Kabar Baik.
Untuk menerjemahkan Alkitab, LAI bermitra dengan Gereja-gereja, termasuk juga dalam melakukan pekerjaan penyebarannya. Kemitraan LAI dengan BPK Penabur kiranya dapat menjadi berkat bagi Gereja-gereja dan umat Kristiani di pelosok tanah air yang merindukan Alkitab, sehingga semangat Alkitab Untuk Semua juga menjadi semangat setiap umat kristiani di bumi pertiwi.[]