Setiap orang ingin diterima dan dihargai keberadaannya, paling tidak sebagai seorang manusia.
Pembukaan tentang kisah Yefta ini diawali dengan sebuah perkenalan identitas yang mengagumkan “Yefta adalah seorang prajurit yang gagah berani.” Lalu dilanjutkan dengan memperkenalkan identitas kelahirannya “Ayahnya bernama Gilead tetapi ibunya seorang pelacur.” Di sinilah terjadi konflik antara prestasi Yefta dan identitas kelahirannya. Ia mengalami penolakan oleh keluarga tirinya dan oleh budaya saat itu karena ia adalah anak seorang perempuan pelacur. Karena penolakan itu, Yefta terusir jauh, ia pergi ke daerah Tob dan menjadi pemimpin gerombolan penjahat yang pekerjaannya dalam merampok.
Sahabat Alkitab, menolak seseorang karena identitas kelahirannya akan menghancurkan cermin diri orang tersebut. Ia akan kehilangan nilai dirinya dan ketidakmampuan untuk melihat dirinya secara positif, side effect-nya adalah kemarahan, dendam, sakit hati, luka batin, anti-sosial, pemberontakan, hingga keinginan untuk balas dendam kepada orang lain, melukai diri sendiri, atau bahkan bunuh diri. Apa yang dimiliki oleh seseorang sejak kelahirannya adalah sesuatu yang ia terima tanpa pernah meminta dan yang tidak dapat ditolaknya. Penolakan itu bisa dilakukan oleh orang terdekat atau lingkungan sosial seperti yang dialami oleh Yefta. Pada umumnya penolakan itu bersifat sangat subjektif sehingga sangat sering mengaburkan prestasi dan segala hal baik yang telah dilakukan oleh seseorang. Siapapun tentu tidak ingin mengalami penolakan seburuk apapun keadaan kelahirannya atau pun kerena perbuatannya sendiri. Karena itu, marilah kita belajar untuk menerima semua orang dengan sambutan yang hangat dan penuh kasih tanpa melihat siapa dirinya, dan marilah kita juga menjadi penolong bagi mereka yang pernah atau sedang mengalami penolakan, membantu mereka menemukan Tuhan yang akan memulihkan kembali citra diri mereka.
Selamat Beribadah. Mintalah kepada Tuhan mata dan hati seperti mata dan hati-Nya agar kita dapat memandang sesama kita manusia seperti Tuhan memandang kita.
Salam Alkitab Untuk Semua