Semua yang ada datang dan pergi kapan saja, namun hanya Tuhan yang akan tetap setia menemani.
Dalam keadaan yang serba tidak menentu, terombang-ambing di tengah lautan Adria, para awak kapal yang harusnya menjadi orang yang paling bertanggung jawab terhadap kapal itu justru berniat untuk pergi. Mereka tahu kapal ini akan karam sehingga cepat-cepat mereka menurunkan sekoci agar bisa menyelamatkan diri.
Sahabat Alkitab, dalam kisah Paulus kali ini kita diperlihatkan realita kehidupan dan watak manusia pada umumnya, egois, tidak tahu berterima kasih, berkhianat, tidak bertanggungjawab, dengan semboyannya “senang sama-sama, susah sendiri-sendiri”. Jika menghadapi orang-orang seperti ini, tidak perlu marah berlarut-larut atau kecewa berkepanjangan sebab inilah keadaan manusia yang telah jatuh dalam dosa. Kapan saja kita bisa diperlakukan seperti itu oleh siapa saja, sebaliknya kita juga punya potensi melakukan itu terhadap orang lain. Tidak ada yang benar-benar bersih tanpa cela. Namun kita yang telah ditebus oleh Kristus, kita tahu bahwa jika ada satu Sahabat yang tidak akan pernah meninggalkan kita maka itu adalah Allah, itu telah terbukti, dan dari-Nya kita juga dapat belajar menjadi kawan yang setia bagi setiap orang disekitar kita, inilah yang akan membuat kita berbeda dari dunia.
Selamat Beribadah. Muliakanlah Tuhan dengan segenap hidupmu dan beribadahlah dengan setia kepada-Nya.
Salam Alkitab Untuk Semua